Twenty Five.

1K 112 33
                                    

"apA KabAreU!?"

Guys, komen dong, siapa aja yg masih nyimpen cerita ini di perpus kalian. Aku bener" kepo🙃

Note : Buat kalian yang anti sama shipper Jungkook-Sia, semoga ngga kesel ya abis baca chapter ini😌

*******

Malam telah larut. Tidak seperti biasa, malam ini tidak ada bulan atau bintang yang menghiasi langit. Hanya mendung dan suara rintikan hujan yang terdengar dari luar. Malam ini begitu kelam. Namun, perasaan dan hati seorang gadis yang kini tengah bersandar ditempat tidur serba putih itu tak kalah kelamnya.

Gadis itu merasa, semua bagian tubuhnya telah ditutupi oleh luka-luka yang ia sendiri tak ingin melihatnya --karena terlalu parah--. Setiap ia bergerak, pasti akan terasa nyeri dibagian kepala dan di seluruh tubuhnya. Namun, setiap ia mencoba menggerakkan kakinya, itu terasa sangat sulit baginya. Ia berpikir, mungkin itu efek dari luka-luka yang ia terima. Jadi, ia tidak terlalu ambil serius tentang hal itu.

Diam-diam, ia menantikan kedatangan seseorang untuk menemaninya di ruangan serba putih ini. Sejak ia siuman tadi, ia tak melihat satu sosok pun datang menemuinya, selain perawat untuk mengecek kondisinya. Yang membuat gadis itu bingung adalah, setiap perawat itu datang mengecek kondisinya, pasti dengan memasang raut wajah yang cemas. Karena gadis itu adalah tipe orang yang tidak peduli dengan eskpresi seseorang, jadi ia memutuskan untuk tidak bertanya apapun dengan perawat itu. Ia berpikir, mungkin perawat itu merasa cemas dengan luka-luka ditubuhnya yang terlalu banyak.

Berjam-jam telah berlalu, arloji itu masih berdetak. Kini, harapannya sejak tadi pun terkabul. Akhirnya, seorang pria yang ia nantikan datang juga. Pria itu datang dengan membawa secarik kertas dan kopi hangat, lalu diberikan kepada gadis itu.

Gadis itupun merasa senang, dan menerima kertas dan kopi itu. Ia pun meminum kopi itu dengan sekali tegukan, dan menaruh kopi itu ke meja di samping ranjang, lalu membaca tulisan yang di ketik di dalam kertas itu.

Ekspresi gadis itu masih dikatakan biasa saja, ketika ia membaca artikel yang menyatakan bahwa luka-luka itu hampir menutupi seluruh kulit putihnya. Namun, ketika ia membaca salah satu kalimat yang tercetak di paling bawah kertas, gadis itu terpaku.

Paraplegia.

Dadanya terasa sangat sesak setelah membaca satu kalimat itu. Ia merasa seperti kehabisan oksigen untuk sekedar bernafas. Tanpa ia sadari, air matanya turun secara perlahan. Kini ia tahu penyebab perawat itu cemas dan penyebab bagian kakinya terasa sangat sulit untuk ia gerakkan.

--Paraplegia adalah hilangnya fungsi otot di bagian bawah tubuh, termasuk kedua kaki.--

Gadis itu lumpuh secara permanen.

Ini artinya secara permanen gadis itu tidak akan bisa berjalan.

"Jungkook-ie, I-ini, hanya bercanda 'kan?" Tanya gadis itu untuk memastikan bahwa apa yang ia baca itu salah.

Pria yang bernama Jungkook itu menghela nafasnya berat, dan berkata, "Ini semua adalah akibat dari kecelakaan yang kau alami tadi sore, Sia."

Gadis yang bernama Sia itupun menangis, tapi tidak menangis yang meraung-raung. Ia hanya mengeluarkan air matanya sambil berkata, "bisa kau jelaskan, kronologi kecelakaan yang aku alami tadi?" Tentu ia penasaran dengan tragedi yang mengakibatkan ia menjadi lumpuh begini.

Jungkook mendudukkan dirinya di samping ranjang, dan berkata, "tadi, kau mengendarai mobil dengan kelajuan yang diatas akal sehat. Sehingga membuatku kesulitan untuk mengejarmu. Setelah aku berkeliling melintasi keramaian ibu kota, aku akhirnya menemukan mu di perempatan lampu merah menuju sungai Han. Namun, kondisimu saat itu sangat buruk." Jungkook mengambil nafas panjang, rasanya sulit untuk mengingat kembali kejadian mengerikan itu. "Darah mengucur dimana-mana. Lukamu hampir membungkus seluruh kulitmu. Lalu kakimu, terjepit setir dan jok mobilmu. Sehingga aku pun segera membawamu ke rumah sakit."

My bad boy, JK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang