Part 13 - Kepastian

480 28 15
                                    


Theme song - Oh Angin bisikan padanya.
Sambil setel lagunya yang udah aku taro ya!

~

Melihat semua isi dari paket tersebut membuat Sekar menggantung beberapa pertanyaan di dalam otaknya. Tanpa pikir panjang, ia segera pergi menuju ke Apartemen Baskara untuk menanyakan perihal paket yang baru saja di dapat.

Sekitar pukul 09:00 ia sampai di sana, dengan cepat gadis tersebut berjalan menuju tempat dimana Baskara tinggal. Tanpa pikir panjang gadis tersebut langsung menelepon Baskara.

Sekarang posisi Sekar tepat di depan pintu Apartemen Baskara.

Tut Tut Tut suara panggilan telepon terdengar. Belum ada jawaban, sedetik kemudian panggilan tersebut di angkat.

"Hallo? tum-"

"Gau usah tumben-tumben! Sekarang juga lo keluar! gue di depan pintu apartemen lo!" potong Sekar cepat dan langsung menutup panggilannya begitu saja.

Tak butuh waktu lama Sekar menunggu pria tersebut, akhirnya Bagaskara pun keluar dengan wajah kusut. Sepertinya pria itu baru saja bangun dari tidurnya.

Krek

"Apaan sih loh pagi-pagi buta udah dateng kesini aja," tanya Bagaskara dengan setengah sadar.

Sekar mengernyitkan dahinya heran, "Ha? pagi, udah jam sembilan lo bilang pagi? gila, bos macam apa lo!" jawab Sekar sambil menyilangkan kedua tangannya.

'Bos mah bebas!'

Bagaskara hanya menghela napas kasar, "Udah buru lo mau nanya apa lagi? gue mau lanjut tidur nih," kata Bagaskara, kepalanya sesekali tersandar di pinggir pintu. Seperti menahan kantuk dengan mata yang terlihat sepet.

"Cuci muka dulu deh lo!" cetus gadis tersebut, kemudian masuk ke dalam Apartemennya Baskara tanpa permisi. Menabrak pria di hadapannya yang masih tersandar di pinggir pintu.

Bagaskara terlihat menahan kesal, "Bisa sopan sedikit gak ?" kata Bagaskara menatap tajam punggung gadis tersebut yang sudah masuk ke dalam.

Sekar menoleh ke arah Bagaskara, "Gak bisa! udah sono lo cuci muka! Kalau perlu mandi! baru gue bakal tanya masalah serius ini. Gue gak mau nanya sama mayat hidup!" cetus gadis itu kemudian duduk di salah satu sofa kecil. Tak punya malu sedikit pun.

Bagaskara masih dengan wajah kesalnya, "Dasar cewek! main katain orang sembarangan, di katain gak mau!" batin Bagaskara kemudian berjalan ke arah kamar mandi dengan lemasnya.

Menunggu Bagaskara mandi sungguh membuat Sekar merasa sedikit bosan. Ia pun dengan beraninya mengobrak-abrik isi kamar pria tersebut. Sekar memegang sebuah foto yang terpanjang di nakas. Ia mengamati foto tersebut, kemudian gadis itu berjalan lagi ke arah jendela. Membuka gorden jendela kamar itu yang memang sedari tadi masih tertutup.

 Membuka gorden jendela kamar itu yang memang sedari tadi masih tertutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY TWINS CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang