Thirty One.

704 95 58
                                    

Tau ga si aku nulis ini sambil dengerin lagu blue and grey, belum lagi dirumah ku ujan!🤧

Sebagus itu lagunya, dan makna dilirik nya itu loh😭. Kagum bgt sih sm Bangtan, gk salah mereka dpt nominasi dari Grammy😭👍

I just wanna be happier
Chagaun nal nog-yeojwo
(Aku hanya ingin lebih bahagia
Tuk mencairkan hati yang dingin)
*Mewek bgt pas bagian itu😭

*******

Sudah 3 bulan Hana bekerja di club ini, dan ia sudah mulai terbiasa dengan semua kebiasaan-kebiasaan disini.

Ketika awal-awal Hana bekerja disini, semuanya terasa begitu asing. Lagu yang dihidupkan disini begitu keras sehingga hampir membuat telinga Hana tuli. Selama bekerja, Hana juga sering pergi ke kamar mandi untuk muntah. Baik itu memuntahkan makanan, atau memuntahkan cairan bening efek kehamilan yang dikarenakan pada saat itu ia masih tidak terbiasa dengan bau alkohol. Di club itu ia juga sering mendapat rayuan yang terdengar menjijikkan dari beberapa kaum adam. Ada yang berkisar umur 30 tahun, atau bahkan ada yang seumuran dengannya.

Namun saat ini, Hana sudah mulai terbiasa dengan itu semua.

Untungnya, Hana mendapat giliran kerja pagi disana. Yaitu pukul 8 pagi hingga pukul 8 malam.

Jadi, jika pagi-pagi seperti ini club akan lebih sepi dibanding dengan pada malam hari. Orang-orang yang datang ke club pada pagi hari biasanya seseorang yang sedang istirahat dari pekerjaannya di kantor atau seseorang yang ingin menikmati alkohol sebelum memulai hari. Bahkan, tak jarang Hana melihat anak-anak yang seumuran dengannya  datang ke club itu dengan memakai pakaian seragam pada pagi hari. Hana dapat memastikan pasti anak-anak itu bolos dari sekolah.

Kehamilan Hana sudah beranjak 4 bulan.

Pergerakannya juga sudah tidak leluasa dikarenakan perutnya yang sudah mulai membesar. Staminanya juga sudah semakin berkurang. Ia menjadi lebih cepat lelah, dan wajahnya juga semakin pucat. Tuan Kim yang menyadari akan hal itu sudah menyarankan Hana agar ia dipindah ke jadwal kerja di malam hari. Yaitu pukul 8 malam sampai pukul 3 dini hari saja.

Namun, Hana menolaknya dengan halus. Karena jujur, Hana takut jika harus bekerja di malam hari seperti itu. Bukan takut karena ia akan pulang di jam 3 dini hari, melainkan ia takut dengan pelanggan-pelanggan yang datang ke club pada malam hari biasanya akan lebih liar dan mengerikan.

Saat ini, Hana ditugaskan untuk mengantar minuman ke meja pelanggan yang jaraknya cukup jauh dari bar counter. Ia harus mengantar minuman ini sampai ke lantai 3, sementara bar counter ini berada di lantai 1.

Sebenarnya, di setiap lantai sudah disediakan bar counter atau tempat dimana bartender bisa membuat minuman beralkohol. Namun, bar counter di lantai 1 ini jauh lebih lengkap dibandingkan bar counter di lantai-lantai lainnya.

Bukannya Hana ingin mengeluh, namun minuman yang ia bawa ini cukup berat. Ia membawa 2 botol whisky dan 2 botol wine dengan 6 gelas kecil di sampingnya.

Sebelum ia mengantar minuman itu, Hana memutuskan untuk meminum vitamin nya terlebih dahulu. Karena sejak tadi, ia merasa tenaganya sudah terkuras habis. Kepalanya sangat pusing, ditambah rasa mual yang tak berhenti Hana alami. Tadi saat ia ingin pergi ke kamar mandi saja ia merasa hampir pingsan.

Ketika ia ingin berjalan menuju lift untuk naik ke lantai 3, tiba-tiba rasa pusing yang tadi sempat hilang itu kembali menghampiri Hana.

Hana pun berusaha keras untuk tetap bertahan dan melanjutkan pekerjaannya. Namun ketika pintu lift terbuka, dengan tak sengaja salah satu pelanggan menabrak lengan kiri Hana.

My bad boy, JK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang