Chapter 20

1.9K 86 0
                                    

Anita merngerjapkan matanya ia matanya melihat sekelilingnya ia tengah berada di kamar nya Gema membawa nya kerumah tidak kerumah sakit karena disuruh oleh Stella jangan dibawa kerumah sakit saat Anita tidak sadarkan diri Gema langsung menelpon Stella lalu stella menyuruhnya untuk membawa Anita ke rumah perucuma jika dibawa kerumah sakit karena anita akan mendapatkan pengobatan yang itu itu saja.kejadian seperti itu bukan hanya terjadi satu kali saja tapi Stella dan Ajeng juga pernah Melihat Anita seperti ini.

Anita refleks teduduk dengan wajah panik sontak membuat Gema stella dan ajeng kaget bukan main.

"JANGAN GANGGU GUE!" Teriaknya menutupi wajah dengan nafas yang memburu melihat hal itu Gema langsung menghampiri Anita menenangkan gadis itu.

"Ta tenang,ini gue." Gema memegang lengan Anita.

"Gue takut." lirihnya.

"Gausah takut gue ada disini." ucap Gema berusaha menenangkan.

Anita mulai tenang,ia memijat pelipisnya pusing Anita benci jika keadaan sudah seperti ini ia merasa dirinya tidak berguna.

"Lo nggak kenapa napa kan?" tanya Stella duduk di pinggiran kasur.

Anita menggeleng ia belum siap bercerita tentang elvin pada Gema ia takut ia takut gema berfikir macam macam dan salah paham

"Yakin udah gapapa?" tanya Gema khawatir.

"Nggak gem,maaf gue nggak bisa ngontrol diri gue." jawab Anita.

"Yaudah kalo gitu,gue pulang dulu ya udah sore. Gue udah beli makanan buat lo ada di bawah." pamit Gema.

"Loh kok cuma buat Anita buat kita mana?" tanya Ajeng.

"Gue beli banyak jadi kalian bisa makan." jawab Gema.

"Nah gitu dong." ucap Ajeng senang membuat Anita menggeleng.

"Ta gue pamit dulu,jangan lupa dimakan ya." Gema berdiri mengusap kepala anita lembut.

"Iya hati hati." ucap Anita,lalu gema pun pergi meninggalkan kamar Anita.

"Gila gue baru tau kalo cowok kek si gema manis juga kalo ngomong ke lo." Stella cengo.

"Udah biasa kali." ujarnya.

"Eh Ta lo tadi kenapa?" tanya Stella.

Anita terdiam beberapa saat.

"Elvin La.." jawab Rara pelan.

Stella mengerutkan keningnya merubah posisi duduk menatap Anita serius,"Elvin balik lagi ta?" tanyanya

Anita mengangguk mengiyakan ia masih takut membayangkan wajah Elvin.

"Lo di apain sama dia?" tanyanya.

Anita menggeleng, "Gue takut La gue takut sama dia gue takut kejadian dulu keulang lagi gue nggak bisa lawan dia kalo keadaan gue udah kayak tadi." jawab Anita.

"Bentar Elvin Elvin itu yang pernah kamu ceritain sama aku dulu?" Ajeng menyaut.

"Iya,udah jangan dibahas lagi." ucap Anita.

"Lo berdua nginep ya? Gue takut dia balik lagi." ujarnya lagi.

"Iya sampai kapanpun kita siap kok nginep disini." Ajeng tersenyum.

"Iya bener tuh,lo jangan pernah ngerasa sendiri ta kita ada buat lo." ucap stella membuat Anita terharu ia memeluk kedua sahabatnya itu.

"Makasih ya,gue nggak tau kalo misal nggak ada kalian gue bakalan gimana." ucapnya.

"Sans aja kali gausah melow gini lah." Stella tertawa.

"Ih Stella kamu ganggu deh kan kita cerita nya lagi terharu." Ajeng memajukan bibirnya kesal.

"Ya terus kenapa kalo lagi terharu? Ini nih lu kebanyakan nonton sinetron jadi kebabawa gini deh sekalian aja barusan lo setel tuh lagu opick buat soundtrack." jawab Stella gemas.

"Ihh kok kamu gitu sihhh." Ajeng meleparkan bantal pada Stella.

"Bodo amat jeng bodo amat." Stella turun dari kasur lalu keluar kamar.

Sedangkan Anita ia tertawa saja melihat kepolosan sahabatnya yang satu ini.

*****

Gema memarkirkan motornya di depan gerasi rumahnya ia menyimpan helmnya tersebut sebelum masuk ia mengaca dulu di kaca spion motornya membenarkan rambutnya yang acak acakan sembari bersenandung kecil.

"Ish gile gue kok baru sadar ya kalo gue sebenarnya lebih ganteng dari lucky blue smith." gumamnya

Gema kembali becermin mengedipkan matanya di spion,dia sudah seperti orang gila.

"Lo ngapain sih bang? So ganteng dah." Gisa berteriak di balkon kamarnya yang dekat dengan gerasi.

Gema mendongkak mendapatkan adiknya yang tengah memakan ciki,"Apa sih lu bocah."ujarnya.

"Sana masuk bang liat didalem ada siapa." jawab Gisa membuat Gema merenyit tidak mengerti.karena penasaran ia langsung masuk kedalam.

Saat melihat keruang keluarga ia melihat Citra yang tengah berbincang dengan maminya,ia mematung melihat citra yang duduk disana sungguh demi apapun ia tidak percaya gadis yang selama ini menjadi alasan Gema berubah ada dihadapannya.

"Citraa.." panggil Gema pelan membuat Citra langsung menoleh.









Citra udah kayak henbodi aja ya namanya hahaha😂😂

Vote+komen.

GEMTA [SELSAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang