29. Bad Mood

75 5 4
                                    

Beberapa bulan setelah mereka berhasil menyembunyikan status pacaran mereka di sekolah. Agatha dan Billy kini menjadi pasangan yang paling hangat dibicarakan oleh seluruh siswa.

Tak ada yang berani mendekati Billy, dan juga tak ada yang berani mendekati Agatha. Semua sudah tau betapa bahayanya Billy ketika marah, dan betapa bar-bar nya Agatha.

Ada yang suka, ada yang tidak suka. Hal yang sangat wajar untuk manusia. Pada jam istirahat, sepulang sekolah tak ada hal lain yang dilakukan dua sejoli selain duduk bersama dan bercerita.

Bel tanda masuk berbunyi. Nisa selaku ketua kelas memasuki ruangan setelah menunggu hampir 30 menitan.

"Ada apaan?" ucap Algi dari belakang.

"Ada pengumuman nih, jadi ambalan di sekolah kita mengadakan kemah. Semua pesertanya kelas 10 dan wajib ikut ya. Pelaksanaanya hari jumat-minggu depan."

"Peralatan yang dibawa apa aja?" tanya Agatha kemudian.

"Em. Oke. Untuk peralatannya udah gue catet. Nanti biar ditulis sekertaris di papan. Ada lagi?"

"Lah tendanya gimana dan perlengkapannya?" tanya Agatha lagi.

"Itu udah diatur oleh panitia."
"Oh ya, satu lagi. Selama kemah nanti bakalan ada lomba. Diantaranya lomba yel-yel,nyanyi duet, senam, balap karung, dan lain-lain. Habis ini kita bakal bagi siapa yang kepilih ikut lomba."

"Oke." jawab semua seisi kelas kompak.

Agatha maju kedepan untuk menuliskan apa saja perlengkapan yang akan dibawa beserta lomba.

❤❤💋❤❤

"Kamu ikut?" tanya Billy pada Agatha di kantin.

"Iyalah. Kan wajib."

"Tapi aku males." ucap Billy dengan suara memelan.

Agatha menatap Billy dengan tajam yang membuat Billy terkekeh.

"Iya iya. Aku ikut." ucap Billy sambil mengelus-elus rambut Agatha.

Kini mereka duduk disalah-satu kursi. Tanpa menghiraukan tatapan iri dari semua yang ada disana. Agatha dan Billy tetaplah mereka, pasangan yang cuek akan hal-hal semacam itu.

Sisil, Misya, dan Adel datang menghampiri mereka. Dengan wajah tidak berdosa dan saling cengengesan, mereka bertiga duduk disamping Billy.

"Anjir." umpat Agatha sambil menatap ketiga sahabatnya.

"Sini duduk disamping gue. Ngapain disitu." ucap Agatha tidak terima.

Misya dengan semangat bangkit duduk disamping Agatha. Sementara Sisil dan Adel masih setia dengan posisinya.

"Elu berdua makan gak ajak-ajak." protes Sisil.

"Iya mentang-mentang pasangan yang baru kecium makin hari makin nempel." ujar Adel berikutnya.

"Jomblo sirik aja lu. " jawab Agatha santai.

"Yaudah pesen sana. Nanti biar gue yang bayar."

Semua kompak menoleh pada Billy. Jarang bahkan tidak pernah seorang Billy mau mentraktir sahabat Agatha.

"Demi apa? Lo kesambet jin dari mana hari ini?" ucap Adel masih tidak percaya.

"Dedek juga mau kalau ditraktir, Bang." ucap Algi yang datang tiba-tiba bersama dengan Galang.

"Najis banget dah."

"Alay."

"Gobloknya sungguh membuatku terharu."

Epiphany Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang