Chapter 32 [ENDING]

4.3K 128 18
                                    

Gema cukup kaget,mendengar cerita Anita.Sekarang ia tau alasan di balik sikap Anita selama ini,Anita menceritakan semuanya bahkan hal yang tidak ingin diceritakan pada Gema akhirnya Anita menceritakan soal pelecehan yang di alaminya
dulu.

Gema benar benar merasa bersalah,seharusnya ia tidak berbicara seperti itu dulu.Gema sangat tau perasaan Anita,dan hari ini ia berjanji pada dirinya sendiri untuk menjaga Anita.

Gema menarik Anita kedalam pelukannya,Anita tidak kuat menahan rasa sakit nya selama ini yang ia pendam serta rasa trauma dan kehilangannya.Anita menangis, ia menangis sejadi jadinya didalam pelukan Gema tidak kuat rasanya menceritakan kembali masalalu yang begitu buruk.

Gema mengusap rambut Anita lembut,ia menyalurkan segala kekuatannya pada Anita yang tengah begitu rapuh.

"Maafin gue Ta." Gumam Gema seraya mengecup kepala Anita cukup lama.

Tangis Anita mulai mereda,Gema melepaskan pelukan nya lalu memegang kedua bahu Anita,lalu Gema mengusap air mata Anita dipipi nya dengan kedua ibu jarinya.

"Udah ya,lo jangan pernah ngerasa sendiri lagi Ta.Sekarang ada gue,kalo lo ada masalah apapun ceritain sama gue, gue mau kita berbagi suka bahkan luka,gue sayang sama lo." ucap Gema.

"Sekali lagi,maafin gue.Gue belum bisa jadi yang terbaik buat lo sekarang Ta."

"Makasih Gem,gue harap setelah tau yang sebenernya lo nggak benci sama gue,gue emang kotor bener kata orang orang.Sekarang lo bebas,gue pernah bilang sama lo kalo lo udah tau semuanya lo bebas mau pergi gue nggak akan nahan lo."

"Nggak ta,gue sama sekali nggak benci sama lo.Gue udah janji sama diri gue sendiri buat lindungin lo,selalu ada buat lo,gue nggak mau ninggalin lo tanpa alasan yang jelas."

Anita tersenyum penuh arti,ia meraih kedua tangan Gema lalu menggenggamnya.

"Makasih udah mau jadi temen hidup gue Gem,janji ya jangan tinggalin gue?" pinta Anita.

Gema mengangguk. "Iya Gue janji."

*****

Gema memasuki rumahnya yang nampak sepi,ia celingak celinguk melihat keadaan rumahnya yang nampak sepi,Gema mengedikan bahu nya acuh ia memilih melangkahkan kakinya pergi menuju kamarnya.Namun saat menaiki anak tangga Gema berpapasan dengan Citra yang baru saja keluar dari kamarnya terlihat Citra yang tergesa gesa dengan tangan kanan menutupi hidungnya.

"Kenapa lo?" tanya Gema.

Citra hanya menggeleng ia buru buru pergi sebelum Gema curiga padanya,namun sayang Gema sudah terjalanjur melihat Citra mimisan.

"Lo mimisan?!" tanyanya panik seraya menahan lengan Citra.

"Aku gapapa kok." jawab Citra berusaha terlihat baik baik saja.

"Gapapa gimana,lo mimisan ayo kita kerumah sakit." ajak gema

"Nggak Gem,aku gamau lagian ini cuma mimisan biasa nanti juga sembuh kok lagian aku baru kali ini mimisan jadi mungkin nggak terlalu serius." ucap Citra berusaha meyakinkan Gema.

"Seriusan? Yaudah sana bersihin,kalo butuh apa apa bilang sama gue." setelah itu Gema langsung pergi menuju kamarnya.

Citra segera beranjak menuju kamarnya,untuk membersihkan darah yang sudah kemana mana.Kamar citra dirumah Gema berada di lantai satu,saat hendak menuruni tangga ia berpapasan dengan Gisa yang baru saja pulang sekolah hendak ke kamarnya yang ada di lantai dua lebih tepatnya di samping kamar Gema.

Gisa hanya menatap Citra yang melewatinya dengan heran,ia mengedikan bahunya acuh dan memilih untuk melanjutkan langkahnya menuju kamar.

Di dalam kamar Gema tengah sibuk memainkan ponselnya sambil rebahan di atas kasur,terlihat Gema yang sangat serius menatap layar ponselnya,entah apa yang sedang dilihatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GEMTA [SELSAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang