Naya POV
Diperjalanan aku hanya diam menatap jendela, mendengarkan musik yang melantunkan melodi-melodi yang indah.
Pikiranku terpaku oleh lelaki itu, apa dia akan sama seperti saat pertama kali aku meninggalkan nya?
Alvin. Nama yang selalu membuat ku tersenyum, mungkin nama itu masih membuatku tersenyum namun ada sedikit rasa sesak dihatiku.
Aku yang salah, tapi karena ada satu alasan yang memang keputusan ku itu semakin kuat.
Dia tak bisa bersama dengan ku. Untuk saat ini, aku merasa aku dan dia tak akan bisa bersama.
Seperti yang ku katakan kepada Alvin, jika memang aku dan dia memang jodoh pasti kami akan kembali bukan?
Ah aku tau ini masih terlalu dini untuk perihal jodoh, tapi kata-kata itu sedikit membuatku tenang.
Kini akhirnya aku dan dia harus berpisah, rasa, kota, dan jarak yang membentang. Rasa yang sudah tak lagi sama.
Hubungan yang sudah terputus, kota yang tak lagi sama. Memandang langit yang sama namun di tempat yang berbeda.
Jarak yang kini tak lagi sedekat dulu, ah pasti aku sangat merindukan dia. Dia yang selalu mendengarkan segala ceritaku.
Sahabat sekaligus pacarku, kini dua label itu hilang. Tak ada sahabat tak ada pacar, aku dan dia hanya teman yang pernah dipertemukan lalu terpisah.
Aku dan dia seseorang yang pernah saling mengisi hari yang telah berlalu. Memberi warna dalam hidup satu sama lain agar menjadi semakin indah.
Aku pasti selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Tetap menjadi Alvin yang aku kenal, jangan seperti es batu yang menunggu api untuk meluluhkan kannya.
Tetap jadi Alvin yang membuatku tertawa, membuat semua orang tertawa lepas karena mu.
Selalu bahagia Vin!
Melupakan tak semudah itu kau tau itu. Butuh waktu yang lama untuk melupakan mu, merelakan semua kisah yang berakhir.
Tak ada lagi tempat untuk ku bercerita, menangis, dan tertawa. Selamat menjalani kehidupan masing-masing.
Dan mungkin ini benar-benar akan menjadi yang terakhir, tak ada lagi kisah yang akan berlanjut.
Semua kisah sudah berhenti. Kisah ku dan Alvin, yang mungkin sangat manis untuk dikenang.
Mungkin ada sedikit rasa sesak haha. Bertemu dengan orang baru dan saling mencoba mengubur dalam-dalam kisah yang pernah ada.
Naya POV end
Flashback mode on
"Nay lo serius mau pergi?" Naya mengangguk sembari tersenyum menjawab pertanyaan Ana.
Semua teman-teman Naya sudah tau, dan semua sudah berkumpul di bandara. Kecuali Alvin.
Alvin, sosok yang Naya tunggu untuk mengantar kepergian nya. Berjumpa dengannya terakhir kali, justru ia tak datang.
"Lo gak mau nunggu Alvin Nay?" Kini Mira bertanya membuat Naya diam seribu bahasa.
Naya ingin menunggunya, namun rasanya tak mungkin juga Alvin datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl [✓]
Novela JuvenilTerkadang ada orang yang benar-benar mampu menyembunyikan kesedihannya, namun juga ada orang yang sudah berpura-pura seolah-olah dia lah orang yang paling bahagia padahal dari sorot matanya sangat jelas memancarkan kesedihan yang begitu mendalam. Be...