15. Kepedulian

118 6 16
                                    

Aku sudah merasakan sakit, dan aku tidak mau mengulang lagi. Aku ikhlaskan dirimu dengan yang lain, karena pada dasarnya kita teman, dan sampai kapanpun akan tetap teman.

-Agatha Mey Abelano-

S

emilir angin malam memasuk i tubuh Agatha, gadis itu duduk di balkom kamarnya sambil melihat-lihat terangnya bulan dan bintang diatas sana. Setetes air mata mulai keluar tanpa adanya suara.

Ia mengingat akan pesan terakhir papanya dulu, ia berjanji akan berhati-hati dengan semua cowok yang ada di dunia ini kecuali kakaknya sendiri. Ya, sifat cowok tidak ada yang tau. Dan Agatha menyadari itu.

Ia merutuki dirinya sendiri. Mengusap air matanya yang dari tadi mengalir tiada henti. Bohong jika Agatha tidak sakit, bohong jika Agatha ikhlas sepenuhnya. Bohong jika Agatha mampu menahan air matanya untuk tidak menangis. Karena, pada dasarnya Agatha hanya seorang perempuan yang lemah untuk urusan hati.

Agatha bangkit, mulai memasuki kamarnya. Ia tidak suka udara malam. Ponsel Agatha berbunyi, terlihat beberapa notifikasi dari Rian disana yang hanya baca saja oleh Agatha.

Tak menyerah, Rian pun memutuskan untuk menelvon Agatha.

"Tha, maafin gue. Gue gak bermaksut. Gue sayang sama lo. Bahkan kalau gue suruh milih, gue milih lo dari pada Indah."

"Maaf,Ri. Aku udah gak bisa. Kita temenan aja."

"Gak mau,Tha. Gue bakal putusin Indah kok. Asal lo mau ya jadi cewek gue. Gue gak peduli sama Reza. Gue cinta sama lo."

"Terlambat,Ri. Maaf. "
Ucap Agatha mencoba untuk tidak menangis.

 "Ucap Agatha mencoba untuk tidak menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gak mau,Tha. Gue..."

"Ri, gue gak suka dipaksa. Gue masih mau temenan sama lo, tapi gue berharap lo bener-bener pergi dari kehidupan gue. Assalamu'alaikum."

Tut..
Seusai memutus panggilannya secara sepihak, Agatha kembali menangis. Menenggelamkan wajahnya pada bantal dan guling. Menangis tanpa suara. Bukankah itu sangat menyakitkan?

Kenapa? Kenapa lo telat,Ri. Kalau lo sayang sama gue kenapa gak dari dulu lo bilang dan nembak gue. Dan sekarang lo dengan mudahnya minta maaf ke gue dan ngajak gue pacaran.

Mungkin, cewek diluar sana kalau udah berhubungan lama sama seorang cowok, dikasih perhatian, kasih sayang, sama-sama berusaha membahagikan tanpa adanya kepastian, dan akhirnya sekarang tau-tau cowok itu ternyata udah punya pacar. Mungkin rasanya sama, sakit. Dan itu yang gue rasain sekarang.

💗💗💗💗

"Billy. Kamu mau berangkat?"

"Iya,Ma. Billy buru-buru."

Epiphany Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang