Chapter 22

1.8K 85 0
                                    

Anita tidak henti hentinya mendumel karena Gema tidak ada menghampirinya bukannya minta maaf cowok itu malah sibuk sendiri membuat Anita benar benar kesal.

"Sialan banget sih tu cowok,awas aja lo gem gue nggak bakal maafin lo." dumelnya

"Apa sih lo dari tadi ngbacot mulu ta,berisik anying." kesal Maya yang merasa sakit kupingnya sejak tadi Anita terus terusan mendumel.

"Serah gue dong!" ucapnya sewot.

"Noh noh cowok lo nyamperin." Maya meraih dagu Anita menarik pelan kedepan dan terlihat Gema yang tengah berjalan santai ke arahnya.

"Males mending gue balik." Anita melengos pergi meninggalkan tenda stand yang masih banyak teman teman kelasnya duduk disana sekolah juga masih ramai.

"EH EH KEMANA WOII!"Teriak Maya namun tidak di gubris oleh Anita.

"Heh Anita mana?" tanya Gema yang baru saja sampai di tenda stand bazar kelas mereka.

"Tuh baru aja pergi,katanya males ketemu sama lo." jawab Maya blak blakan.tanpa berucap lagi Gema langsung pergi menyusul Anita.

"EH MAHESA NUMPANG BALIK DONG!!" Teriak Anita saat melihat sosok cowok berbadan tinggi,berisi,putih anak kelas sebelah yang dulu sempat dekat dia Mahesa Andra.

Mahesa menoleh kebelakang melihat Anita yang berjalan menghampirinya dengan tas yang meneteng di lengan kanannya.

Cowok itu berhenti menunggu Anita menghampirinya.

"Apa?" tanyanya ketus.

"Gue numpang balik lah,lo sama kan mau balik kebetulan kita satu arahkan?"

"Iya sih,emang nggak ada yang marah gue nganter lo?" tanya Mahesa.

"Nggak lah santai aja,Ayo males disini bosen gue." Anita memelas lalu beranjak mengikuti Mahesa ke parkiran.

Sedangkan tidak jauh dari mereka Gema berdiri memerhatikan keduanya,ia menatap mereka datar setelah itu langsung menyusul Anita ke parkiran.

Saat hendak menaiki motor Mahesa tiba tiba tangan Anita ditarik kasar oleh Gema sontak membuat Anita langsung menepis tangan gema menatap nya jutek.

"Apaan sih lo main tarik aja!" kesal Anita

"Pulang sama gue!" ujar Gema dengan nada dingin.

"Nggak mau gue mau pulang sama mahesa." jawab Anita.

"Pulang sama gue!" ucapnya lagi penuh penekanan sedangkan Mahesa cowok itu tetap santai diatas motornya.

"GUE BILANG NGGAK YA NGGAK! PULANG AJA SANA SAMA CEWEK SIMPANAN LO!" Suara Anita naik satu oktaf setelah itu tanpa menunggu Gema berbicara lagi Anita langsung menaiki motor Mahesa dan pergi meninggalkan pekarangan sekolah.

"Anjing!" umpat Gema menendang kerikil ditanah dan berhasil mengenai kepala Morgan yang tengah berjalan menghampiri Gema.

"Anjirrr apa apaan ini!" Morgan memegangi kepalanya lalu menoleh kesamping melihat Gema yang tengah berdiri.

"Lo yang lempariin batu ini? Gila lo gimana kalo gue geger otak?!"

"Lebay lo,orang cuma kerikil doang!" Gema melengos pergi begitu saja.

"EH WOII WOI TUNGGUIN ELAH!" Morgan berlari menyusul Gema.

****

"Thanks ya Sa." Anita memberikan helm yang di pakainya pada mahesa saat sampai didepan rumahnya.

"Sama sama,btw lo kerasukan apa hari ini Ta? Nggak biasanya ngajak gue pulang bareng biasanya lo ngegas kalo gue ajak pulang." tanya Mahesa.

"Enak aja kerasukan! Nggak lah kebetulan aja lo juga mau pulang kita kan satu arah." jawab Anita.

"Gue tau lo ngehindarin si Gema kan?" tebak Mahesa.

"Nah itu lo tau!"

"Yeee bohong lo,alesan satu arah basi tau nggak!" mahesa tertawa

Anita menyeringai,"Hehe udah ah gue masuk dulu ya byee!!" Anita membukakan gerbang rumahnya.

"Andai aja lo kek gini tiap hari kan peluang bagi gue." gumam Mahesa,ya Mahesa dulu memang pernah naksir dengan Anita namun responnya tidak jauh beda seperti Anita pada Arga ketus,banyan sebenarnya cowok yang suka dengan Anita hanya saja Anita terlalu cuek terhadap mereka membuat mereka tidak memiliki peluang yang besar.

Anita memasuki rumahnya melemparkan tasnya sembarangan lalu menghempaskan badanya disofa.perlahan Anita memejamkan matanya dan beberapa menit kemudian cewek itu sudah terlelap.

******

"Mi maksud mami apa sih nyuruh citra tinggal disini?" Tanya gema yang baru saja sampai dirumah langsung menghampiri dinar di dapur.

"Loh kamu udah pulang?" Dinar menoleh kesamping mendapatkan sang anak yang tengah memasang raut wajah kesal.

"Mi jawab pertanyaan aku!!"

"Gema dengerin mami ya,Citra itu udah nggak punya orang tua kamu kan tau selama ini dia hidup sama neneknya dan waktu beberapa minggu yang lalu neneknya meninggal terus karena Mami sahabatan sama mama nya Citra jadi Mami nyuruh citra tinggal disini lagian papi setuju kok kasian Gema dia udah nggak punya siapa siapa lagi." jelas Dinar. Ya sejak citra masih duduk di bangku Sd papanya sakit parah dan meninggal lalu ia tinggal bersama mamanya dan memang benar Dinar dan mama Citra bersahabat saat mereka SMA dan beberapa tahun kemudian lebih tepatnya saat citra kelas tujuh SMP mamanya menyusul sang Papa dan akhirnya ia tinggal bersama neneknya.

Dan sejak putusnya hubungan Gema dan Citra dulu juga semenjak Eric dan Gema menjadi musuh nenek Citra mengajak citra untuk pindah dan bersekolah di Lombok tanpa sepengetahuan Gema dan eric Citra pergi dan tidak pernah mengabari mereka lagi.

Sejak dilombok hidupnya seperti itu saja membosankan,tepatnya 2 minggu yang lalu neneknya meninggal karena faktor usia dan mempunyai penyakit jantung karena Mama Citra adalah anak tunggal jadi rumah neneknya yang berada dilombok tersebut Citra jual sebelum meninggal pun neneknya sempat mewariskan itu sedangkan keluarga dari Papa tinggal jauh di amerika dan akhirnya citra memutuskan ke jakarta kembali berniat untuk mengkost tapi ia malah bertemu dengan mami Gema yang dulu cukup dekat dengannya dulu saat pacaran dengan gema disanalah citra bercerita tentang apa yang terjadi selama ini semenjak Citra diajak untuk pindah ke lombok dan Dinar cukup tersentuh dengan cerita Citra dan ia kasian lalu dinar mengajaknya untuk tinggal bersama.

Gema mendekus kesal ia tidak mengerti apa maksud maminya tersebut yang ada jika satu rumah dengan Gema cowok itu semakin sulit melupakan Citra tidak bisa di pungkiri Gema memang belum sepenuhnya move-on.

"Lagian apa yang salah sih harusnya kamu seneng Citra kembali apalagi satu rumah sama kamu." ucap Dinar.

"Mi citra udah pernah selingkuh sama temen gema sendiri!"

"Itu kan dulu,mami tau kok sebenarnya kamu belum bisa move on kan sama Citra lupain yang dulu sayang mami yakin sekarang Citra berubah dia baik kok dia juga pasti ada alasan kenapa dia dulu bisa selingkuh sama temen kamu." jelas Dinar.

"Nggak bisa gitu mi dia yang udah bikin pertemanan Gema sama eric jadi hancur."

Dinar menghela nafas memegang kedua pundak anaknya tersebut.

"Gema setiap orang pasti pernah berbuat salah termasuk citra manusia itu tempatnya salah sayang jadi maafin citra ya mami nggak pernah lo ngajarin kamu buat jadi orang pendendam."

Gema menghembuskan nafasnya kasar jika maminya sudah meminta dengan raut wajah seperti itu membuat gema luluh.

GEMTA [SELSAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang