"Author's personal message : Happy birthday to you Jungkook-oppa. Semoga sehat selalu ya, tetep jadi Jungkook yang army cintai, dan tetep jadi golden maknae yang dibanggakan sama hyung-hyung mu di Bangtan, ya💜💜"
.
.
.***
"Oppa!! Maukah kau menjadi kekasihku?!" Ucap Hana dengan suara yang cukup keras.
Jungkook menghentikan langkahnya, membalikkan badannya, dan menghampiri Hana yang kini sedang terkejut akan perkataan nya sendiri.
"A-apa katamu?" Jungkook ingin memastikan bahwa dirinya tidak salah saat mendengarkan perkataan Hana tadi.
Sadar akan perkataan nya tadi, Hana menundukkan kepalanya, menahan rasa malu yang menghantam dirinya.
"Be-begini, tadi aku sempat berbicara dengan Soojung-eonni. Kami membahas tentang masalah yang ia hadapi akhir-akhir ini. Dan ia memberikan saran agar Taehyung berhenti mencintaiku." Dewi Fortuna mungkin berpihak pada nya kali ini. Karena cahaya di Namsan park hari ini cukup redup, sehingga wajahnya yang kini sudah memerah padam bisa sedikit tidak terlihat.
"Apa? Taehyung mencintaimu?"
Mendengar itu, Hana teringat, bahwa Jungkook belum mengetahui apapun tentang perasaan Taehyung kepadanya dan juga sebaliknya.
"I-iya. kata Eonni, Taehyung tak ingin bertanggung jawab karena ia selama ini mencintaiku." Hana kini memberanikan diri untuk menatap Jungkook.
"Ah, sudahlah, lupakan itu. Jadi, Soojung-eonni memberi saran, bahwa aku harus berpacaran dan aku harus bertingkah mesra dengan kekasihku di hadapan Taehyung, agar ia kehilangan harapan akan cintanya terhadap ku."
Jika kalian bertanya tentang ekspresi Jungkook kali ini, entahlah, ekspresi nya sulit untuk di deskripsikan. Namun Hana yakin, ini bukan ekspresi untuk orang yang menyatakan kebahagiaan atau kesenangan.
"Dan aku pikir, orang yang tepat adalah kau, Oppa." Lanjut Hana dengan wajah yang sedikit memelas.
Jungkook menghembuskan nafasnya berat, memutar bola matanya, dan berkata,
"Hana, selama ini, aku tahu bahwa kau adalah gadis yang bodoh. Tapi, ini sudah sangat diluar nalar." Ucap Jungkook dengan nada yang penuh penyesalan, --menyesal karena mendengar kalimat aneh itu dari bibir Hana.
"Ma-maksud Oppa?"
"Apakah kau sadar, bahwa wanita yang bernama Soojung itu sedang memanfaatkan mu. Ia memberikan saran itu agar kau dan Taehyung menjauh. Dan kau malah melibatkanku dalam rencana bodoh ini?!" Ucap Jungkook dengan amarah yang berusaha ia tahan. Ia tidak mau membentak dan malah akan menyakiti gadis yang kini dihadapannya.
"Jujur, aku juga ingin agar kau dan Taehyung menjauh. Tapi, aku tidak akan menggunakan cara aneh ini. Karena bagaimanapun, Taehyung juga termasuk temanku. Walau diantara semua teman-teman ku, dialah yang paling ku benci." Jungkook pun meninggalkan Namsan park dengan langkah yang lebar.
Melihat Jungkook yang mulai menjauh dari hadapan nya, Hana pun berteriak, "Baiklah, jika kau tidak setuju dengan saran ini, maka katakan saja tidak sejak awal! Jangan menceramahi ku dengan kalimat menyakitkan itu! Mulai hari ini aku tidak akan melibatkan Oppa dalam rencana apapun lagi! Dan satu lagi, aku tidak bodoh!" Hana sudah tidak memperdulikan tatapan aneh dari orang-orang disana.
Ia pun menangis tersedu-sedu, menurunkan badannya, melipat kedua kakinya, dan mengambil posisi berjongkok, sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.
"Aku tidak bodoh Oppa, aku hanya ingin membantu temanku. Aku tidak bodoh Oppa, aku tidak bodoh." Ia terus mengatakan itu di tengah-tengah tangisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My bad boy, JK!
Fanfiction--diharapkan untuk follow dulu sebelum baca-- "Hana, Berani-beraninya dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kau miliki telah membuat candu pada diriku yang tidak memiliki kelebihan apapun ini. Dengan kecantikanmu, membuatku tak bisa berpaling...