29.

4K 212 9
                                        

Karena hati tau, ia harus memilih pulang pada siapa. Walaupun gue dan dia sama-sama sayang sama lo, gue yakin lo pasti tau mana yang terbaik buat hati lo singgah. Gue yakin itu.

                                        -Valencia Natasha

~^~

Alvin menatap Naya tajam, mencari letak kebohongan disana. Sedangkan Naya selalu mencoba menghindari tatapan Alvin, ia takut perasaan nya diketahui Alvin.

Dibawah langit dan di temani bintang-bintang Naya mencoba menahan perasaannya. Biarlah bintang dan bulan yang tau perasaan nya saat ini.

"Kenapa lo selalu nggak bisa jujur sama diri lo sendiri?" Tanya Alvin memecahkan keheningan dimalam itu. Naya masih terpaku pada bintang-bintang yang sangat cantik diatas sana.

Alvin menghembuskan nafasnya karena Naya tak menjawab pertanyaan, masih terjadi keheningan diantara mereka walaupun Alvin sudah mencoba bersuara. "Apa yang lo liat dimata gue?

Tidak. Naya bukan menjawab pertanyaan Alvin, justru ia menanyakan sesuatu pada Alvin dengan pandangan kosong kearah bulan dan bintang.

"Jangan buat gue merasa bersalah Nay" Naya tersenyum tipis, "Lo nggak salah. Gue cuma nanya, apa yang lo liat di mata gue? Apa ada rasa buat lo? Atau nggak ada sama sekali?"

Alvin diam membisu, ia tak tau harus bagaimana. Pikiran nya entah kemana, perasaannya tercampur aduk.  "Hati tau ia harus pulang ke siapa Vin. Kalo pilihan lo emang Shafira gue bisa apa? Gue tau kok caranya mundur."

"Tapi hati gue milih lo Nay" Naya cukup tersentak dengan jawaban Alvin. "Disaat gue sama Shafira pikiran gue ke elo, tapi saat gue sama lo gue nggak sama sekali mikirin Shafira. Gue tau gue cowok brengsek, yang menurut kalian gue mainin hati cewe.

"Tapi gue juga lagi berusaha buat nentuin pilihan gue. Lo atau dia, coba lo ada diposisi gue. Dihadapi dua pilihan dan itu sama sama yang terbaik, apa yang bakal lo pilih?" Lanjut Alvin menatap mata indah Naya yang sudah mulai berkaca-kaca.

Naya memalingkan wajahnya, ia tak tau harus apa sekarang. "Tapi lo harus milih Vin.." Lirih nya pelan yang masih didengar oleh Alvin.

"Shafira sayang sama lo, gue bisa bantu lo buat lupain gue dan lo bisa sayang ke dia sepenuhnya tanpa ada rasa buat gue" Lanjut Naya memaksakan senyuman nya.

Alvin tak tau jalan pikir gadis disampingnya itu, dia merelakan perasaan nya sendiri untuk seseorang. Apa dia tak tau hati Alvin sama sakitnya seperti hatinya sekarang?

Naya mengangguk mantap "Gue akan bantu lo, sekarang mending lo pulang. Udah malem, besok sekolah. Dan gue tau apa yang harus gue lakuin, bertahan atau mengikhlaskan"

Naya berdiri ingin meninggalkan Alvin namun Alvin dengan cepat memegang tangannya, "Dan gue tau apa yang bakal lo lakuin besok, lo akan mundur. Lo bisa mundur sesuai keinginan lo Nay, tapi gue akan selalu ngejar lo sejauh apapun lo pergi. Lo akan tau jawabannya."

Alvin menarik Naya kedalam pelukannya, ia menghirup aroma tubuh yang sangat ia rindukan. Harum buah dari rambut Naya membuat Alvin semakin tenggelam disana.

Sedangkan Naya mencoba menahan isak tangisnya. Sakit rasanya, ia masih bingung apa yang akan ia lakukan itu benar atau salah.

"Vin.." Lirih Naya didalam pelukan Alvin, "Hm?"

"Lupain gue, Lo harus bisa bahagia sama Shafira. Kalo lo nyakitin hati Shafira sama aja lo nyakitin hati Vano Vin"

Naya melepaskan pelukan Alvin, ia menatap dalam-dalam mata Alvin "Mereka kembar Vin, gue pernah dengar orang yang kembar pasti bisa ngerasain apa yang kembaran nya rasain. Vano sahabat lo, jangan buat dia sakit gara-gara gue"

Strong Girl [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang