Anita,Stella dan ajeng beriringan berjalan menuju kantin saat masih jam pelajaran berlangsung mereka jalan mengendap ngendap agar tidak diketahui guru yang tengah mengajar dikelas yang mereka lewati untuk pergi ke kantin.
Saat tengah santai berjalan tiba tiba saja Anita merentangkan tangan menahan Stella dan ajeng agar berhenti saat berada dibelokan dekat ruang UKS.
"Stttt diem diem!" ucap nya pelan memembekap kedua mulut sahabatnya tersebut.
Mereka memberontak melepaskan akhirnya Anita melepaskan membiarkan mereka bernafas,sedangkan dirinya tengah was was mengintip seseorang yang tengah mengobrol didepan ruang UKS.
"Apa sih?!" tanya Stella berbisik,mereka pun mengikuti arah mata Anita yang tertuju pada dua orang didepan UKS.
"Who is she?" tanya Stella kaget pasalnya ia baru melihat cewek tersebut.
"Gue nggak tau,diem dulu deh gue mau tau apa yang mereka omongin serius banget dah." jawab Anita melanjutkan menguping Gema dan Citra yang tengah mengobrol serius.
"Maafin aku,aku nggak maksud kayak gitu gema ada sesuatu yang kamu nggak tau tentang aku!!" ujar Citra dengan mata berkaca kaca menatap Gema.
"Apa? Udah jelas kan cit lo itu selingkuh sama Eric sahabat gue sendiri!" jawab Gema.
Sedangkan Anita,Stella dan ajeng masih setia mendengarkan apa yang akan dibicarakan selanjutnya.
"Iya oke aku emang selingkuh sama Eric tapi aku punya alasan Gema!!"
"Alasan apalagi?"
Citra menarik nafas panjang memegang kedua lengan Gema ia menatap Gema dengan tatapan sendunya tatapan yang membuat gema selalu luluh.
"Aku tau Eric itu sahabat kamu dia deket banget sama kamu dulu,tapi apa kamu tau kalo Eric itu udah suka sama aku pas kamu kenalin aku sama temen temen kamu sebelum kita pacaran aku nggak tau kalo bakal jadi gini Eric orang nya nekat Gem kamu tau itu dia nyatain cinta ke aku dengan posisi dmana aku pacar kamu dulu. Aku tolak dia secara halus aku nggak mau nyakitin dia. Tapi di beberapa waktu kemudian kamu ingat waktu aku nggak ada kabar seharian dulu sampe kamu marah marah aku disana pergi kerumah sakit nenek sakit jantungnya kambuh dan nenek harus segera operasi dengan biaya yang nggak kecil,
Kamu tau dulu bagaimana kondisi keuangan aku lagi bener bener buruk dan aku nggak berani cerita sama kamu karena aku nggak mau nyusahin Kamu.terus waktu aku duduk di luar ruangan nunggu dokter keluar eric datang dia tau nenek aku sakit parah terus dia bersedia nanggung biaya operasi pake uang tabungannya dengan syarat aku harus mau jadi pacar dia." Citra menghela nafas panjang berusaha menahan air matanya yang akan keluar.
"Aku disana nggak ada pilihan lain,aku bener bener bingung mau nyari kemana Jujur sebenarnya aku nggak mau jadi pacar dia dengan status aku juga masih pacar kamu dulu tapi aku lakuin untuk nenek aku mau nenek sembuh Gem." suara Citra memelan Gema merasa bodoh telah beprasangka macam macam dulu pada Citra,entah sejak kapan air mata citra sudah membasahi pipinya begitu saja rasanya sakit mengingat masa masa sulitnya dulu.
"Tapi kamu dulu malah langsung mutusin aku gitu aja tanpa bertanya pada aku kenapa aku lakuin itu.setelah selsai operasi aku berniat untuk mengembalikan uang yang eric kasih karena aku nggak mau pacaran sama dia nenek nyuruh aku jual tanah miliknya dikampung dan disana setelah beberapa minggu nenek sudah membaik aku langsung pergi kelombok berniat untuk menjual tanah peninggalan kakek namun saat sampai sana dan udah berhasil aku kena musibah dan sebagian uang itu ilang dan sisa setengah itupun pas pasan buat aku sehari hari."
"Dan sampai saat ini aku masih punya hutang sama dia Gem aku jual rumah nenek yang disana uangnya aku pake buat hidup aku sehari hari sekarang sebagian aku mau bayar sama Eric sisanya aku bakal ganti nanti." jelas Citra Panjang lebar.
Gema mengacak ngacak rambutnya frustasi ia baru tau cewek yang selama ini sangat di sayanginya bisa menderita seperti itu ia merasa gagal dan menyesal dulu telah memutuskan citra secara sepihak.
Gema mengusap kasar wajah nya sedangkan Citra sudah terisak kecil cowok itu meninju dingding membuat Citra bahkan Anita stella dan ajeng yang tengah nguping pun sama kaget.
"Kenapa lo nggak pernah bilang sama gue cit? Kenapa lo sembunyiin ini semua dari gue lo tau gue merasa gagal selama ini menjadi orang terdekat lo karena gue nggak tau lo seperti ini! Kenapa lo nggak pernah cerita sama gue?!!" tanyanya frustasi.
"Kamu selalu marah marah kalo aku mau jelasin itu semua." lirih Citra.tidak tega melihat Citra seperti ini Gema menarik Cewek itu kedalam pelukan nya ia menyesal benar benar menyesal telah mengambil keputusan begitu saja ia tidak tau bagaimana perjuangan Citra agar bisa membantu sang nenek yang sekarang sudah tidak ada.
Melihat hal itu Anita yang tengah mengintip membernarkan posisinya menjadi berdiri tegap,ia mengembuskan nafas kasar dan ia baru menyadari kalau Gema belum benar benar membuka hati untuk nya cowok itu masih menyayangi citra terlihat dari tatapan nya pada Citra yang tulus berbeda jika sudah bersama Anita yang sekarang menjadi pertanyaan bagi Anita adalah benarkah gema menyayanginya atau hanya sekedar tanggung saja dengan kejadian dulu?
Stella dan Ajeng yang melihat perubahan raut wajah Anita hanya bisa mengusap bahi gadis itu menenangkan nya mereka tau Anita terluka mereka juga tau dan mengerti dengan perasaan anita saat ini.
Anita lagi lagi menghembuskan nafas kasar bersandar pada dinding,"Selama ini dia nganggap gue apa? Gue sama sekali nggak main main sama perasaan gue sendiri." gumam Anita.
"Dah lah ayo ke kantin gue nggak mau galau berkepanjangan." Anita memilih jalan melewati Gema dan Citra yang masih berpelukan sengaja cewek itu mencari celah ingin tau bagaimana ekspresi Gema.
Stella dan ajeng mengikuti saja,mereka berjalan di belakang Anita.
Gema tersentak saat melihat Anita berjalan melewatinya refleks ia melepaskan pelukannya namun saat hendak menahan Anita malah lurus begitu saja seakan tidak terjadi apa apa melihat hal itu membuat Gema seketika terdiam tidak mengerti dengan perubahan sikap Anita beberapa hari ini.
Saat sampai si kantin Anita memesan mie ayam dua porsi untuk sendiri satu hal yang dapat menghilangkan stresnya yaitu makan banyak dan pedas karena dengan makan banyak akan kenyang dan pedas akan membuat Anita lupa akan masalahnya karena ia fokus bagaimana cara menghilangkan pedas tersebut apalagi mie ayam adalah makanan favoritnya dan semua makanan berbau mie anita pasti suka.
"Bagus deh lo ada masalah larinya sama makanan,untung nggak lari ke minuman keras sama narkoba." Stella tertawa menyimpan air dan es jeruk yang dipesan Anita.
"Emang makanan bisa lari?" pertanyaan itu sudah pasti terlontar dari mulut Ajeng.
"Jangankan lari terbang juga bisa." jawab Stella ngasal Ajeng mungut mungut berusaha mencerna kata kata Stella.
"Jangan kebanyakan pedesnya Ta ntar sakit perut tau rasa lo!" ujar Stella saat melihat Anita sudah beberapa kali menambahkan pedas kedalam mie ayamnya.
"Bodo amat stell,gue nggak peduli gue kesel banget sama tu orang rasanya pengen penggal pala mereka."jawab Anita
"Ishh kejam bener,lo mau jadi psycopath?" tanya Stella.
"Iya gue mau jadi gue bisa bunuh tu cowok sama cewek nya kesel lama lama.",
"Sabar inget Ta inget dosa lo udah banyak jangan nambah lagi oke,penjara juga penuh." celetuk stella sembarangan.
Anita tidak menghiraukan Stella cewek itu berlanjut makan mie ayam sampai muka putinya merah karena kebanyakan cabenya.
*******
Slow diusahan up satu hari dua kalii.
Jangan lupa vote sama komen agar bisa terus updete!!
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMTA [SELSAI]
Fiksi RemajaFOLLOW SEBELUM MEMBACA!! GANTI JUDUL MENJADI GEMTA Bagaimana jadinya jika cewek yang super duper galak disekolahan menyatakan cinta pada sosok cowok playboy tingkat akut? Cukup aneh memang tapi ini benar benar terjadi,dari yang awal mulanya hanya c...