"Ketika orang lain memilih menjauh, maka aku akan selalu berada di sampingmu."
-Reynand****
Keyna POV
Aku merasa risih melihat tatapan siswa lain padaku. Bagaimana tidak, jarak diriku dengan Reynand bisa terbilang sangat dekat. Apalagi Reynand yang enggan melepaskan rangkulannya.
"Nanti lo terbang kaya kupu-kupu kalau di lepas,"
Ucapan Reynand beberapa menit lalu kembali terngiang di benak Keyna. Punya sayap saja tidak, bagaimana mungkin dirinya bisa terbang. Reynand memang aneh.
"Asya," Mataku tak sengaja melihat keberadaannya bersama kekasih gelapnya, siapa lagi kalau bukan Daren.
"Kenapa sama Asya?" Reynand beralih menatapku.
"Eumm, nggak papa kok. Maksud aku...Asya cantik," alibiku. Tidak bohong sih, Asya memang sangat cantik, dan licik tentunya. Tak ada yang berani melawan ataupun mencari masalah dengannya. Entahlah, aku juga takut dengannya.
Aku kembali teringat kejadian kemarin, gara-gara kebohongannya Mama sampai menamparku dua kali. Aku tak marah jika Mama menamparku, yang aku takutkan, Mama akan di sakiti olehnya. Aku dengar, Asya tak segan untuk menyakiti siapapun.
"Lo juga cantik, Key." tutur Reynand yang kembali mengacak rambutku.
"Kamu suka banget sih ngacak rambut aku," ucapku kesal.
"Rambut lo gemesin soalnya," Reynand terkekeh pelan. Rasanya aku ingin menenggelamkan Reynand di sungai Amazon, tapi aku tak setega itu. Jika Reynand pergi, maka aku akan sendiri.
"Masuk gih, gue tungguin sampe lo masuk ke kelas."
Aku tak sadar jika sudah sampai di depan kelas. Reynand tersenyum lebar kala menatapku. Entah apa yang sedang di pikirkan.
"Kenapa diem?"
"Eh, iya."
"Rey, nanti—"
"Iya, nanti kita makan es krim coklat kesukaan lo."
Aku memutar bola mata malas. Padahal aku belum siap bicara, dan Reynand sudah memotongnya terlebih dahulu.
"Bukan itu, Rey. Aku cuma mau bilang kalau nanti aku nggak ke kantin. Soalnya aku banyak tu—"
"Dadah!" Reynand pergi seraya melambaikan tangannya.
Hufft. Reynand membuat hatiku hancur seketika. Aku belum siap bicara dan dia malah pergi begitu saja.
****
"Lifa, aku boleh pinjam pulpen kamu nggak?"
"Nggak, mendingan lo pergi deh!"
Aku menghembuskan nafas. Kenapa aku bisa sampai lupa membawa pulpen cadangan?
"Andi, aku boleh pinjam pulpen kamu nggak?"
"Boleh," Aku tersenyum lega. Ternyata masih ada orang baik di kelasku.
"Tapi lima detik,"
Aku diam.
"Udah lima detik, berarti lo nggak boleh pinjam lagi."
Hufft.
Tiba-tiba pandanganku menjadi gelap. Ada seseorang yang menutup mataku dengan tangannya.
"Tebak ini siapa,"
"Kamu kan, Rey." Aku sudah bisa menebaknya.
"Hahaha. Lo kok bisa tau sih?" Reynand terkekeh, para cewek di kelasku pun menatapnya takjub. Emangnya Reynand seganteng itu ya?
"Ini gue bawain makanan, kebetulan gue udah gajian kemarin." Reynand menyodorkan sebungkus nasi goreng dan jus jeruk kesukaanku.
"Ta-"
"Shuut. Makan gih, mau gue sulangin?"
Aku langsung menggeleng cepat.
"Aku makan sendiri aja,"
"Gila, pake pelet apa dia?"
"Kaya pangeran sama putri katak,"
"Baik banget si Reynand, kok mau ya dia sama si Keyna?"
Huftt. Aku benci keadaan ini.
"Gausah di dengerin, nanti telinga lo sakit. Anggap aja mereka radio rusak,"
Reynand berhasil membuatku terkekeh.
"Kalau gitu gue balik ke kelas dulu," Reynand mengacak rambutku pelan.
Aku pun mengangguk.
Ternyata Reynand sangat peduli padaku. Aku beruntung punya sahabat seperti dia. Tapi dia nggak beruntung punya sahabat kaya aku.
****
Author POV
Setibanya pulang sekolah, Reynand menghampiri Keyna di kelasnya. Cowok itu melihat Keyna yang tengah bersiap-siap membereskan peralatannya.
"Reynand, ini pulpen kamu. Makasih, ya."
Keyna mengembalikan pulpen Reynand yang sempat ia pinjam ketika waktu jam istirahat hampir berakhir. Untung saja Reynand punya banyak pulpen cadangan."Simpan aja," Reynand mengembalikan pulpen itu ke Keyna.
"Makasih," Keyna tersenyum.
"Lo di kasi pulpen aja bisa senyum, apalagi kalau gue kasi cincin. Gue yakin, pasti lo adalah orang yang paling bahagia," Reynand balik tersenyum.
"Ha?" Keyna menjadi cengo. Apa dirinya tak salah dengar?
****
Kira-kira ada yang baper nggak sama si Reynand?
Satu kata untuk Reynand✨Jangan lupa vote dan komen ya;)
See you again ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
KENTAKI [COMPLETE]
Teen FictionIni bukan kisah keuwuan antara dua insan yang saling mencintai dan membutuhkan. Keyna berbeda dari yang semua kalian pikirkan. Di benci keluarga dan di tinggalkan, di benci bahkan di asingkan. Keyna pun tak mempunyai teman ataupun pasangan. Baginya...