"Aku tanya sekali lagi. DENGAN SIAPA KAU MELAKUKAN ITU?!" Bentakan Hana begitu keras. Ia seakan sudah kehilangan kesabarannya. Sudah berkali-kali ia menanyakan pertanyaan yang sama pada soojung, namun balasan yang ia terima hanyalah gelengan dari Soojung.
PLAKK
Tamparan yang begitu keras dari tangan Hana berhasil mendarat di pipi mulus Soojung. Soojung yang menerima perlakuan seperti itu hanya bisa pasrah.
Ia menyesal telah melakukan itu saat malam itu. Ternyata, Kenikmatan sesaat yang ia rasakan pada malam itu, bersama lelaki bajingan yang berhasil merenggut mahkotanya, sudah membuahkan hasil yang sangat buruk baginya.
"APAKAH KAU MELAKUKAN ITU DENGAN SALAH SATU PEGAWAI DI KEDAI? ATAU, KAU MELAKUKAN ITU PADA SALAH SATU PELANGGAN?! KATAKAN PADAKU!" Bentakan Hana begitu menggelegar, sampai membuat seseorang yang didepannya kini menundukkan kepalanya.
"Kau itu tuli atau bisu?" Masih tak ada jawaban dari Soojung. Hana yang sudah mulai kewalahan, pun mulai meredakan amarahnya dan mencoba menanyakan hal ini secara baik-baik.
"Eonni, Ceritakan saja padaku. Sudah sejak lama kita menjalin persahabatan ini. Sahabat mana yang tidak saling membagi keluh kesah kepada sahabatnya? Apakah disini, hanya aku yang menganggap bahwa kita ini adalah sahabat?" Ucap Hana sambil mengelus surai rambut Soojung dengan sangat lembut.
Soojung pun mulai memberanikan dirinya untuk menatap Hana. "Jika aku katakan padamu tentang hal ini, bisa ku pastikan bahwa kau tak akan mempercayai ku."
"Percayalah, Kau pasti akan mengetahui hal ini sendiri. Tanpa harus ku beritahu. Lebih baik sekarang kita pulang saja. Lagipula jam kerja kita sudah berakhir." Lanjutnya dan menggandeng tangan Hana untuk diajaknya pulang.
"Jadi dia sudah tahu kalau dirinya hamil. Pantas saja daritadi dia terlihat ketakutan untuk memeriksa keadaannya." Batin hana.
***
"Kookie-ya, Bersiaplah! Sia akan sampai di restoran itu sepuluh menit lagi!"
Malam ini, NaHee dan Mey telah merencanakan pertemuan untuk anak mereka di restoran mewah yang sudah mereka rencanakan. Mereka harap, melalui pertemuan ini, hubungan mereka akan semakin dekat dan perjodohan ini akan berjalan dengan lancar.
Didalam kamar, Jungkook hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar, sambil memikirkan cara untuk menolak keinginan eomma nya itu.
"Apa yang harus ku lakukan?" Jungkook bermonolog sambil memijat keningnya.
"Baiklah. Aku akan menemui Sia sekarang. Aku akan menjelaskan semuanya." Jungkook pun mengambil jaket hitamnya dan bergegas pergi menemui sia.
***
Tok.. tok.. tok..
Dengan tangan yang bergetar, seorang gadis kini mengetuk pintu rumah keluarga Kim sambil membawa kue lapis yang baru saja ia buat.
Cklekk
"Hana? Sudah lama kau tidak bermain kesini. Ada apa?" Nyonya Kim mengembangkan senyuman manisnya saat mendapati gadis cantik yang sekarang mendatangi rumahnya.
"Ah anu. ini, aku membuat kue lapis. Ku harap imo menyukai nya." Hana memberikan kotak besi yang berisi kue tersebut kepada nyonya Kim.
Hana memang suka membuat beberapa cemilan rumahan yang menurutnya mudah dibuat. Kue lapis ini contohnya. Dan setiap ia selesai membuatnya, ia akan membagi hasil buatannya kepada keluarga Kim, keluarganya Kim Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My bad boy, JK!
Fanfiction--diharapkan untuk follow dulu sebelum baca-- "Hana, Berani-beraninya dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kau miliki telah membuat candu pada diriku yang tidak memiliki kelebihan apapun ini. Dengan kecantikanmu, membuatku tak bisa berpaling...