21. Berantem

111 11 9
                                    

Buat kalian, di rekomendasikan banget baca cerita sambil dengerin lagunya Rich Brian judulnya Dat Stick. Karena itu cocok banget buat soundtrack yang ada berantem-berantemnya. 👆

Pulang sekolah menjadi suatu hal yang dinanti-nanti oleh semua murid. Begitupun dengan Billy,Algi,dan Tillo. Bertiganya bergegas keluar kelas dan berjalan beriringan seperti biasa.

Semua gadis yang terpesona hanya bisa melihat dan tersenyum ramah. Tapi tidak ada satupun gadis yang bisa membuat mereka bertiga membalas senyumannya. Apalagi Billy.

Tibalah mereka di depan sekolah, berjalan ingin menuju ke parkiran. Mereka memusatkan perhatian kepada suara cempreng yang sedang meronta. Ya, itu adalah Agatha.

Mendengar dan melihat kejadian itu Algi berlari menghampiri si pemilik suara cempreng itu. Disusul oleh Billy dan Galang.

"Lepasin dia."
Suara Algi datar dan terkesan mengancam itu membuat beberapa mata yang ada disana menoleh ke Algi.

Algi tak mempedulikan itu. Dirinya fokus menatap Tillo yang mungkin sudah menahan amarahnya.

"Marah?" Ucap Billy yang dari tadi berada di samping Algi.

Tillo tak menjawab, dia melihat Algi,Billy,dan Galang satu persatu dengan tatapan tajam.
Merasa Tillo disudutkan, teman-temannya pun menghampiri Tillo dan berdiri di belakangnya.

Algi tersenyum remeh, "Oh jadi ini yang katanya dulu penguasa sekolah? Pengecut karena beraninya kalau ada temennya."

Tillo mendorong tubuh Algi hingga tubuhnya terdorong ke belakang. Melihat itu lantas Billy tidak terima, " Lo."

Billy mendorong tubuh Tillo hingga tubuh bagian belakangnya di pegang oleh teman-temannya agar tidak jatuh.

"Apa-apaan lo."
Salah satu teman Tillo yang tidak terima maju terlebih dahulu menghajar Billy.

Bugh..
1 tinjuan mendarat di pipi Billy. Tapi baginya itu tidak sakit sama sekali.
Billy tersenyum remeh, dipegangnya pipi kirinya lalu mengusapnya kasar seolah-olah dia terkena sesuatu yang najis.

"Gue bilang gue gak akan mulai duluan. Tapi-"

"Tapi kalau lo mukul kami duluan, kami mungkin bisa lebih sadis dari lo lo pada." Ucap Galang memotong. Sudah cukup dia diam, kali ini kesabarannya sudah habis. Sudah lama ia tak berkelahi, mungkin ini akan menjadi pemanasan buat dirinya.

Galang maju 1 langkah, bersiap-siap mengepalkan tangannya lalu
Bughh...
Galang memukul teman Tillo dengan satu pukulan namun berhasil membuat dia tersungkur.

Tillo geram. Dirinya maju lalu menghantam Galang. Giliran Algi yang dari tadi sudah muak dengan sikap Tillo.
Terjadilah perkelahian antara mereka.

Entah bagaimana jadinya, mereka bertiga dikeroyok oleh geng Tillo. Tapi, Billy ya Billy. Dia mempunyai ilmu bela diri yang cukup kuat dan ahli.

Algi ya Algi, walaupun ilmu bela dirinya tak sekuat Billy. Dirinya hanya butuh konsentrasi. Jika dia emosi, dia semakin brutal dan akan sulit dikalahkan.

Berbeda dengan Galang, dia lebih bersikap ke tenang. Tapi,sekali dia di pukul. Mungkin dirinya akan membalas berkali-kali pukulan ke lawan.

Semuanya melihat perkelahian itu. Yang tadinya ingin pulang. Ia urungkan. Tidak ada yang berani melerai.
Agatha dan Sisil pun diam dengan tubuh yang bergemetar.

Epiphany Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang