Semenjak kejadian beberapa hari yang lalu hubungan Anita dan Gema kembali membaik mereka sudah seperti biasa lagi namun Gema beberapa hari ini sudah sering jalan dengan cewek lain tanpa sepengetahuan anita.
Entah lah sampai saat ini Gema masih mengira hubungannya dengan Anita hanya sebatas bercandaan namun terkadang juga ia bersikap seperti pacar pada umumnya Gema tidak membawa hubungan nya serius dengan Anita ya karena Gema tidak menyukai Anita sejak awal tapi ia mencoba menjalani hubungan nya meskipun seperti itu ia masih menghargai perasaan Anita meskipun ia tidak tau Anita benar benar atau tidak dengannnya.
"Eh gem nanti kamis terakhir kita ngajarin adik kelas yang mau olimpiade soalnya senin kan mereka udah berangkat," ucap Anita saat mereka tengah berjalan beriringan menuju kantin.
"Emang kenapa? Bagus lah kita gausah ribet kalo pulang bisa santai dulu kagak usah mikirin begituan." jawab Gema memasukan tangannya di saku celana kanannya.
"Ya nggak apa apa sih,gue bingung sama hubungan kita," ucap Anita tiba tiba membuat Gema mengerutkan keningnnya.
"Bingung kenapa?" tanya Gema.
"Bingung aja,lo pasti nganggap gue bercanda kan gem soal waktu gue nembak lo di kantin?"
"Iya,lagian lo bisa jamin apaan sih kalo lo beneran sayang sama gue?"
"Gue gak punya jaminan buat perasaan gue Gem." Anita tiba tiba menghentikan langkahnya lalu menatap Gema,perlahan ia meraih tangan Gema lalu menempelkanya pada dada Anita, ingat jangan salah paham dulu.
"Gue selalu rasain ini tiap kali gue ketemu lo,bahkan kalo gue deket sama lo jantung gue makin maraton gem,dan lo masih mau bilang perasaan gue ke lo cuma sebatas bercanda?" nada suara Anita berubah menjadi serius.
Gema melepaskan tangannya ia menatap Anita lekat,melihat mata nya yang tersirat sebuah ketulusan tapi ia masih tidak yakin Gema masih belum bisa membuka hatinya untuk membawa perasaan nya lebih jauh lagi. Hati Gema masih terpikat pada masalalu membuatnya sulit kembali menerima wanita tulus seperti yang ada di hadapannya.
"Gue akan nunggu lo sampe lo mau nerima gue dan nempatin gue di hati lo." ucap Anita tersenyum tulus.
Melihat senyumnya membuat hati Gema berdesir bagaimana bisa sosok cewek yang dikenal dengan kegalakan dan kejutekannya bisa tersenyum manis seperti ini.
"Dan lo tau? Lo adalah cowok satu satunya yang gue senyumin kek tadi." ujarnya kemudian
"Kenapa lo jutek banget sih? Padahal kalo lo lagi senyum cantik." jawab Gema seketika membuat Anita salting.
Anita menepuk lengan Gema,"Bisa aja lo!" ucapnya.
"Cielahh baperrr," Gema tertawa
"Gue emang selalu baper kali sama lo,kan gue sayang sama lo." ucap Anita blak blakan.
Gema tidak merespon cowok itu hanya menggeleng lalu tertawa merangkul pundak Anita melanjutkan berjalan menuju kantin yang sempat tertunda.
Sesampainya dikantin mereka bergabung dengan Satria dan Morgan yang ada disana tidak lupa dengan Stella dan ajeng yang berada di sebelah mereka.
"Lala sini gabung sama kita." ajak Anita saat melihat Stella duduk di bangku sebelah nya.
Stella berdecak cewek itu paling tidak suka jika di panggil lala,"Jangan panggil gue lala bisa nggak? " tanyanya kesal
"Aduh nama lo mirip kek pengharum ruangan sih,jadi gaenak kalo di panggil stella mending gue panggil lala aja." jawab Anita santai.
"Udah cepet sini gabung,jangan berdua mulu kek orang pacaran aja." Anita bergeser memberikan luang untuk mereka duduk bersama nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
GEMTA [SELSAI]
Roman pour AdolescentsFOLLOW SEBELUM MEMBACA!! GANTI JUDUL MENJADI GEMTA Bagaimana jadinya jika cewek yang super duper galak disekolahan menyatakan cinta pada sosok cowok playboy tingkat akut? Cukup aneh memang tapi ini benar benar terjadi,dari yang awal mulanya hanya c...