13.

5.6K 229 4
                                        

'Lo bakal bahagia' Kapan?? Kapan gue bisa ngerasain itu? Kapan gue bisa kayak mereka? Gue cuma pengen ngerasain itu. Nggak lebih Vin. Gue nggak setegar itu. Gue lemah.

~^~

"Lo mau ngajak gue kemana sih" Tanya Naya

Johan masih fokus menyetir, "Udah ikut ae, berisik lo" Jawab nya tanpa mengalihkan tatapannya dari jalanan didepan.

Ya. Sekarang mereka di taman, Naya senang karena mungkin ini bisa membuat mood nya kembali.

Tapi tidak, mood dia justru tambah hancur. Disaat dia bermain bersama Johan dia melihat satu keluarga kecil yang bahagia, ya disana ada ayah, ibu, dan anak.

"Gue mau pulang" Ucap Naya

Johan menghentikan aktivitas nya, "Kenapa? Kita baru sampai lho Nay"

Naya tersenyum kecut, "Gue mau pulang Johan" Ulang Naya

"Ya udah ayok"

~^~

"Sorry tadi gue agak nggak enak badan, tadi gue ngomong nya nggak enak ya? Sorry ya"

"Iya nggak papa Nay, ya udah sana istirahat" Naya mengangguk lalu keluar dari mobil Johan.

Disaat Naya hendak ke kamar, Anra menghentikan Naya "Nay, mama mau ngomong"

"Apa ma?"

"Tadi mama lihat kamu ngobrol sama Alvin, kamu nangis kan?" ucap Anra tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi

"I-iya ma" Balas Naya terbata-bata

Anra hanya membuang nafas nya, "Nay, mama berusaha nutupin semua nya rapat-rapat tapi kamu malah cerita-cerita ke orang?"

Naya terkejut, sakit. Itu yang Naya rasakan. "Tapi Ma, Naya cuma cerita ke Alvin" Jawab Naya Akhirnya

"Nay! Apa mama masih kurang ngasih kamu semua ini? Apa kamu belum bahagia? Naya, mama cuma sendiri. Mama cuma punya kamu"

Naya cuma mau ngurangin beban Naya doang Ma - Batin Naya

"Terus nanti kamu bilang, kalo kamu anak broken home? Mama udah berusaha buat kamu bahagia Nay, apa itu kurang?" lanjut Anra menatap Naya, sedangkan Naya hanya menunduk menahan sesak di dada nya. Ia ingin teriak.

Setelah dirasa cukup Mamanya mengeluarkan semua unek-unek nya, Naya langsung memasuki kamar nya.

"Kenapa sih? Gue cuma mau ngurangin beban gue! Gue juga nggak mau disebut broken home, tapi memang kenyataannya kan??!! Kenapa harus ditutup tutup in? Malu??" Naya menatap cermin didepan nya ingin rasanya dia pecahkan cermin yang menampakkan dirinya sendiri.

"Mah, Naya ada acara mau nginep di rumah temen. Assalamualaikum" Naya mencium tangan Anra tanpa menunggu jawaban dari mama nya Naya langsung pergi.

Tidak. Dia bohong. Dia sebenarnya hanya ingin pergi, dia tidak ada acara apapun hari ini.

"Kenapa gue bohong? Kenapa gue jadi kek gini!!" Teriak Naya frustasi

"Naik"

Naya mendongak untuk melihat siapa yang sedang mengajaknya berbicara

Strong Girl [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang