PERASAAN
*************“Gua nyaman crys, soalnya gua cinta sama lu.”Ucap Eunwoo sambil menatap wajah Crystal.
Crystal disitu hanya bisa terdiam. Dia tidak bisa berfikir jernih, dia takut kalau suatu saat nanti dia akan patah hati untuk ketiga kalinya. Karena sekarang hatinya sudah dipatahkan oleh Jeno.
Eunwoo terus saja menatap Crystal, sampai-sampai Crystal beberapa kali harus memalingkan wajahnya dari Eunwoo.
Sudah beberapa menit posisi mereka seperti itu, Eunwoo yang duduk sambil menatap Crystal sedangkan Crystal berdiri sambil mengeringkan rambut Eunwoo.
•••••••••••
Akhirnya rambut Eunwoo kering juga, jadi Crystal bisa membebaskan dirinya dari pelukan Eunwoo.
“Wo sudah.”Ucap Crystal melihat Eunwoo sejenak.
“O-oh iya.”Eunwoo yang tersentak kaget langsung melepaskan tangannya dari pinggang Crystal, membuat Crystal terdorong pelan kebelakang.
Mereka berdiaman untuk beberapa menit, mereka merasa canggung karena kejadian tadi.
Crystal yang sangat benci dengan keheningan seperti ini, dia langsung membuka obrolan.
“Wo lu gak makan buburnya?”Tanya Crystal untuk memecah keheningan ini.
Eunwoo yang kaget langsung mengambil bubur yang ada di nampan tanpa berbicara sepatah kata pun. Eunwoo masih merasa malu karena sudah kelepasan berbicara seperti itu.
Crystal yang menunggu Eunwoo makan, merasa gabut dan bosan. Dia ingin membaca novel tapi sayang bukunya tidak dia bawa. Akhirnya dia memainkan game yang ada di ponselnya.
Selama Crystal memainkan game, dia sedikit memeriksa Eunwoo. Eunwoo sudah selesai makan atau belum, tapi ternyata belum.
Tiba-tiba ada telfon masuk ternyata dari Jeno. Tanpa izin dari Eunwoo, Crystal langsung keluar dari kamar Eunwoo. Eunwoo yang menyadari itu, langsung menatap kearah Crystal.
“Crystal dapat telfon dari sapa ya, kok keliatannya penting banget.”Batin Eunwoo.
•••••••••••
Crystal yang sudah berada diluar kamar langsung mengangkat telfon dari Jeno.
“Halo no, kenapa telfon.”
“Crys lu masih di rumah sakit nggak, kalo masih dirumah sakit gua mau ngomong sebentar boleh nggak. Ini penting banget soalnya.”
“Emmm boleh, mau dimana ngomong nya.”
“Ngomong nya dihalaman rumah sakit aja ya, biar nggak bikin berisik.”
“Okey.”
Tuttt.......
Telefon dimatikan secara sepihak dan yang mematikan terlebih dahulu adalah Jeno. Ya begitulah selalu Jeno yang mematikan telefon terlebih dahulu. Sampai-sampai Crystal merasa kalau Jeno memang tidak memiliki perasaan kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Women Problem (End)
Teen Fiction3 perempuan yang selalu memiliki masalah dalam kehidupannya dan datanglah 3 anak laki-laki dalam kehidupan mereka yang akan membuat mereka kehilangan masalahnya tetapi akankah mereka bertiga dapat menghilang kan masalah 3 perempuan itu atau akan men...