Anita keluar dari mobilnya,keadaan sekolah sudah mulai ramai cewek itu berjalan melewati lapang sendiri namun tiba tiba seseorang merangkulnya di samping saat menoleh ia melihat Arga yang tengah cengegesan menatap nya.
Anita berdecak melepaskan tangan Arga di pundaknya.
"Apaan sih lo." cetus Anita.
"Gapapa,pacar lo kemana? Tumbenan nggak bareng?" tanya Arga.
"Gak penting banget sih lo nanya." jawab Anita
"Lah kok gak penting,nih ya ta kalo lo jalan sendirian kek tadi lo disangka putus sama cowok Cowok kan biasanya lo sama si Playboy cap kakap itu." jelas Arga.
"Contohnya gue,gitu." lanjutnya.
"Udah lah bahasan lo unfaedah tau nggak." Anita beranjak pergi meninggalkan Arga.
"Kapan lo bisa nerima gue ta." gumam Arga melihat Anita pergi.
Arga menghela nafas pasrah,sejak dulu ia menyukai Anita tapi respon Anita tidak pernah berubah cewek itu jutek dan cuek membuat Arga susah untuk mendapatkannya.
Gema berjalan menuju kelasnya bersama morgan dan satria dan mereka berapapasan dengan Anita yang hendak ke kelasnya.
"Eh ketemu disini." ujar Anita tersenyum senang lalu membuka tasnya memberikan kotak makannan pada Gema.
"Nih buat lo,dimakan ya kalo gaenak juga makan karena itu buatan gue pake cinta lagi buat nya." Anita mengedipkan sebeleh matanya.
Gema mengambil kotak tersebut lalu menatapnya.
"Cewek kayak lo bisa masak?" tanyanya meremehkan.
"Bisa lah!" cela Anita dengan cepat,"itu buktinya,udah deh jangan raguin kemampuan gue Gem." jawab Anita percaya diri.
"Gue gak dikasih ta?" tanya Morgan.
"Sana minta aja sama stella dia bakalan ngasih kok." jawab Anita.
"NAH IYA BENER TUH! SANA LO." Sahut Satria.
"Dih biasanya aja kali gak usah ngegas bangke." kesal Morgan.
"Lo suka sama dia tapi nggak ada berjuangnya gimana sih,gercep Gan ntar di tikung orang lain tau rasa lo!" ucap Anita.
"Dia mah tampangnya aja so iye,tapi cemen." sambung Satria.
"Maklum lah sat,diakan selalu kena Php sama cewek jadi ya gitu deh kayak gak tau aja lo." Gema ikutan nimbrung.
"IYA TERUS BULLY AJA TERUS BULLY GUE." Kesal Morgan,sejak dulu Morgan paling cemen jika masalah perempuan pasalnya cowok itu bukannya mempermainkan cewek seperti gema malah dirinya yang permainkan oleh cewek jadi ia sedikit ragu jika mendekati wanita karena trauma hal itu akan terjadi kembali padahal Morgan adalah tipikal cowok setia tidak seperti Gema yang selalu berkelana ke setiap wanita.
"Lah ngambek,dasar bocah." Gema tertawa melihat Morgan pergi meninggalkan mereka.
"Udah ah gue ke kelas duluan Gem." pamit satria.
Kini hanya tinggal Anita dan Gema yang berada disana suasana mendadak canggung seketika gema menarik tangan Anita lalu menggenggam nya pergi dari sana.
"Mau kemana gem?" tanya Anita di tengah perjalanan.
"Kantin,kita makan bareng bareng disana." jawab Gema.
Sesampainya dikantin Gema duduk berhadapan dengan Anita Cowok itu mulai membuka kotak makan tersebut lalu ia melihat makanan favoritnya yaitu nasi goreng.
"Lo tau dimana nasi goreng makanan kesukaan gue?" tanya Gema.
"Tau dong! Masa makanan favorite pacar sendiri nggak tau." jawab Anita.
"Gue serius,perasaan yang tau cuma keluarga gue doang."
"Gue kan cenayang Gem hehe,udah deu cepet makan atau mau gue suapin?" tawar Anita.
"Nggak usah gue masih punya tangan,bisa sendiri." tolak Gema.
"Terus gue disini ngapain? Liatin lo makan?" tanya Anita.
"Iya,kenapa gamau? Sana ke kelas aja." cetus gema.
"Nggak gue bercanda. Buka mulut lo." Anita menurutinya saja lalu gema menyuapkan nasi goreng tersebut lalu gantian kini ia mencoba nasi goreng buatan Anita.
"Enak kan?" tanya Anita penuh harap.
Gema terdiam masih mengunyah dan mencoba merasakan apa yang kurang.
"Ada yang kurang." jawab nya.
"Yahhh,kenapa? Kurang telur ya? Apa kurang asin?" tanyanya bertubi tubi.
"Bukan,tapi kurang banyak.nasi goreng buatan lo enak nanti sore kerumah ya masakin gue." pinta Gema.
Mendengar tuturan Gema yang mengomentari nasi goreng nya enak membuat Anita senang perjuangan nya bangun pagi dan memberantakan dapur terbayar sudah.
"Beneran nih? Tapi gue malu sama keluarga lo." jawab Anita.
"Dirumah cuma ada adik gue sama asisten rumah tangga Mami sama Papi lagi pergi keluar kota." jelas Gema.
Anita nampak berfikir sejenak jika memasak dirumah Gema ia tidak mungkin karena pasti dapur akan berubah seperti kapal pecah,Anita mengurungkan Niatnya.
"Eh gimana kalo besok aja gue bawain lagi,soalnya kalo sekarang gue nggak bisa." ucap Anita.
"Lah kenapa? Katanya tadi mau kok tiba tiba berubah?" tanya Gema.
"Gue ada urusan besok aja ya,gue bawain banyak." jawab Anita.
"Yaudah gapapa."
****
Malam harinya Anita kembali bersama pria yang satu minggu yang lalu mengajak Anita ke club malam di apartemen yang sama Anita menundukan kepalanya pria dihadapanya ini sosok emosional sering marah marah jika ada kesalahan sedikit.
"Kenapa kamu minggu yang lalu ninggalin saya disini sendirian." tanyanya marah.
"Maaf tapi sudah malam,tidak baik jika saya berada di satu apartemen dengan laki laki." jawab Anita.
"Ingat ya! Kamu yang di janjikan papamu dulu saat kalah bisnis dengan saya,jadi jangan coba coba untuk membantah saya." ucapnya memperingatkan
"Sekarang cepat ganti bajumu,jangan memakai baju kampungan seperti itu malam ini saya akan bertemu dengan kollega saya dan kamu cukup ikuti intruksi saya!"
Anita menghela nafas pasarah ia langsung mengganti bajunya di toilet.
Setelah selsai pria tersebut mengajak Anita bertemu kollega disalah satu hotel bintang lima di ibu kota.dengan pakaian minimnya anita terpaksa sementara menjadi cewek feminim jujur saja ia sangat tidak nyaman memakai baju seperti itu tapi ya bagaimana jika anita menolak beberapa cabang perusahaan alhamarhum ayah nya akan hancur oleh pria tersebut yang merupakan pengusaha hebat yang memulai nya dari umur masih muda.
"Om kenapa pergi ke acara seperti ini harus saya antar? Emang om gak punya pacar apa?" tanya Anita saat mereka telah selsai sesi makan malam dan sekarang mereka tengah berada dalam mobil.
"Jika dulu papa kamu memberikan saham perusahaan pada saya,saya tidak akan menjadikan kamu seperti ini.tapi saya tidak mau rugi. Lagian ada kamu kenapa harus punya pacar." jawabnya.
Anita memutar bola matanya malas,om om di samping nya ini memang terlalu cuek pada wanita,tapi jika sudah berada dihiburan malam itu semua berubah pria tersebut akan menjadi liar entah lah kenapa hidup Anita harus serumit ini meskipun tidak di pungkiri dirinya banyak harta tetapi yang diinginkan Anita bukannlah harta melainkan kasih sayang dan pengganti sosok orang tuanya yang telah tiada.
"Langsung antarkan saya pulang om,saya tidak mau masuk ke tempat laknat seperti minggu kemarin!" ujar Anita penuh penekanan.
"Kenapa? Hak saya dong lagian inget kata kata saya tadi jangan pernah coba membantah! Selama ini juga saya tidak pernah macam macam sama kamu! Apa susahnya kamu ikutin saja apa kata saya." jawab Pria tersebut.
Anita menghela nafas pasarah,tidak ada ujungnya berdebat dengan pria disampingnya tersebut Anita memilih untuk diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMTA [SELSAI]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA!! GANTI JUDUL MENJADI GEMTA Bagaimana jadinya jika cewek yang super duper galak disekolahan menyatakan cinta pada sosok cowok playboy tingkat akut? Cukup aneh memang tapi ini benar benar terjadi,dari yang awal mulanya hanya c...