25. PDKT

116 9 45
                                    

Semenjak dirinya di tolak oleh Agatha, Algi tak bersemangat seperti dulu. Walaupun tak ada rasa benci dalam hati Algi, dan selalu merasa sayang dengan Agatha, tapi dirinya tidak mau jika Agatha tidak nyaman dengannya karena sikapnya.

Setiap harinya Algi hanya berdehem dan tersenyum dengan Agatha, mungkin ada rasa sedikit canggung. Tapi Agatha bisa merubah rasa canggung itu.

"Al, lo gak benci kan sama gue?"
Ini adalah pertanyaan Agatha kemarin yang sampai saat ini masih terus Algi pikirkan.

"Bagaimana gue bisa benci sama lo,Tha. Rasa sayang ini melebihi apapun." Ucap Algi sambil tersenyum.

Galang dan Billy memperhatikan sahabatnya yang melamun, "Lo mikirin apa sih,Al?" Tanya Galang.

"Gpp kok. Eh,Bil." Kini Algi memulai pembicaraan dengan Billy.

"Hm."

"Gue mau lo nembak Agatha."

"HAH?" Pernyataan dan permintaan dari Algi sukses membuat Billy dan Galang melongo.

"Santai aja setan." Ucap Algi sambil tersenyum.

Billy menggaruk-garukkan kepalanya, "Lo gila,hah?"

"Gue traktir 1 minggu deh. Gimana? Tapi inget, lo gak boleh cinta sama dia." Ucap Algi.

Bukan Billy namanya jika ia mundur begitu saja. Bukan Billy namanya jika ia tak menerima taruhan itu.

"Oke. Siapa takut."

"Inget lo gak boleh cinta beneran."

"Tenang aja. Gue gak cinta sama Agatha, habis gue permainin nanti gue tinggal." Ucap Billy tersenyum jahat.

"Jangan dijahatin setan. Gue sayang sama dia."

"Gue gak bakal bikin dia sayang sama gue. Tapi gue mau melaksanakan taruhan dari lo aja."

Galang yang sembari tadi melihat percakapan antara dua sahabatnya menjadi simpati dengan Agatha.
Agatha salah apa...

💙MBIB💙

Dari Algi sekarang Billy. Billy mulai menunjukkan keseriusannya. Dirinya gencar mendekati Agatha dalam hal apapun.

Billy menarik baju Agatha dari belakang saat ia hendak pergi ke perpustakaan.

"Ih,Bil. Apaan sih. Jail banget lo."

"Gak boleh ya?" Ucap Billy sambil mensejajarkan langkah kakinya dengan Agatha.

Agatha menoleh, "Bukan gitu. Gue kaget aja. Kirain siapa."

"Lo mau kemana?"

"Perpus."

"Gue anter."

Agatha dan Billy berjalan bersama, didalam mulai mencari buku-buku yang dapat membuat mood Agatha kembali lagi.

Tak lupa dengan Billy, walaupun dirinya cowok, akan tetapi dirinya juga suka dengan buku.

"Bil, bagusan yang mana nih kira-kira?" Ucap Agatha sambil menunjukkan dua novel berjudul 'Senja' dan 'Hujan'."

"Dari covernya gue lebih suka covernya Senja. Tapi tunggu dulu, gue baca sinopsisnya dulu."

Billy terlihat serius membaca sinopsis kedua novel itu disampul belakang. "Yang ini aja bagus."
Billy menyerahkan novel yang berjudul 'Hujan' kepada Agatha.

"Katanya yang senja lebih bagus."

"Covernya bagus,Tha. Tapi belum tentu dalemnya juga."

Agatha menangguk paham. Dirinya mengembalikan novel yang berjudul 'Senja' kemudian berjalan lagi mencari buku lain yang mampu membuat dirinya tertarik.

Epiphany Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang