02. Ngeselin,tapi gue sayang

357 27 54
                                    

"Wooooiiiii banguunnmn" teriak Iqbal nyaring tepat di telinga Agatha

-Eungh-

"Ck,dasar kebo. BANGUN AGATHA" teriak Iqbal yang membuat Agatha langsung duduk terbangun dalam keadaan mata yang masih tertutup.

"Lo gak bangun gue bilang mama sekarang."
Agatha hanya diam, masih memejamkan matanya yang masih setia tertutup lalu dia kembali berbaring melanjutkan mimpinya yang belum selesai.

"Astaga AGATHA MEY ABELANO BANGUN INI UDAH JAM ENAM LIMA BELAS"

Agatha kaget dan langsung membuka matanya. Dia berdecak kesal melihat kakaknya yang memasang wajah tidak bersalahnya sudah mengganggu tidurnya.

"Gara-gara lo,mimpi indah gue gak selesai." Protes Agatha sambil duduk.

"Agatha sayangnya abang, ini udah jam 6:15. Gue disuruh mama bangunin lo. Lo lupa? Hari ini lo sekolah. Jangan bolos dan jangan nakal deh, lo mau UN. Harus rajin dan giat." Ucap Iqbal lembut menahan rasa kesalnya. Iqbal tersenyum manis membuat Agatha menaikkan sebelah alisnya.

"Gak usah sok lembut. Udah sana pergi. Gue dandannya cepet kok."

"Lo gak sarapan? Lo gak mandi? Mandi lo lama njir, perjalanan pun lama."

"Ya udah,kakak anter ya. Kita naik sepeda motor, nanti ngebut. Beres kan?"

"Ya udah cepetan mandi,dandan, terus keluar . Ditunggu mama tuh dibawah."

"Iya bawel"

Agatha yang selesai mandi dan berganti seragam kini sudah duduk di meja riasnya. Dia adalah tipe wanita yang sedikit tomboy,dia selalu tampil natural tidak peduli apa omongan orang. Sikap apa adanya,wajah yang polos tapi cantik itu yang membuat dia disukai banyak orang, terutama kaum adam.

Kini Agatha sudah ada di ruang tamu, dia mencium pipi mamanya dan beralih ke kakek dan neneknya seolah itu sudah menjadi kebiasaan

"Gue gak lo cium?" Tanya Iqbal niat menggoda adiknya. Iqbal sangat suka melihat ekspresi kesal adiknya itu.

"Najis gue nyium lo."

"Galak amat neng. Gini-gini kalau gue tinggal palingan nangis. Ngaku gak lo?"

"Sorry ya kak,gue anti nangis. Apalagi nangisin cowok." Ucap Agatha dengan nada sombongnya

"Kita buktiin, kalau lo berhasil sekali aja nangisin cowok, lo cium pantat gue." Balas Iqbal sambil tertawa ringan. dia tau adiknya pasti akan kalah.

Sekuat apapun perempuan, dia tidak akan kuat menahan tangisannya jika dilukai oleh orang yang dia sayang.

"Oke siapa takut."

Mila beserta kakek neneknya Agatha hanya tersenyum sembari menggeleng-gelengkan kepala.

"Agatha berangkat ya,Ma. Agatha berangkat ya Kakek Nenek." Ucap Agatha sambil mencium tangan mereka bergantian.

"Iqbal berangkat sekolah dulu,Ma,Nek,Kek."

"Hati-hati ya kalian berdua. Iqbal jaga adik kamu." Ucap Mila sembari tersenyum

Iqbal hanya mengganguk dan memberi jempol kepada ibunya. Dia melihat Agatha yang sibuk menaruh handphone-nya ke tas,dengan jailnya dia meneguk semua susu milik adiknya yang masih hangat itu sampai habis.

"Susu gue lo minum haahh?" Bentak Agatha sambil berkacak pinggang.

"Gue haus."

"Masih ada noh air putih,nyebelin banget sih." Agatha hanya bisa menggerutu kesal,moodnya benar-benar hancur hari ini karena ulah Iqbal,kakanya.

Sementara Iqbal hanya cengengesan sambil mengangkat 2 jari tanda peace.

-----
Agatha sampai di SMP nya, kini Agatha turun dari motor besar milik Iqbal sambil mencopot helmnya dan memberikan helm itu kepada kakaknya.

Beberapa pasang mata yang melihat itu iri sekaligus kagum melihat kedekatan Agatha dengan Iqbal. Agatha dengan paras cantik dan manis,sedangkan Iqbal dengan tampang coll kebule-bulean membuat mereka histeris pagi-pagi.

Banyak yang tidak tau bahwa mereka adalah saudara. Hingga berbagai suara dan gosip yang aneh-aneh pun tersebar.

Sisil,sahabat Agatha dari kecil itu berlari kearahnya.

"Morning mbak." Ucap Sisil sambil memeluk Agatha. Agatha tersenyum sambil membalas pelukan Sisil.

"Pagi kak Iqbal." Sapa Sisil.
Sisil sudah tau bahwa Iqbal adalah kakak kandung Agatha. Sisil yang sempat menyukai Iqbal kini terlihat sedikit canggung.

"Pagi,Sil." Balas Iqbal dengan senyum manis khasnya.

"Jagain adek gue ya, gue gak mau dia kenapa-napa." Ucap Iqbal lagi, membuat pipi Agatha merah.
Ya,dia tau. Walaupun kakaknya menyebalkan bagi dia, tapi Agatha tau kalau Iqbal sayang sama dia.

" Kalau bisa iket aja dia biar gak kemana-mana. Abisnya kalau dia gabut gilanya suka kumat dan gak jelas." Ucap Iqbal lagi sambil menjitak dahi Agatha.

Agatha yang tadinya tersenyum simpuh,sekarang berubah menjadi cemberut.
'Kakaknya memang suka berubah-ubah' gumam Agatha dalam hati.

TBC

Jeng jeng, ini fotonya si Iqbal ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeng jeng, ini fotonya si Iqbal ya. Ganteng gak? Ganteng dong. Mungkin ada yang nanya. Kok Iqbal ketara banget bule nya, sementara Agatha enggak.
Agatha lahir di Indonesia, dia tinggal di Indonesia beberapa tahun, habis itu dia SD pindah ke Perancis. Dia di Perancis selama 6 tahun, sampai dia SMP baru pindah ke Indonesia karena kemauan-nya sendiri. Sedangkan Iqbal. Dia dari lahir sampai SMP emang ada di Perancis, jadi gak salah kalau logat bahasa Indonesianya kurang fasih dan tampang nya ketara bule nya.

HALLO, AKU KEMBALI LAGI HARI INI.
LANGSUNG AKU PUBLISH.

TERIMA KASIH BUAT KALIAN YANG UDAH MAMPIR DAN BACA.

JANGAN JADI SIDER OKE..

HARGAI KARYA ORANG LAIN,KARYA AKU.
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT.

THANK YOU AND SEE YOU NEXT CHAP😙

Epiphany Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang