"Kamu bisa menipu orang lain dengan topengmu, namun tidak denganku."
-Reynand****
Keyna berjalan memasuki gerbang sekolah yg masih terbuka lebar untuk para siswa yg hadir tepat waktu, namun ada saatnya gerbang itu tertutup rapat untuk siswa yg terlambat karena ngaret ataupun alasan lainnya.
Brukk!
"Aww!" Keyna memegang kepalanya yang seketika berdenyut. Sepertinya ia telah menabrak seseorang dari belakang.
"Eh? Lo nggak papa?" Orang itu langsung berbalik mengarah ke Keyna.
"Keyna?" ucap orang itu memastikan.
"Re-reynand?" Seketika Keyna menjadi gugup.
"Lo nggak papa, Key?" tanya Reynand khawatir.
"Aku nggak papa kok, Rey." Suara Keyna terdengar tak jelas karena masker yg ia kenakan.
"Key, lo kenapa pakai masker? Lo sakit?" Reynand menangkup wajah Keyna dengan kedua tangannya. Tak peduli dengan tatapan orang-orang yang sedang berlalu lalang.
Keyna menggeleng. Ia mencoba untuk menunduk kembali. Takut Reynand mengetahui yang sebenarnya.
"Mata lo kenapa? Lo nangis?" Reynand kembali menangkup wajah Keyna.
Keyna tak bisa mengelak lagi, kenapa Reynand selalu mengetahui semuanya? Keyna akhirnya mengangguk seraya melepaskan tangan Reynand dari wajahnya.
"Lo ada masalah?" tanya Reynand dengan lembut.
Sorotan mata Reynand yg teduh seakan akan menghipnotis Keyna. Tapi Keyna langsung memalingkan wajahnya agar Reynand tidak mengetahui bahwa sedang ada penderitaan mendalam yg sedang ia sembunyikan.
"Gue tanya, lo kenapa? " tanya Reynand sekali lagi yg masih belum bisa di jawab oleh keyna.
"Aku baik-baik aja kok, Rey." ucap Keyna dengan suara yg samar-samar terdengar.
"Yakin?" tanya Reynand memastikan. Keyna pun mengangguk.
"Rey, aku duluan ya," pamit Keyna sambil berlalu pergi. Meninggalkan Reynand yang masih diam di tempatnya.
"Key," Merasa namanya di panggil, Keyna pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.
"Jangan lupa senyum!" tutur Reynand sembari mengedipkan salah satu matanya.
Keyna terkekeh kecil. Reynand selalu membuatnya terhibur dan merasa sedikit lebih bahagia. Entah kenapa, ia takut jika Reynand tau latar belakangnya dan menjauh darinya. Karena Keyna hanya mempunyai Reynand, sahabatnya.
Keyna pun berjalan menuju kelasnya dengan tatapan lurus ke depan agar kerap tidak menabrak siswa lainnya seperti ia menabrak Reynand.
"Lo bisa menipu orang lain dengan topeng itu, tapi gue nggak sebodoh itu." gumam Reynand sembari menatap punggung Keyna yang kian menjauh.
****
Selamat membaca^^
See you again ❤
Minggu, 03 Januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
KENTAKI [COMPLETE]
Teen FictionIni bukan kisah keuwuan antara dua insan yang saling mencintai dan membutuhkan. Keyna berbeda dari yang semua kalian pikirkan. Di benci keluarga dan di tinggalkan, di benci bahkan di asingkan. Keyna pun tak mempunyai teman ataupun pasangan. Baginya...