"Tanpa ku sadari, kesalahanku di masa lalu telah membuat orang terdekatku menderita."
-Keyna****
"Iya, gue adalah gadis kecil yang dulu lo tinggalkan sendiri."
Keyna mulai diam mendengarkan penjelasan dari Asya.
"Lo janji buat kembali lagi, tapi apa? Lo pembohong besar! Saat panti asuhan terbakar, lo kemana, Key?" Kini tatapan Asya menyorot sendu.
"Gue selamat dari kebakaran itu, Key. Gue berjalan tanpa arah, gue juga berusaha cari keberadaan lo. Gue sendirian! Lo kemana aja? Lo lupain gue karena keluarga baru lo! Apa ada lo pikirin sahabat lo yang saat itu menderita?" Air mata Asya kini menetes, begitu juga dengan Keyna. Namun Asya segera menepisnya, ia tak ingin kelihatan lemah di depan Keyna yang saat ini merupakan musuhnya.
"Setelah beberapa bulan gue hidup tanpa arah, gue di pungut sama orang kaya buat jadi anaknya. Dan ya, kehidupan gue mulai berubah seratus persen. Tapi dendam gue ke lo nggak akan pernah berubah! Gue bahagia saat dengar adik lo meninggal dan lo di tuduh sebagai pembunuhnya. Gue bener-bener bahagia, Key. Yang paling membahagiakan di antara itu semua adalah, kita bertemu lagi di sekolah ini setelah berpisah bertahun-tahun. Gue pikir, ini adalah saat yang tepat buat balas dendam ke lo." Asya beralih menunjukkan senyuman miringnya.
"Dan belum sampai disitu, lo juga harus merasakan hidup tanpa teman. Gue mulai memprovokator orang-orang buat jauhin lo, dan gue nggak akan segan melukai orang yang dekat dengan lo." Asya menjeda ucapannya sejenak.
"Dan mengenai Ardim, gue cuma gunain dia buat cari tau tentang lo. Dan ya, gue dapat semua informasi tentang lo dari dia."
"Mungkin cuma itu. Sekarang lo udah tau yang sebenarnya, kan? Walaupun gue di keluarkan dari sekolah saat ini juga, gue nggak masalah. Karena gue udah berhasil balas dendam ke lo!" Asya mendorong bahu Keyna pelan. Senyuman smirk kembali ia tampilkan di wajahnya.
"Dan ya, ucapkan selamat tinggal untuk keluarga lo."
Dahi Keyna mengerut, apa maksud ucapan dari Asya?
"Gue mau pergi dulu. Silakan pulang ke rumah lo sebelum lo menyesal seumur hidup!" Setelah mengucapkan kalimat itu, Asya langsung pergi meninggalkan Keyna yang mematung.
"K-Key," rintih Rifka dengan keadaan yang sangat memperihatinkan.
"Rifka!" Keyna pun segera menghampiri sahabatnya dan membantu Rifka untuk segera ke UKS sekolah. Keyna dengar, anak UKS hari ini pulang lebih lama karena ada sebuah rapat dengan pembina mereka.
"Maafin aku, Rif. Ini semua gara-gara aku," lirih Keyna. Ia merasa bersalah pada semua orang yang sudah menjalin pertemanan dengannya. Kenapa ia baru tau sekarang? Asya benar-benar kejam. Tapi, bagaimana pun juga, tindakan Asya juga karenanya. Seharusnya Asya langsung membalaskan dendamnya ke dirinya, jangan kepada orang-orang yang tidak bersalah seperti Rifka.
"Nggak, Key. Lo nggak salah. Dia yang terlalu berambisi buat balas dendam. Gue tetap bahagia punya sahabat kaya lo, dan sampai kapanpun, gue akan ada buat lo." Rifka mengulas senyum manis yang membuat Keyna tersentuh. Ia berterimakasih pada Tuhan karena telah memberikan sahabat seperti Rifka.
****
Akhirnya terbongkar sudah😭
Jangan lupa vote dan komen ya ;)
See you again ❤Komen next untuk lanjut;v
KAMU SEDANG MEMBACA
KENTAKI [COMPLETE]
Teen FictionIni bukan kisah keuwuan antara dua insan yang saling mencintai dan membutuhkan. Keyna berbeda dari yang semua kalian pikirkan. Di benci keluarga dan di tinggalkan, di benci bahkan di asingkan. Keyna pun tak mempunyai teman ataupun pasangan. Baginya...