Halo semuanya, karena sekarang tanggal 19 Oktober, atau lebih tepatnya satu hari setelah ulang tahun ku, maka aku memutuskan untuk update sekarang:) mau nya kan aku update kemarin tuh, tapi blm selesai awokaowkaokwkaoawk.
oh ya, kenapa ya, aku tu kayak nggak semangat gitu nulis. Soalnya aku ngerasa ceritaku itu nggak menarik, terus yg ngevote itu dikit bgt. Trs aku juga ngerasa, kalau pembacaku juga semakin sedikit. Jadi nya nggak salah kan, kalo aku mikir "ceritaku sejelek itu ya sampe makin kesini makin hilang pembacaku?"
Oke, jadi segitu dulu unek-unek yg perlu aku keluarin. Semoga kalian suka ya, sama chapter yang satu ini.
P.S : kalo ada kata-kata yang rumit ato berbelit gitu, tolong dikoreksi dgn cara komen aja ya, guys. Nanti aku revisi
*******
Cahaya matahari mulai dengan lancangnya menyeruak masuk ke dalam ruangan seorang gadis yang kini sedang terbaring sambil memeluk kedua kakinya diatas ranjang.
Gadis itu adalah Shin Hana.
Matanya sangat bengkak. Ia tidak bisa menghitung sudah berapa juta tetesan air mata yang sudah ia keluarkan. Dan pagi ini, sekali lagi, ia ingin meneteskan air matanya. Namun, sepertinya matanya sudah kehabisan stok air mata. Karena sudah berkali-kali ia mencoba untuk menangis, malah membuat matanya semakin sakit.
Ia terbaring diatas kasur yang tidak ada seprai dan sarung bantal nya. Seprai dan sarung bantal yang dulunya ia pakai untuk melapisi ranjang dan bantalnya, telah banyak terkena bercak darah yang diakibatkan oleh perilaku tak bermoral yang dilakukan oleh mantan kekasihnya --ah mungkin, kali ini ia harus memanggilnya sebagai lelaki brengsek diseluruh dunia-- kepadanya.
Ia ingin melapisi ranjangnya dengan seprai dan sarung bantal yang baru, namun ia tak memiliki cukup tenaga untuk melakukannya.
Setelah Jungkook melakukan hal keji kepadanya satu minggu yang lalu, saat itu ia sudah sangat berusaha membersihkan dirinya agar tidak menyisakan satu kotoran pun dari sentuhan Jungkook yang menempel ditubuhnya.
Namun itu semua sia-sia.
Ia mungkin bisa membersihkan semua luka dan kotoran ditubuhnya. Namun, ia tidak bisa membersihkan semua luka yang sudah terpendam terlalu dalam dihatinya.
Ya, ini sudah beranjak satu minggu sejak kejadian dimana Jungkook melakukan hal yang sangat menjijikkan kepada Hana.
Sejak satu minggu itu pun, Hana memutuskan untuk tidak sekolah. Ia merasa tidak siap untuk pergi ke sekolah, apalagi jika disekolah itu ia akan bertemu dengan Jungkook. Ah, memikirkannya saja sudah membuatnya ingin membunuh dirinya sendiri.
Sejak satu minggu itu juga, ia sudah mendengar berjuta-juta kali suara pintunya yang diketuk oleh seseorang, sambil memanggil-manggil namanya.
Dari suaranya, ia dapat memastikan bahwa orang itu adalah Taehyung dan juga Jungkook.
Dari nadanya, Taehyung terdengar sangat mencemaskannya. Selama satu hari saja, Hana tidak bisa menghitung sudah berapa kali Taehyung datang ke rumahnya. Sesekali, Taehyung datang sambil menggodanya dengan mengatakan bahwa ia datang dengan membawa tteokbokki pedas dengan shikhye manis yang dingin yang akan menyempurnakan kelezatan dari makanan itu.
-Shikhye adalah minuman yang terbuat dari beras dan memiliki rasa manis.-
Namun, semua itu tak membuat Hana tergoda. Ia tetap mengurung diri di kamar nya.
Sementara Jungkook, nada yang ia keluarkan saat memanggilnya terdengar seperti sedang memaksa seseorang yang ia panggil itu untuk segera keluar dan menemuinya. Entahlah, Hana sangat tidak mengerti. Jungkook jelas-jelas sudah berbuat kesalahan kepadanya. Namun, Jungkook malah bersikap seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My bad boy, JK!
Fanfiction--diharapkan untuk follow dulu sebelum baca-- "Hana, Berani-beraninya dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kau miliki telah membuat candu pada diriku yang tidak memiliki kelebihan apapun ini. Dengan kecantikanmu, membuatku tak bisa berpaling...