Part 14 - Alasan Sekar tak Menerima Baskara

532 23 22
                                    

Sekar mengendarai mobilnya dengan pikiran yang cukup kacau. Air matanya tak henti menyucur dari balik kelopak matanya. Membuat gadis itu tak fokus berkendara. Sampai akhirnya ia harus berhenti sejenak untuk menenangkan pikirannya. Sekar pun kembali mengingat kejadian samalam,

#FLASHBACK_PESTA

Sekar berlari saat mendapati perkataan Bagaskara yang cukup menyelekit. Menyebabkan Dewa harus mengejar gadis tersebut.

Dewa menahan Sekar, menggengam pergelangan tangannya agar gadis itu tidak terus berlari.

"Cukup Kar, apa yang lo lakuin ini sia-sia. Lo mau ngapain?" tanya Dewa.

Sekar langsung membalikan badannya menatap Dewa, "Lo gak tahu rasa sakit hati ini Wa! lebih baik gue mati aja!" jelas Sekar tangisannya semakin menjadi-jadi.  Suaranya pun terdengar jelas di telingan Dewa. Bahwa gadis itu seperti menahan suara tangisannya agar tak terdengar begitu kencang.

"Buat apa? gue bisa ngerasain apa yang lo rasain kok Kar," cekal Dewa,

Sekar mencoba berontak, berusaha melepaskan genggaman tangan Dewa terhadapnya, "Lepasin Wa, lo tahu apa tentang hati!" kata Sekar lirih.

Dewa pun langsung mendekat ke arah Sekar lebih dekat lagi, Wajahnya kini saling berhadapan. Memberi celah beberapa jengkal saja.

"gue bisa ngerasain apa yang lo rasain, Karena gue itu suka sama lo Kar. Sudah berapa kali gue nyatain ini sama lo! sudah berapa kali? dan jawaban lo? lo nolak gue, lo gantung gue, lo gak memperjelas jawaban lo ke gue. Apa gue marah sama lo? apa gue benci? gue tetep berjuang kan buat dapetin lo?" jelas Dewa mengungkapkan semua perasaannya yang terpendam selama ini. Entah sudah berapa kali pria itu menyatakan perasaannya kepada Sekar.

Sekar hanya menggeleng, diam seribu bahasa mendengar pernyataan Dewa.

"Jadi sekarang gimana? Apa lo masih merasa sakit hati sama Baskara? Kalau jawaban lo iya, itu sama aja kaya rasa sakit hati gue dulu. Saat lo nolak gue Kar!" tegas Dewa lagi. Membuat gadis di hadapannya semakin tertegun menatap Dewa penuh keseriusan.

"Sekarang gue paham, gimana rasanya memperjuangkan apa yang kita inginkan, tapi yang kita inginkan itu malah menjauh dari kita." Sekar pun semakin mendekatkan tubuhnya ke arah Dewa, "Rasanya itu begitu sakit, tapi gue akan mencoba buat melupakan dia yang sudah gak peduli lagi sama gue." kata Sekar, "Gue akan berusaha untuk itu Dewa! tanpa lo bilang gue udah terus mencoba."

Dewa pun memegang kedua pipi gadis di hadapannya dengan lembut, "Gue mohon sama lo Kar, lo harus buka mata lo. Buka mata hati lo selebar-lebarnya, Karena sebenarnya orang yang benar-benar mencintai lo dengan tulus itu ada di hadapan lo saat ini." balas Dewa membuat kedua bola mata Sekar membulat, "Apa lo seakan buta dengan semua ini? gue itu peduli sama lo Kar, gue cuma minta satu hal sama lo, Jangan pernah menangisi sesuatu yang emang seharusnya lo gak mesti tangisi." tambah Dewa memperjelas.

"Mulai Sekarang, gue bakal berjanji pada diri gue sendiri buat mencoba melupakan cinta Baskara. Gue bakal coba membuka hati gue buat orang lain. Gue janji Wa, asal lo mau bantu gue buat ngelupain dia," ucap Sekar

"Gue bakal menjadi orang yang akan membuka hati lo saat ini, gue janji gue bakal bantu lo buat move on dari semua drama percintaan lo yang gak ada ujungnya ini," balas Dewa kemudian memegang bagian belakang kepala Sekar. Lalu mendekatkan wajah gadis itu ke dadanya. Memberikan kehangatan agar Sekar bisa berhenti menangis. Mata Sekar pun terpejam tat kala wajahnya bersentuhan dengan dada pria di hadapannya kali ini. Ia baru merasakan kenyamanan lagi setelah sekian lama tak pernah merasakannya.

#FLASHBACKDONE.

"Gue udah janji sama Dewa, gue gak boleh nangis lagi. Gue harus bisa memulai ini dari awal lagi," batin Sekar. Kemudian ia mengusap air matanya lalu kembali melanjutkan perjalanannya menuju kantor LC Media.

***

Bagaskara bersiap menuju kantornya. Pria itu tengah sibuk memakai sepatu hitam. Sampai akhirnya pandangannya harus teralihkan tat kala mendengar suara handphonenya berbunyi.

Bagaskara langsung mengambil handphone miliknya yang tergeletak di atas nakas. Dan mendapati Baskara meneleponnya.

"Shit! pasti nih anak mau nanyain soal paketnya. Gue harus jawab apa?" batin Bagaskara menerka. Perasaannya campur aduk, antara mengangkat telepon itu atau mengabaikannya untuk beberapa jam.

Suara panggilan itu terus terdengar membuat Bagaskara mau tak mau harus mengangkatnya.

"Hallo, ada apa ya Bas?" tanya Bagaskara berusaha santai.

"Gimana paket gue? udah nyampe ke Sekar belum?" tanya Baskara.

Bagaskara terdiam sejenak, mencoba berpikir untuk menjawab.

"Ohh, udah-udah" jawab Bagaskara.

"Terus gimana? dia mau balikan lagi kan?" pertanyaan Baskara semakin mendesak, membuat Bagaskara sedikit gugup dan tegang.

"Ehmm."

"Ehm apa?" Baskara semakin tak sabaran.

"Ehm,, iya lo di terima kok. Tenang aja!" kata Bagaskara harus berbohong. Bagaimana pun ini semua untuk kesembuhan penyakit Baskara. Bagaskara tak mau menambah beban pikiran Adiknya itu. Baskara harus bisa sembuh, setidaknya dengan sedikit berbohong tak masalah baginya. Lagi pula ia tak akan tahu semua kejadian dan masalah yang sekarang sedang terjadi.

"Yes! Minggu depan gue usahain buat ke indo Gas!" Baskara bersorak kegirangan. Nada bicaranya penuh semangat.

Namun tidak bagi Bagaskara, pernyataan Baskara yang akan balik ke indonesia dalam satu minggu ke depan malah membuat pria itu terkejut bukan kepalang.

"O-oh, k-kata lo sebulan lagi? yang bener gimana sih Bas," Bagaskara mencoba mempertanyakan omongan Baskara kemarin. Nada bicaranya gugup.

"Dokter bilang gue udah bisa beraktivitas lagi Gas! gue seneng banget, pokoknya gue bakal usahain minggu depan buat balik lagi ke indo, Bye-bye-"

"Tapi Bas,"

Tut tut tut

Panggilan pun langsung terputus. Sontak pernyataan Baskara itu semakin membuat Bagaskara pusing tujuh keliling. Bagaimana jika Baskara tahu jika dia di tolak? tak bisa di bayangkan. Mau tak mau Bagaskara harus bisa menaklukan hati gadis itu lagi. Dalam waktu satu minggu! Tak ada cara lain, Bagaskara harus bisa membuat Sekar suka padanya. Pria itu pun mulai bertekad akan memulai misinya untuk membuat Sekar jatuh ke pelukannya lagi. Meski ia tahu ini adalah sebuah perasaaan yang kapan saja bisa berbalik 190°.

***

Jangan lupa Vote dan Komentarnya ya!
Saya harap kalian semakin suka sama setiap partnya dari My Twins CEO.

MY TWINS CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang