30.

4.3K 195 9
                                        

Yang sayang sama lo tuh gue bukan Vano ataupun anak Alpha lainnya. Cukup lo dengerin gue, karena gue udah tau tempat pulang nya hati gue.

~^~

Happy reading...


Semua siswa siswi pengisi pensi sudah siap, bahkan Ana sudah berdandan cantik dengan kostumnya.

Naya sedari tadi hanya diam tak berniat bicara, entah mengapa dia tidak mood. Shafira sudah masuk seperti biasa, dia tau isi hati Alvin.

Dia tau bahwa Alvin menginginkan Naya bukan dirinya. Dia tau di hati nya hanya ada Naya, dia memandang Alvin dengan senyum yang mengembang.

Alvin menatap Shafira lembut, entah mengapa hati nya sakit melihat senyum itu "Aku tau kamu sayang Naya kan? Lupain aku, aku baik-baik aja kok. Lagian aku seneng aku bisa kenal sama Naya, orang yang selalu kamu ceritain setiap hari. Aku seneng bisa temenan sama kalian"

Alvin mengusap pipi Shafira lembut, hati nya sangat berat untuk meninggalkan Shafira tapi dia juga sayang kepada Naya.

"Maafin gue, seharusnya gue nggak mainin hati lo. Ini sama aja gue mainin hati lo"

Shafira menggeleng kecil, senyumannya masih merekah disana. "Aku bahagia Vin, setidaknya aku masih bisa deket sama kalian. Aku udah seneng kok"

Alvin tak tau apa yang dipikirkan gadis mungil didepannya itu, entah mengapa dia bertemu dengan perempuan sebaik Shafira dan Naya.

Naya pernah menyuruhnya melupakannya dan melanjutkan hubungannya dengan Shafira, sedangkan Shafira menyuruh nya untuk bersama Naya.

Alvin merasa dia begitu jahat, telah mempermainkan hati kedua perempuan yang baik seperti mereka.

"Bang, gue mau ngomong" Sesaat mata tajam dari kakak beradik itu beradu.

Shafira yang mengerti pun ijin pamit untuk berkumpul bersama teman-teman nya yang lain.

Alvin menaikan satu alis nya, seolah menyuruh Rafa bicara. "Sekarang dia udah balik, lo inget kan keadaan lo waktu dia pergi?"

"Gue inget"

Rafa memegang bahu Alvin seperti memberinya kekuatan, "Jangan buat diri lo nyesel karena kehilangan dia lagi." Setelah mengatakan itu Rafa pergi dari hadapan Alvin.

Sedangkan Alvin masih diam, tak lama ia mengambil benda pipih dari sakunya. Ia mengetikan kata demi kata disana, ia berharap Naya mau bertemu dengannya.

~^~

Naya berjalan dengan malas, rasanya tak ada semangat untuk berangkat sekolah. Apalagi untuk menemui Alvin, ia sedang berusaha mengikhlaskan Alvin untuk Shafira.

Justru Alvin malah menyuruh nya untuk bertemu, entah apa yang akan dibicarakan oleh Alvin. Dipikiran Naya mungkin Alvin sudah mau menerima Shafira sepenuhnya dan melupakan Naya.

"Nay" Seketika tubuh Naya menegang. Ia merasa ingin lari sekarang juga, ia takut menangis dihadapan Alvin karena mendengar bahwa Alvin sudah melupakan nya.

"Lihat gue Nay"

"Kenapa?" Tanya Naya yang kini mencoba menahan diri nya sendiri.

Hening. Alvin masih menatap Naya lembut, akhirnya ia menghembuskan nafasnya. "Gue udah tau tempat pulang nya hati gue"

Seketika jantung Naya berpicu dengan cepat, "Gue sayang sama lo, please jangan tinggalin gue"

"Tapi Vano sahabat lo Vin, dia juga kakak nya Shafira gimana perasaan mereka?" Naya menunduk sambil meremas ujung rok nya

"Yang sayang sama lo tuh gue bukan Vano ataupun anak Alpha lainnya. Cukup lo dengerin gue, karena gue udah tau tempat pulang nya hati gue. Paham?"

Alvin memeluk Naya erat, jantung keduanya sama-sama berpicu dengan cepat. "Gue mau jadi alasan lo bahagia, ijinin gue ya Nay?"

Naya hanya mengangguk disana, entah mengapa kini ia merasa bahagia. "Jangan pikirin yang lain, pikirin hubungan kita aja"

"Emang kita apa? Kan cuma sebatas tau rasa satu sama lain" Ucap Naya sambil melepaskan pelukannya dengan Alvin

Alvin menyentil dahi Naya pelan, "Nggak peka banget sih."

Naya tertawa melihat ekspresi Alvin yang kesal, "Lah kan lo cuma ngomong gitu"

"Makanya serius sini"

"Jangan serius-serius, nanti gue baper"

"Kan gue nanti tanggung jawab" Naya tertawa geli mendengar jawaban Alvin, Alvin lalu memegang tangan Naya.

Naya hanya diam sambil tersenyum, rasanya bahagia sekali. "Inget ya jangan pikirin omongan orang" Naya mengangguk mengerti.

"Nay, ijinin gue jadi alasan lo ketawa. Alasan lo seneng, ijinin gue buat ngelindungin lo"

Naya mengangguk kecil "Gue ijinin" Jawabnya sambil tersenyum geli.

"Belum selesai Nay"

Naya malah tertawa keras, bagi nya ekspresi Alvin saat ini lucu. Tak ada wajah datar ataupun wajah yang menyebalkan. "Oke oke"

"Lo mau kan jadi pacar gue?"

Naya menggeleng pelan lalu wajah nya kembali serius. "Vin, tapi gue-" Ucapan Naya yang menggantung dengan ekspresi Naya yang berubah membuat Alvin deg-degan.

"Gue apa hayo. Hahaha" Lanjut Naya lalu tertawa, "Iya aku mau kok" Ucapnya sambil tersenyum manis.

Alvin langsung menyentil Naya, ia tadi berfikir Naya akan menolaknya karena masih kefikiran Vano dan Shafira.

Rasanya sangat lega, mereka pun menuju kelas dengan senyum yang mengembang.

Semangat Naya kini bangkit kembali, ia segera ingin menonton pentas seni. Karena nanti Ana, Mira dan teman mereka akan tampil.

Ya walaupun Naya akan tampil juga, ia akan berduet bersama Bila. Dan pasti Naya sangat menunggu kekasih serta sahabatnya itu tampil nanti.

~^~

"Nay mood lo udah balik?" Tanya Bila yang menyadari Naya seperti biasanya. Seseorang yang ceria.

Naya mengangguk menyetujui pertanyaan Bila. Naya dan Alvin tentu tak bersama saat menuju ke meja teman-teman nya.

Alvin saat itu baru masuk, karena Alvin memang terbiasa dengan wajah nya yang datar ia biasa saja. Tak seperti Naya yang senyum-senyum sendiri.

Alvin menyenggol Naya, "Senyum-senyum sendiri, sehat?" Tanya nya yang mendapat pelototan dari Naya

"Tau nih, Lo kesambet apa sih Nay?" Ana kini mulai penasaran. "Tadi gue nonton Sule, sumpa lucu banget. Apalagi pas dia mau nembak cewek"

Alvin yang menangkap arah pembicaraan Naya pun menatap Naya tajam, Naya justru tertawa bahagia. "Stres ni anak"

"Gue jadi kebayang lagi pas dia nembak cewek, ekspresi nya lucu banget tau" Alvin hanya menggeleng kan kepalanya, ingin rasanya ia menyentil dahi Naya dengan keras.

"Gue jadi pengen liat" Sambar Danile

Naya menatap Daniel yang penasaran "Sayang nya udah selesai Niel, tadi nggak sempet gue download"

"Emang ada ya? Sule nembak cewek? Di acara apa? Gue sering nonton Sule nggak ada tuh nembak-nembak cewek" Tanya Mira

"Ada kok" Jawab Naya sambil tertawa

Naya tau pasti Alvin ingin mencakar dirinya, tapi entah mengapa dia suka dengan ekspresi Alvin tadi.

Mereka memang belum memberi tau bahwa mereka sudah resmi pacaran. Karena menurut Naya, Shafira dan Vano adalah orang pertama kali yang harus tau.

Walau Naya merasa tak enak dengan Shafira dan Vano. Tapi Alvin selalu membuat Naya tenang dengan kata-katanya.

Setelah mereka selesai bersiap diri mereka menuju ke halaman. Naya dan Bila sudah siap karena mereka tampil urutan ke dua setelah Ana, Mira dan teman-teman dance nya.













Strong Girl [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang