Six.

3.8K 273 11
                                    

"oppa!! Ada apa dengan mu?" Rengek Hana sambil menggoyang-goyangkan lengan Taehyung.

Hana tak henti-hentinya merengek dari tadi. Pasalnya, semenjak mereka masuk kedalam rumah, Taehyung tidak mengajaknya bicara sama sekali.

"Oppa, apakah kau marah?" Ucap Hana sambil mengerucutkan bibirnya.

"Aku ingin pulang sekarang." Ucap Taehyung lalu beranjak melangkahkan kakinya menuju ke pintu keluar. Namun, dengan sigap Hana langsung menghalangi pintu nya dengan merentangkan kedua tangannya.

"Tunggu! Oppa tak boleh pulang sebelum menjawab pertanyaan ku!!"

Dengan Refleks Taehyung langsung mendorong Hana untuk menjauh dari pintu agar tidak menghalangi jalannya. "Ck. Apakah kau tidak lelah setelah BERKENCAN dengan namja itu? BERHENTI MENGGANGGU KU DAN TIDURLAH!" Bentak Taehyung dengan suara yang sangat keras dan menggelegar.

Menerima dorongan Taehyung yang begitu kasar dan bentakannya yang begitu keras, mata Hana berkaca-kaca. Sebelumnya, Taehyung tak pernah memperlakukan Hana sekasar ini. Menurut Hana, lebih baik Taehyung bersikap dingin kepadanya daripada harus memperlakukannya sampai seperti ini.

"Op-oppa, a-apa yang kau lakukan?" Ucap Hana sambil terbata-bata dan menundukkan kepalanya.

Taehyung yang sadar akan perbuatannya pun berkata, "ah, mianhae Hana. Aku tak ber-"

"CUKUP! OPPA TAK PERLU JELASKAN APA-APA LAGI" Bentak Hana yang kini air matanya sudah mulai mengalir menghiasi pipi mulusnya. Melihat hal itu, Taehyung hendak memegang kepala Hana dan menenangkannya. Namun dengan segera Hana mengangkat tangannya seperti memerintahkan untuk berhenti.

"BERHENTI SAMPAI DISANA! Lebih baik kau pulang! Aku ingin tidur. Bukankah kau tadi menyuruhku untuk tidur, Kim Taehyung?" Ucap Hana yang langsung melangkahkan kakinya menuju kamar dan meninggalkan Taehyung yang masih mematung disana.

Hana POV

Aku memasuki kamar dengan perasaan kesal, kecewa, marah, intinya bercampur aduk. Aku tak menyangka bahwa Taehyung oppa akan memperlakukan ku sampai seperti itu. Kalian boleh mengatakan bahwa aku adalah gadis manja dan cengeng. Tapi, memang benar kenyataannya. Sejak kecil aku tak pernah diperlakukan kasar oleh kedua orangtuaku. Karena mereka juga berpikir, tak baik jika seorang perempuan diperlukan dengan kasar. Perempuan seharusnya dihormati, bukan dikasari.

Aku masih tak menyangka Taehyung oppa memperlakukan ku sampai sekasar itu. Aku tak merasa berbuat kesalahan. Apakah dengan aku menghalangi jalannya untuk pulang tadi adalah sebuah kesalahan?

Taehyung oppa terus memukul, dan memanggil-manggil nama ku di luar pintu. Ingin sekali aku keluar dan memeluknya sambil memukul-mukul dadanya atas kesalahannya. Namun semua itu aku urungkan. Aku sudah terlanjur kecewa dengannya.

Lama-kelamaan suaranya sudah tidak terdengar. Mungkin dia sudah pulang. Ada sedikit rasa kecewa saat mengetahui bahwa ia sudah pulang. Aku kira ia bersungguh-sungguh saat mengucapkan kata 'maaf'.

Apakah kalian tahu? Bahwa sikap gengsi seorang perempuan terhadap seorang pria sangatlah tinggi? Itulah yang ku alami saat ini.

Lelah dengan semua itu, aku memutuskan untuk menutup mataku dan berharap semoga hari esok menjadi hari yang lebih baik.

Hana POV end

Author POV

Keesokan harinya, seperti biasa Hana pergi ke sekolah. Biasanya, Hana berangkat sekolah bersama Taehyung. Tapi kali ini, ia memilih untuk menaiki angkutan umum.

Sesampainya Hana di sekolah, ia hanya diam, dan tak banyak bicara. Padahal biasanya dia yang paling banyak mengeluarkan suara diantara seluruh teman sekelasnya.

My bad boy, JK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang