"Bolehkah aku lelah dengan perasaan ini?"
-Keyna****
Hari ini Keyna datang ke sekolahnya dengan wajah yang berseri. Jika biasanya ia selalu menunduk, sekarang Keyna berhasil menegakkan kepalanya dengan senyuman yang terus terukir. Ia benar-benar bahagia.
Namun senyuman itu luntur kala pandangannya bertemu dengan sosok yang sangat berpengaruh dalam hidupnya. Reynand.
"Nanti makan siang bareng di kantin, yuk!" ajak Naina dengan antusias. Reynand tampak terkekeh pelan dan mengacak rambut gadis itu.
"Rey—" Keyna mengurungkan niatnya untuk memanggil Reynand. Ia sadar akan posisinya sebagai sahabat. Lagipula dirinya siapa? Hanya sahabat, tidak lebih.
Keyna yang terlalu bodoh untuk menaruh perasaan pada Reynand atau Reynand yang tak pernah peka dengan semua perasaan Keyna?
Huft, Keyna mulai lelah dengan perasaannya.
"Pagi, Key!" sapa Riskan yang kini sudah berada di samping Keyna. Wajahnya yang menampilkan senyuman lebar tampak kontras dengan wajah Keyna yang kelihatan murung.
"Pagi," jawab Keyna dengan senyuman kecil dan tampak tak bersemangat.
Ternyata respon Keyna jauh dari dugaan Riskan. Laki-laki itu mendesah pelan. Sedikit kecewa. Akhirnya mereka pun sama-sama diam tanpa adanya topik pembicaraan. Bagai orang asing yang jalan bersisian.
****
Saat ini Keyna hanya duduk diam dan menjadi obat nyamuk antara Reynand dan Naina. Sesekali ia menoleh ke arah Reynand yang tampak antusias berbicara dengan Naina— pacarnya. Bahkan sesekali tangan Reynand mengacak rambut Naina pelan, sama seperti yang pernah Reynand lakukan sebelumnya.
Bolehkah Keyna merindukan sapuan lembut di kepalanya lagi? Keyna berjanji, ia tak akan marah ketika Reynand mengacak rambutnya.
Mungkin itu hanya mimpi yang tak akan menjadi nyata.
"Key!" Tiba-tiba Riskan datang dan duduk bersebelahan dengan Keyna. Gadis itu hanya menoleh dan tersenyum kecil. Lagi-lagi cowok itu menemukan wajah Keyna yang kelihatan murung.
"Lo sakit?" tanya Riska sambil mengecek dahi Keyna.
"Nggak, aku baik-baik aja," jawab Keyna dengan lesu. Pandangannya kemudian teralihkan pada cowok yang berada tak jauh di sampingnya. Keyna memang sengaja mengambil jarak dari dua orang itu agar panasnya tidak sampai terasa. Tapi tetap saja, mau dekat ataupun jauh, perasaannya tak jauh berbeda.
Mereka tetap asyik bercanda dan tertawa bahagia hingga melupakan dirinya. Tapi kenapa tawa Reynand jadi menyebalkan di matanya?
Riskan pun mengikuti arah pandang Keyna. Dan sekarang, ia tahu alasan atas kemurungan gadis itu.
"Key, lo nanti mau jenguk Rifka, kan?" Riskan mencoba mengalihkan perhatian Keyna dari dua orang itu.
"Ah, iya, Ris. Gimana keadaan Rifka?" tanya Keyna yang mulai terpancing dengan topik pembicaraan Riska.
"Dia baik-baik aja, kok. Malahan dia nanyain lo terus." Riskan terkekeh.
"Aku jadi kangen sama Rifka," Keyna menggigit bibirnya dalam. Sejujurnya ia ingin sekali menemui gadis itu, tapi sekarang bukanlah waktu yang tepat.
"Nanti kan lo kesana, Key." Riskan mengacak pelan rambut Keyna.
Gadis itu hampir terkesiap. Sentuhan lembut yang sudah tidak pernah ia rasakan dari Reynand kini di gantikan oleh Riskan. Ia menoleh ke arah dua insan yang saling melempar tawa dan mesra. Mereka begitu cocok.
"Riskan, nanti aku harus ke suatu tempat dulu. Kamu mau temenin aku, nggak?" pinta Keyna kepada Riskan.
"Ya mau, lah!" Riskan kembali mengacak rambut Keyna.
"Ihh, nanti berantakan lagi Riskan!" Keyna mengerutkan bibirnya kesal, itu menambah kesan yang begitu lucu dari dirinya.
Riskan terkekeh kala melihat ekspresi itu. Kini Riskan mengerti mengapa Reynand suka mengacak rambut gadis di sampingnya.
Tanpa di sadari, seseorang menoleh ke arah mereka dan tersenyum begitu miris. "Bahagia terus, Key. Gue seneng lo mendapatkan orang yang tepat." batinnya.
****
Huaa, gimana?
Pantengin terus part-nya loh;)
Jangan lupa komen sebanyak-banyaknya🌠See you again❤
KAMU SEDANG MEMBACA
KENTAKI [COMPLETE]
Teen FictionIni bukan kisah keuwuan antara dua insan yang saling mencintai dan membutuhkan. Keyna berbeda dari yang semua kalian pikirkan. Di benci keluarga dan di tinggalkan, di benci bahkan di asingkan. Keyna pun tak mempunyai teman ataupun pasangan. Baginya...