Sinar matahari pagi mulai mengintip malu ke kamar minimalis Jungkook. Karena merasa terganggu, dengan malas Jungkook pun membuka matanya, dan pergi ke kamar mandi untuk melakukan aktivitas paginya. Karena hari ini adalah hari libur, jadi ia memutuskan untuk bergosok gigi, dan mencuci wajahnya saja.
Selesai dengan itu, jungkook pun memutuskan untuk turun kebawah, menuju dapur nya. Ia harap, ada sesuatu yang dapat ia jadikan sarapan disana.
Saat sudah sampai di ujung tangga paling bawah, senyuman yang tadinya menghiasi wajah Jungkook, tiba-tiba luntur saat melihat gadis yang kini duduk di kursi dekat meja makannya.
Dengan malas, Jungkook pun berjalan menuju ke kulkasnya, tanpa melirik ke gadis itu barang sedetik pun.
"Wah, kau sudah bangun, Kookie-ya." Ucap NaHee, yang Tidak dijawab oleh Jungkook. Ia hanya fokus mengobrak-abrik seisi kulkasnya itu, berharap ada sesuatu untuk ia makan.
"Oh iya. nanti siang, kau antar sia untuk membeli pakaian di mall, nee?" Ucap NaHee yang masih fokus memasak.
"Apakah eomma berbicara dengan ku?" Tanya Jungkook sambil memoleskan selai coklat diatas rotinya.
"Tentu saja, memang siapa lagi?"
"Jadi, tolong nanti kau antarkan sia ke mall untuk membeli pakaian baru. Ia tak membawa pakaian untuk menginap disini, barang satupun." Lanjut NaHee.
"Apakah ia tak memiliki satu pun pakaian di rumahnya? Apakah ia se-miskin itu?" Jungkook sengaja agak mengeraskan suaranya, agar didengar oleh gadis yang saat ini sedang duduk sekaligus memperhatikannya.
Mendengar itu, NaHee pun menyenggol lengan Jungkook pelan. "Diam. Eomma yang ingin membelikannya pakaian baru. Apakah salah, jika eomma membelikan pakaian baru untuk calon istrimu itu?"
"Kalau begitu, kenapa tidak eomma saja yang mengantarnya ke mall? Kenapa harus aku?" Ucap Jungkook sambil memegang roti nya yang masih dalam keadaan utuh. Ntah kenapa, ia menjadi tak berselera makan setelah mendengar permintaan aneh dari Eomma nya itu.
"Apakah kau lupa? Kalau hari ini eomma akan pergi ke China? Lagipula, kau adalah calon suaminya."
"Eomma tak menerima penolakan. Sekarang kau bersiaplah. Masakan eomma sebentar lagi akan siap." Tanpa berkata-kata, Jungkook pun membuang roti isinya kasar, dan menghentakkan kakinya menuju ke dalam kamarnya.
Melihat hal itu, Sia hanya tersenyum miring. Akhirnya, peluangnya untuk lebih dekat dengan Jungkook akan semakin besar.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My bad boy, JK!
Fanfiction--diharapkan untuk follow dulu sebelum baca-- "Hana, Berani-beraninya dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kau miliki telah membuat candu pada diriku yang tidak memiliki kelebihan apapun ini. Dengan kecantikanmu, membuatku tak bisa berpaling...