24. Algi Nembak

105 6 10
                                    

"Makasih,Al. Dan juga kalian semua udah nyelametin gue." Ucap Agatha yang kini berada di depan apartemen.

"Sama-sama,Tha. Kita semua kawatir sama lo." Ucap Algi sambil tersenyum.

Dibalik itu, terlihat Tillo yang sedang memperhatikan mereka. Senyum terbit di bibirnya.
Gue tau apa yang harus gue lakuin setelah ini. Tapi gue gak mau gegabah. Ucap Tillo dalam hati.

"Oh,ya. Lo mau ngomong apa tadi?"

"Gak jadi,Tha. Lo pulang aja. Gue ikutin lo dari belakang. Ngomong nya besok aja."

Agatha mengangguk. Dia melihat jam, sudah pukul 20:21. Agatha harus segera pulang.

💙💙💙💙💙

"Nek,Agatha pulang."

"Ya ampun Agatha kok malem banget."

"Iya tadi ada urusan sebentar. Agatha ke kamar dulu,Nek."

Nenek pun mengangguk, Agatha memasuki kamar dengan wajah yang sulit dijelaskan. Berbagai pikiran aneh datang menghantuinya.

"Dari mana mereka tau gue sama Tillo tadi?"

Agatha berganti baju, berjalan ke kamar mandi nengambil air wudhu lalu melaksanakan sholat isya' sebelum ia tidur.

Selesai sholat, Agatha kemudia tertidur. Dirinya sangat lelah hari ini.

💙💙💙💙💙

Seperti biasa, habis gelap terbitlah terang. Setelah malam terbitlah pagi. Agatha kembali memulai aktivitas seperti biasa. Berangkat bersama Sisil, berjalan sendiri menyusuri koridor melewati setiap kelas yang masih tidak ada orangnya.
Mungkin kemarin dirinya yang datang lebih pagi,tapi kini Sisil.

Jam pelajaran seperti biasa dimulai. Sebelum guru datang, Agatha mengeluarkan buku beserta alat tulis lainnya. Agatha diam, mencari-cari dan mengeluarkan semua barang ada di tasnya.
Sial, dia tak menemukan apa yang ia cari.

"Nyari apaan sih." Ucap Abel yang sedari tadi melihat Agatha.

"Buku tulis gue kayaknya ketinggalan deh. Lo punya buku kosongan gak?"

"Enggak,Tha."

Agatha bangkit, "Gue ke koperasi dulu,ya. Kabarin gue kalau ada guru. Bilangin juga kalau gue beli buku tulis bentar."
Abel mengangguk.

Sesampainya di koperasi, Agatha ingin membeli buku namun sayang,stok buku habis. Hanya tersisa buku yang bertebal 58 lembar. Agatha terlihat berpikir,
Hanya satu hari, terlalu membuang uang, Pikirnya.

Agatha kembali, dirinya berpikir mungkin temannya ada yang punya buku.

"Kak."

Agatha menoleh, dia mengangkat satu alisnya.
"Siapa,ya?"

"Aa, saya Selvi. Dari kelas IPS 2."

"Ada perlu apa,Kak?" Tanya Agatha kembali.

"Ini ada buku. Buat kamu."

Agatha kembali mengangkat alisnya.

"Untuk apa? Kenapa tiba-tiba. Aku gak kenal kamu sebelumnya."

"Aku juga gak kenal kamu sebelumnya. Aku hanya tau wajahmu saja karena tidak asing."

"Lalu mengapa kamu memberikan ku buku? Kamu tau aku sedang butuh." Ucap Agatha sambil menunjukkan deretan giginya karena ia senang.

"Aku disuruh sama.. Loh kok gak ada?"

Mata Agatha mengikuti arah kemana Selvi menunjuk.

"Siapa?"

"Gak tau namanya. Dia ganteng. Ganteng banget. Tinggi. Putih."

Epiphany Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang