Ayu terbangun saat merasakan ada tangan yang mengusap kepalanya lembut. Perlahan dia membuka mata, dan hal pertama yang dia lihat adalah wajah Sigit yang menatapnya sambil tersenyum.
Sigit mendekatkan wajahnya dan mengecup hidung dan bibir Ayu, menguarkan wangi pasta gigi yang menggelitik indera penciuman Ayu.
"Pagi."
Wajah Sigit terlihat segar dengan ujung rambut yang masih basah, lalu Ayu menyadari sesuatu. Ayu buru-buru memundurkan tubuhnya dan menutup mulutnya.
"Aku belum sikat gigi!"
"Nggak apa-apa."
"Nggak mau, aku mau sikat gigi dulu- err, Git..."
"Hmm?"
"Tolong ambilin baju aku..."
Sigit terkekeh sementara wajah Ayu sudah memerah karena malu. Dia masih telanjang di balik selimut sementara Sigit sudah mandi dan berpakaian-
Ayu menelan ludah saat Sigit berdiri dan bergerak menjauh untuk mengambilkan baju Ayu.
Walaupun Sigit berpakaian lengkap, yang berputar di otak Ayu justru Sigit yang tidak mengenakan sehelai benangpun-
Ayu buru-buru menggelengkan kepalanya.
Tidak, kenapa gue jadi mesum begini???
"Kamu kenapa geleng-geleng sendiri?" tanya Sigit sambil tertawa geli, dan Ayu mendelik padanya.
Kok Sigit bisa kelihatan normal-normal aja sih, kayak biasanya?? Dia malah kelihatan jauh lebih riang daripada biasanya.
Ayu mengambil kaus dari tangan Sigit, dan berusaha mengenakan kausnya sambil mempertahankan selimut supaya menutupi tubuhnya. Dia benar-benar malu, apalagi Sigit berdiri di depannya, memperhatikan gerak geriknya.
Setelah kausnya terpasang sempurna, Ayu perlahan turun dari ranjang, sambil menahan bagian bawah kausnya supaya menutupi bokongnya, dan sambil menunduk berjalan melewati Sigit menuju kamar mandi.
"Kamu tahu," kata Sigit tiba-tiba, sebelum Ayu masuk ke kamar mandi. "Kamu punya tahi lalat di paha belakang, di sini?" dan Ayu terkesiap saat merasakan Sigit sudah berada di belakangnya, dan menyentuh tepat di bawah bokongnya.
Ayu langsung mendorongnya menjauh, lalu berlari masuk ke kamar mandi, dan menutup pintunya dengan keras diiringi seringai lebar dari Sigit. Dan seringainya makin lebar saat mendengar Ayu menjerit dari balik pintu.
"SIGIT MESUM!!!!"
***
Ayu melotot begitu dia masuk ke dalam kamar mandi dan melihat pantulan dirinya di cermin. Jantungnya berdegup kencang, dan malu luar biasa.
Dengan cepat dia membuka kausnya, dan menjerit lebih keras lagi.
Sigit gila!!! Kenapa tubuh gue jadi banyak bekas merah begini???
Ayu melihat ngeri di bagian ceruk lehernya dan area sekitar dadanya yang dipenuhi memar kemerahan. Walaupun dia polos cenderung bodoh soal beginian, dia tahu bekas apa ini.
Ayu mengangkat rambutnya dan mengikatnya, lalu kembali menjerit frustasi saat melihat area lehernya yang tadi tertutup rambut juga dipenuhi bekas kemerahan.
"SIGIT SIALAN!!!"
***
Sigit masih bisa mendengar jeritan Ayu yang terakhir, sebelum keluar dari kamar untuk menghampiri tuan rumah yang sudah pulang dan sedang sarapan bersama putri kecil mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu
ChickLitMasayu, manajer baru Band Petir sangat menyadari kalau pekerjaan barunya ini akan jauh lebih berat dari pekerjaannya sebelum ini, terutama karena keberadaan pria itu. warning 18++ Start : 24jun'18 End : 18ag'19 Cover by @AVAVVA