20. Pesan

218 24 6
                                    

"Andai kamu yang berada di posisiku, apakah kamu akan melakukanhal yang sama?"-Keyna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Andai kamu yang berada di posisiku, apakah kamu akan melakukan
hal yang sama?"
-Keyna

****

"Ma, Keyna minggu depan mau liburan sama temen-temen, boleh nggak?" ucap Keyna dengan wajah yang menunduk.

"Pergi saja! Lebih bagus jika kamu tidak pulang lagi!" ketus Rinai dengan wajah yang enggan menoleh ke arah Keyna.

Hati Keyna seperti teriris mendengarnya, namun ia mencoba untuk tetap tersenyum.

"Makasih, Ma." tutur Keyna dengan senyuman getir.

****
Flashback On

"Cukup, Ma. Sebenarnya Ardim tau kalau Mama sering melamun sendirian di kamar. Ardim juga tau Mama sering nangis kalau udah bertindak kasar sama Keyna. Ardim tau semuanya, Ma."

"Ardim juga udah tau tentang Asya. Itu hanya pura-pura, kan? Tapi Ardim mencoba untuk ikuti alur yang udah Mama buat." Ardim tersenyum pahit.

"Mungkin Papa nggak akan tau hal yang Mama rasakan sebenarnya, tapi Ardim tau. Bukan gini caranya untuk membenci Keyna, Ma. Dia nggak salah,"

"Ma-"

"Cukup!" teriak Rinai sambil menyeka air matanya.

"Yang kamu katakan semuanya salah! Kamu pikir Mama mau menangisi dia? Nggak, Ardim!" sentak Rinai.

"Gara-gara dia Papa kamu terus kerja sampai lupa pulang, karena apa? KARENA DIA!" Rinai menunjuk Keyna yang mematung di tempatnya.

"Jangan lupa kalau dia penyebab kematian Alan!" Rinai menekankan setiap kata-katanya.

"Mama-"

"Diam kamu! Aku bukan Ibu kamu! Cari Ibu yang lain!" Rinai menajamkan matanya ke arah Keyna. Gadis itu pun langsung menutup mulutnya dan menunduk dalam.

Setelah mengucapkan semua kalimat itu, Rinai langsung melenggang pergi. Meninggalkan isak tangis Keyna yang begitu menyedihkan.

Flashback Off

Kejadian kemarin akan selalu membekas di pikirannya. Keyna benar-benar rapuh untuk saat ini. Apa yang harus ia lakukan? Entahlah, Keyna juga bingung harus bagaimana lagi.

Layar handphone Keyna menyala saat ada notifikasi dari Rifka. Ya, sekarang ia sudah mempunyai teman.

Rifka
Key, gue mau ngomong sesuatu.

Ada apa Rifka?

Keyna menunggu jawaban Rifka namun tak kunjung membuahkan hasil.

"Rifka mau ngomong apa ya kok lama banget balesnya?"

"Ah, mungkin dia lagi ada urusan mendadak." Keyna mencoba berpikir positif, ia pun mengalihkan dirinya ke aplikasi game. Sudah lama ia tak mengunjungi aplikasi itu, apalagi di masa sibuknya saat ini.

Hampir satu jam Keyna tak beranjak dari aplikasi favoritnya itu hingga tak sadar jika ada notifikasi dari Rifka.

Rifka
Pesan ini telah di hapus🚫

Pesan ini telah di hapus🚫

Pesan ini telah di hapus🚫

Pesan ini telah di hapus🚫

Lo ikut liburan kan?

Keyna mengernyitkan dahinya bingung. Kenapa banyak sekali pesan yang di hapus?

Ikut, Rif. Aku udah izin sama Mama.

Kenapa banyak pesannya di hapus?

Rifka
Gapapa, Key. Itu ga penting.

Keyna menjadi curiga. Ah, dia menyesal karena tak memperhatikan pesan Rifka lebih awal. Coba saja ia lebih cepat sedikit, mungkin ia bisa mengetahui isi dari pesan itu. Menyebalkan memang, jika begini kan Keyna jadi mati penasaran.

"Kayanya Rifka menyembunyikan sesuatu, tapi apa?" tanya Keyna pada diri sendiri. Ia benar-benar penasaran.

085245xxxxxx
Wait me.

Tiba-tiba sebuah nomor yang tidak di kenal masuk ke layar handphone Keyna. Bagaimana orang itu bisa mendapatkan nomornya?

Pikiran Keyna kembali bercampur aduk saat melihat isi pesan dari nomor tidak di kenal itu.

"Tunggu aku? Maksudnya apa?" Keyna berpikir keras memikirikan makna dari kalimat itu.

"Apa ini kerjaan si Reynand? Ah iya, mungkin dia!"

****

Gimana? Penasaran nggak sama kelanjutannya?

Stay with me -eh stay with my story maksudnya😂

See you again ❤

KENTAKI [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang