Guys serius nanya dong, kalian termasuk liner (tahun lahir) apa? Contoh :
97L/98L/99L,dll
Jawab ya😍*******
Pagi yang cerah ini menjadi awal yang indah untuk orang-orang memulai harinya.
Namun tidak dengan gadis yang saat ini tengah sibuk menata bunga mawar putih yang sedikit berantakan karena beberapa pelanggan yang baru saja datang dan melihat-lihat bunga mawar putih itu.
Sepanjang kegiatannya, gadis itu hanya memasang senyuman palsu di wajahnya. Bagaimana tidak? Setiap gerak-gerik nya diperhatikan dengan intens oleh seorang lelaki yang duduk sambil menikmati kopi panasnya.
Ini sudah 1 bulan sejak ia tinggal dan bekerja di rumah ini bersama Mina dan suaminya.
Sejak 1 bulan belakangan ini, semuanya tidak berjalan baik seperti yang Hana harapkan. Hana selalu merasa mual, pusing, cepat lelah dan bahkan perutnya sudah mulai sedikit membesar. Ia tahu ini pasti efek dari kehamilannya. Hana selalu memakai pakaian yang oversize untuk menutupi perutnya yang sedikit membesar itu. Mina selalu menanyakan keadaannya setiap kali ini muntah. Namun, Hana hanya berkata bahwa ia sudah biasa muntah-muntah seperti ini sejak dulu.
Selama 1 bulan belakangan ini, Hana selalu dibuat risih dengan tingkah laku Sunwoo terhadapnya. Sunwoo selalu bertingkah yang tidak wajar terhadap Hana. Namun, Hana berusaha untuk menahan itu semua setidaknya sampai ia mendapat uang yang cukup banyak, lalu ia memutuskan untuk pergi dari sini dan tinggal sendiri bersama anaknya nanti.
"Hana, jangan terlalu lama berada di tengah bunga-bunga itu. Aku takut bunga itu akan cemburu karena keindahan mereka tersaingi oleh dirimu." Ucap pria yang memiliki nama Sunwoo itu setelah kopi panasnya telah ia teguk sampai habis.
Mendengar itu, Hana mengernyitkan keningnya. Apakah pria ini sudah lupa bahwa ia telah memiliki istri?
Sunwoo berjalan mendekati Hana dengan berkata, "biasanya, aku merasa bosan ketika Mina meninggalkan ku pergi mengantar bunga-bunga pesanan orang ke rumah mereka seperti yang ia lakukan sekarang." Sunwoo mengambil mawar putih yang berada di tangan Hana, "tapi saat ini untuk pertama kalinya aku tidak merasa bosan. Kau pasti tahu alasannya."
"Ke-kenapa kau tidak pergi bekerja?" Hana merasa sangat takut. Apalagi, saat ini di toko itu tidak ada satu pun pelanggan yang datang. Sehingga hanya tinggal mereka berdua saja di ruangan itu.
"Ayolah, aku pemilik kebun apel itu. Aku bisa bekerja kapanpun aku mau." Tangan Sunwoo mulai bergerak liar menyentuh tangan Hana yang masih sibuk menata mawar putih yang jumlahnya sangat banyak itu.
Menerima sentuhan itu dari Sunwoo, Hana dengan reflek menepisnya dengan kasar. "Sedang apa kau?!" Tentu Hana marah. Menurutnya tingkah laku Sunwoo sudah tidak wajar.
"Hana, jika saja aku belum menikah, maka saat ini juga aku akan membawamu keatas pelaminan." Ucap Sunwoo tanpa rasa bersalah.
Hana yang mendengar kalimat yang tidak waras itu menjadi sangat muak. Mengapa Mina bisa menikah dengan seorang pria seperti ini?
Hana merasa bahwa gadis secantik dan sebaik Mina tidak pantas memiliki suami seperti Sunwoo. Mina seharusnya bisa menikah dengan lelaki yang lebih baik dari dia.
Hana harus mencari cara agar Mina dan Sunwoo bisa segera berpisah. Mina benar-benar tidak pantas dengan pria ini.
Walau ini akan berpotensi hubungannya dengan Mina akan hancur.
Hana tidak peduli akan hal itu. Ia menganggap bahwa ini adalah satu-satunya caranya membayar kebaikan Mina kepadanya.
Ketika Hana ingin membalas ucapan Sunwoo yang tadi, matanya mulai teralihkan ke arah kaca bening yang berada tak jauh dari hadapannya. Dari kaca bening itu ia melihat Mina yang tengah memarkirkan sepedanya dan mengambil ancang-ancang untuk berjalan memasuki toko.

KAMU SEDANG MEMBACA
My bad boy, JK!
Fiksi Penggemar--diharapkan untuk follow dulu sebelum baca-- "Hana, Berani-beraninya dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kau miliki telah membuat candu pada diriku yang tidak memiliki kelebihan apapun ini. Dengan kecantikanmu, membuatku tak bisa berpaling...