Seminggu sudah berlalu, Shafira sudah bisa masuk seperti biasa. Shasha semakin berusaha untuk mendapatkan kepercayaan Johan sepenuhnya.
Bisa dibilang hubungan Naya dan Johan hampir tak terselamatkan. Naya berharap ia sedang pms agar bisa dengan mudah nya ia tersulut emosi dan bisa mencakar Shasha.
Naya dan Shafira sedang asik berada di taman belakang sekolah sambil membaca novel mereka masing-masing. Taman belakang memang cukup sepi, tak banyak siswa atau siswi yang beristirahat di sana. Kebanyakan dari mereka memilih kantin untuk menghabiskan waktu istirahat nya.
"Ikut gue" Shasha menarik Naya yang membuat novel terjatuh. Shafira terkejut melihat perlakuan Shasha, Naya menarik tangannya yang di tarik oleh Shasha.
"Sha, Lo kenapa sih? Gue salah apa sama lo?" Shasha tertawa hambar, "Lo tanya salah Lo apa? Lo ngambil Johan dari gue"
~^~
Naya terkejut, bukan kah ia yang lebih mengenal Johan? Teman kecil nya itu? Lalu kenapa seolah-olah Shasha adalah yang lebih mengenal Johan?
Shasha menarik rambut Naya kencang membuat Naya meringis, Shafira mencoba menghentikan Shasha tapi Shasha malah membentak dia. "Lo nggak usah sok jadi pahlawan! Diem disitu!"
"Heh. Lo tu nggak pantes buat Johan" Naya menahan tangisnya rasa nya perih. Kepalanya berdenyut kencang. "Apa? Lo mau minta tolong siapa? Shafira? Atau Alvin? Oh atau kakak tiri Lo itu?" Ucap Shasha menekan kata 'Kakak tiri'
"Sha! Lepasin Naya, kasian dia" Teriak Shafira yang diacuhkan oleh Shasha. Oh shit. Shasha melihat Johan berjalan ke arah mereka, dengan cepat Shasha melepaskan tangannya.
Johan berjalan menghampiri mereka, Naya menghapus jejak air matanya. Sedangkan Shasha berlari ke arah Johan dan menggenggam erat tangan Johan.
"Loh Sha? Lo kenapa? Kok nangis gitu?" Tanya Johan panik melihat Shasha yang seperti orang ketakutan. "Aku pengen balik aja Han, bener kata Naya. Aku nggak pantes disini, aku cuma masa lalu kamu"
Shafira menatap Shasha tak percaya, dua kata yang timbul dalam benaknya 'Drama Queen' "Nay? Kamu bilang gitu ke Shasha?" Dengan cepat Naya menggeleng, "Nggak! Aku nggak bilang gitu, tadi di-"
"Kepala ku sakit Han, aku nggak tau aku salah apa sampai Naya narik rambut aku kenceng banget" Shafira menatap sebal Shasha "Heh! Kamu nggak usah memutar balikan fakta deh, orang tadi jelas-jelas kamu yang narik rambut Naya. Aku nggak buta ya"
Shasha menggeleng, "Coba lihat Han, rambut aku berantakan kaya gini" Johan melihat rambut Shasha yang memang berantakan sekarang. "Nay, aku nggak tau kalau kamu bisa kaya gini Nay. Kamu cemburu sama Shasha? Udah hampir seminggu ini aku nganggep dia adek aku Nay"
Naya menatap Johan tak percaya, sekarang dia membela wanita jahat itu didepan nya secara langsung? Dia tak melihat bahwa Naya juga menahan pusing yang ia rasakan akibat Shasha menarik rambutnya kencang?
Naya menganggukkan kepalanya, ia menghapus air mata nya lalu tersenyum. "Terserah kamu Han, aku capek. Kalau pun aku bilang dia yang salah kamu juga nggak percaya, bahkan Shafira yang jadi saksi aja nggak kamu percaya."
Naya menatap Shasha dengan tatapan jijik "Gue kasihan sama Lo, segitunya banget buat dapet in Johan lagi."
"Nay!" Teriak Johan
"Bisa nggak sih kamu nggak ngomong gitu sama Shasha? Kamu bukan Naya yang dulu, sekarang kamu kasar. Bahkan Shasha yang nggak salah apa-apa kamu kasarin. Aku udah nggak bisa ngelanjutun lagi Nay" Naya menatap Johan tak percaya, hubungan nya dengan Johan berhenti begitu saja.
"Selamat. Lo berhasil buat gue sama Johan selesai. Tapi gue yakin, Johan bakal tau wajah asli lo. Bukan sebagai malaikat tapi iblis!" Naya berlari meninggalkan taman belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl [✓]
Teen FictionTerkadang ada orang yang benar-benar mampu menyembunyikan kesedihannya, namun juga ada orang yang sudah berpura-pura seolah-olah dia lah orang yang paling bahagia padahal dari sorot matanya sangat jelas memancarkan kesedihan yang begitu mendalam. Be...
![Strong Girl [✓]](https://img.wattpad.com/cover/171669556-64-k193194.jpg)