Chapter 11

2K 112 1
                                    

Anita sudah sampai dirumah,cewek itu ditemani Gema dirumah nya,Gema ikut pulang lebih awal dengan Anita dengan alasan mengantarkan Anita.

Saat sampai dirumah Anita langsung menuju kamarnya untuk membersihkan diri ia memakai jaket Gema untuk menutupi darah dirok nya Anita awalnya tidak enak,namun Gema memaska Anita agar memakai jaket tersebut di pinggangnya karena Anita juga malu jika berjalan menuju parkiran dengan keadaan seperti ini alhasil ia memakai jaket Gema sampai kerumah.

Sambil menunggu Anita tengah bersemadi Gema berjalan jalan didalam rumah Anita menyusuri tiap sudut rumahnya ia juga melihat beberapa foto yang pajang disana diantaranya adalah foto keluarga yang terpangpang pang jelas disana lalu Gema beralih pada salah satu lemari kaca disana ia melihat banyak foto Anita dari kecil sampai segede sekarang.

Tanpa disadari olehnya Gema menaikan sudut bibirnya membentuk senyuman tipis saat melihat foto foto Anita disana.

"Lagi ngapain lo? Hayoo mau maling foto gue yaa?" ucap Anita yang tiba tiba saja berada di belakang Gema.

"Jangan ge-er dulu lo! Gue gak sengaja liat ternyata pas gue liatin terus kok lo jelek ya?"

"Enak aja bilang gue jelek!" sewotnya.

"Fakta kali,ini apa lagi? Alay banget gaya lo sok imut." Gema menunjuk salah satu foto Anita saat kelas 7 Smp dengan pose ya memang alay.

"Gue emang imut kali." jawab Anita berjalan menuju sofa di susul oleh Gema.

"Lo serius dirumah segede gini cuma sendirian?" tanyanya saat mereka duduk di sofa.

"Di bilang gue disini sama satpam terus sama pembantu,kan lo udah pernah nanya dulu." jawab Anita.

"Lo juga nggak punya sodara gitu? Kakak atau adik ?"

"Nggak punya gue ini anak only one."

Gema mungut mungut cowok itu kembali melihat lihat rumah Anita yang memang besar.

"Kenapa lo mau tinggal bareng sama gue? Boleh kok lagian banyak kamar kosong." ucap Anita tiba tiba.

"Gue masih punya rumah kali!" jawab Gema.

"Ya kan siapa tau aja lo mau cepet cepet halalin gue terus satu rumah deh." canda Anita.

"Dih ngalalin,pake apa gue nanti ngehidupin lo? Pake daun? Yakali." jawab Gema.

"Gapapa pake daun juga asal gue sama lo terus."

"Gombalan lo kagak mempan!"

"Sshh--aww," tiba tiba Anita meringis memegangi perutnya.

"Kenapa dah?" tanya Gema saat Melihat Anita merigis kesakitan memegangi perutnya.

"Perut gue sakit Gem,kayak nya mau lahiran deh." disaat kondisi seperti itu pun sempat sempatnya anita bercanda membuat Gema berdecak kesal.

"Lahiran pala lo botak! Serius lo kenapa?!" tanyanya

"Ya kalo lagi pertama datang bulan emang suka gini,sakit perut." jawab Anita.

"Lo istirahat aja sana biar gue disini." suruh Gema.

"Nggak ah kasian lo disini gaada temen," tolak Anita.

"Yaudah deh terserah lo." jawab Gema ia bersandar pada sofa perlahan memejamkan matanya sedangkan anita di samping nya tengah menahan sakit di perutnya sesekali ia meringis.namun beberapa menit kemudian anita menyusul Gema ia memejamkan matanya dan akhirnya mereka dua tidur dengan posisi kepala anita berada di paha gema sedangkan gema dengan posisi bersandar dengan tangan dilipat di depan dadanya.

*****

Bel pulang berbunyi nyaring di seatero sekolah siswa siswa mulai berhamburan keluar kelas begitupun dengan Stella dan ajeng sudah beberapa menit yang lalu mereka berdua sudah meninggalkan sekolah terlebih dahulu kini mereka tengah berada di starbucks mereka berencana untuk pergi kerumah Anita karena hari ini adalah jadwal mereka berdua menginap dirumah Anita dalam satu minggu mereka menginap bisa sampai dua atau tiga kali.

Setelah dari starbucks mereka langsung menuju rumah Anita menggunakan mobil Stella,sesampainya disana Stella langsung memasuki rumah besar Anita yang memang selalu nampak sepi namun ia melihat mobil Gema terparkir disana artinya gema sedang berada di dalam bersama Anita.

Dengan langkah pelan Ajeng dan Stella masuk seperti maling,mereka mengendap ngendap berniat ingin mengagetkan Gema dan Anita namun saat hendak berjalan menuju ruang keluar mereka melihat Gema dan Anita yang tengah terlelap dengan posisi yang sama melihat pemandangan langka seperti sekarang membuat mereka berdua memekik dan dengan sengaja Ajeng mengambil ponsel dari sakunya lalu memotret pemandangan didepannya.

"Ihhh sosweeet gue jadi mauuu." ucap Stella

"Yaudah sana kamu gabung aja sama mereka nanti aku fotoin." jawab Ajeng polos.

Stella memutar bola matanya malas."Bukan sama dia tapi gue mau kek gitu sama yayang Adammm."ujar Stella,ya memang anita menyukai Adam Giorgian teman satu angkatannya yang juga merupakan teman Gema.

"Tapi nanti adamnnya nggak mau sama kamu." jawab Ajeng membuat Stella kesal.

"Enak aja lo!"

"Eh--sttt diem mereka nanti bangun." ujar Ajeng saat melihat Gema terusik dari tidurnya.

"Bangunin nggak ya mereka?" tanya Stella.

"Bangunin aja terus kamu teriak maling maling,pasti mereka langsung bangun." usul Ajeng disetujui oleh Stella.

Mereka berdua berjalan menuju ruang keluarga lebih tepatnya di hadapan mereka,stella dan Ajeng mengambil hancang hancang lalu mereka berteriak.

"MALING WOI MALING BANGUN ADA MALING!!" Teriak mereka heboh sontak mereka berdua langsung terbangun.

"MANA MALING MANA?" Refleks Anita berdiri.

Sedangkan Stella dan ajeng cengegesan menatap mereka."Tapi bo'ong Hahahahaha." mereka berdua tertawa sedangkan Gema dan anita sudah mengumpat kasar.

"Gila ya kalian! Ngapain sih bikin heboh rumah orang aja!" kesal Anita.

"Tau dosa tau nggak, menganggu kenikmatan orang itu." sahut Gema.

"Yaelah maap lah,lagian lo pada sih enak bener tidur berduaan kalo khilaf gimana coba?" ujar Stella.

"Nggak bakal lah!" cela Anita.

"Ngapain sih kalian pada kesini? Ganggu orang pacaran aja." kesal Gema.

"Serah gue dong! Mau kesini mau kesitu kek." jawab Stella sewot.

"Kok lo nyolot? Sans dong." ucap Gema.

"Ya lo sih ngeselin! Nih ya dengerin gue sama ajeng mau nginep disini." jawab stella.

"Gue nggak nanya!" cetus Gema lalu berdiri pergi menuju dapur.

"Songong bener tu cowok." guman Stella.

------

GEMTA [SELSAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang