--diharapkan untuk follow dulu sebelum baca--
"Hana, Berani-beraninya dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kau miliki telah membuat candu pada diriku yang tidak memiliki kelebihan apapun ini. Dengan kecantikanmu, membuatku tak bisa berpaling...
"cepat, naik. Tunggu apa lagi? Apakah kau tidak lelah setelah seharian beraktivitas disekolah?" Tuk yang ketiga kalinya, Jungkook memaksa Hana agar menaiki motornya dan pulang bersamanya.
Namun, Hana tetap dalam pendirian nya. Sedari tadi, ia terus menunggu Taehyung yang masih latihan basket dilapangan. Sebenarnya, Ingin sekali Taehyung bolos dalam latihan itu. Tapi bagaimana bisa? Bulan depan sekolah mereka akan mengikuti lomba basket tingkat nasional.
"Sudah satu jam kau berdiam disini. Ayo, pulanglah bersamaku. Apa yang kau tunggu?" Jungkook terus memaksa Hana lagi, dan lagi.
"Dan sudah satu jam juga kau memaksaku. Pulanglah duluan. Aku sudah janji dengan orang lain."
"Siapa?"
"Nana!" Teriakan dari seorang pria dengan pakaian olahraga yang dibasahi keringat, yang membuat pesonanya pun menjadi bertambah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mendengar namanya terpanggil, hal itu tentu sukses membuat Hana menoleh dan mengembangkan senyuman nya.
"Oppa! Kenapa kau lama sekali? Apakah kau tahu, sudah berapa jam aku menunggu?" Taehyung hanya terkekeh kecil melihat Hana yang kini mengerucutkan bibirnya.
Jungkook yang tak mengerti akan sebutan Nana, pun mulai bertanya. "Nana?"
"Ah, Taehyung oppa memanggil ku dengan sebutan itu sejak kecil." Jelas Hana sambil menampilkan senyuman nya.
"Jadi, kau sudah janji dengannya?" Tanya Jungkook yang dibalas anggukan antusias dari Hana.
"Untuk apa kau disini? Pulanglah." Ucap Taehyung yang terkesan bernada mengusir.
"Aku ingin mengajak Nana pulang bersamaku." Mendengar itu, Taehyung pun tersenyum miring.
"Aku akan mengajak Hana pergi ke suatu tempat. Apakah kau lupa? Bahwa aku, Kim Taehyung, akan melarang Hana untuk dekat-dekat dengan pria tak bermoral seperti dirimu?" Ucap Taehyung sambil memegang tangan Hana untuk diajaknya pergi meninggalkan Jungkook. Hana hanya menundukkan kepalanya, dan tak ingin ikut campur dalam percakapan antara Taehyung dan jungkook.
"Dan satu lagi. Siapa yang kau panggil nana? Apakah kau sudah cukup mengenal Hana? Sampai-sampai dengan lancangnya kau memanggilnya dengan sebutan itu?" Lanjut Taehyung sebelum benar-benar pergi meninggalkan Jungkook yang menahan amarahnya.
"Hana! kenapa kau diam saja? Apakah kau akan pergi dengan pria bajingan itu?" Hana tak membalas ucapan Jungkook. Ia masih setia berjalan sambil menundukkan kepalanya.
"TUNGGU PEMBALASAN DARI KU, KIM TAEHYUNG!" Lanjut Jungkook dengan teriakan yang begitu keras. Namun, seseorang yang ia teriaki hanya acuh tak acuh.
***
Disebuah taman kota Seoul, terdapat Seorang wanita yang tengah menikmati semilir angin yang menerpa wajah cantiknya, sambil mengelus perutnya yang masih rata.
Tanpa ia minta, air matanya mengalir deras dipipi mulusnya. Ia meratapi kesalahan fatal yang ia lakukan pada hari itu.
Andai ia tak bekerja sampingan di club malam itu. Andai saja ia tidak membantu pria yang sedang mabuk pada malam itu. Maka pasti janin ini tidak akan tumbuh di rahim nya.
Jika dipikir-pikir, Ia adalah wanita terbodoh di dunia ini. Bisa-bisanya ia tidak memberontak saat pria tersebut menyetubuhi nya dengan sangat kasar pada malam itu.
Hanya rasa penyesalan yang kini sedang menghantui dirinya.
"Hiks.. bodoh! Apa yang harus ku lakukan sekarang? Haruskah aku mencari ayah dari anak ini?" wanita itu bermonolog sambil mengarahkan pandangannya kedepan. Ia tak peduli dengan tatapan aneh dari orang lain yang melihatnya menangis seperti ini. Yang terpenting ia bisa meluapkan rasa penyesalan nya melalui air mata yang ia keluarkan.
Disisi lain, ditempat yang sama, terlihat Hana dan Taehyung yang sedang berjalan-jalan hanya sekedar untuk menelusuri seisi taman indah ini.
Ternyata Taehyung mengajak Hana pergi ke taman ini, dengan alasan ingin mengajaknya melihat matahari terbenam disana.
Hana yang sibuk menikmati indahnya taman disore ini, tiba-tiba pandangannya tertuju pada satu wanita yang tak asing baginya. Wanita yang menjadi teman kerjanya. Wanita yang baru-baru ini sedang mengandung. Ya, dia adalah Han Soojung.
Tanpa pikir panjang, Hana langsung memanggil wanita itu. "Soojung eonni!"
Soojung yang Mendengar namanya dipanggil dengan suara yang tak asing baginya, langsung mengusap air matanya dengan kasar, dan membalikkan tubuhnya untuk menatap gadis yang memanggilnya itu.
Namun, begitu ia membalikkan tubuhnya, matanya membulat sempurna. Mulutnya menganga tak percaya. Jantungnya berdetak sangat kencang. Tubuhnya bergetar hebat. Ia sangat terkejut, Mendapati pria yang disamping Hana itu. Pria bajingan yang berhasil membuatnya mengandung seperti ini. Pria itu, Kim Taehyung.
Tak jauh berbeda dengan Taehyung, Ia juga sangat terkejut melihat wanita yang kini berdiri tak jauh darinya. Ia masih mengingat jelas semua kejadian yang ia lakukan di club pada malam itu. Namun, untuk saat ini ia harus berpura-pura lupa dengan semua itu. Ia harus terlihat tenang, agar Hana tak curiga.
"Eonni! Apa kabar?" Hana menghampiri Soojung yang masih mematung ditempatnya.
"Eonni, bagaimana keadaan kandu-"
"Ah, Hana! Bukankah hari ini kau seharusnya bekerja?" Soojung sengaja memotong pembicaraan Hana. Ia tak ingin Taehyung mengetahui kabar mengenai ia sedang mengandung anaknya dari bibir orang lain. Ia ingin memberitahukan kabar ini dengan bibirnya sendiri.
"Memang seharusnya begitu. Tapi, oppa memaksa ku untuk pergi menghabiskan waktu dengannya. Sungguh menyebalkan." Soojung hanya membalasnya dengan senyuman yang kaku.
"Oppa! Disitu ada penjual es krim! Aku ingin membeli es krim!" Ucap Hana sambil menunjuk pedagang es krim disana.
"Aku akan membelikan tiga es krim untuk kita. Kau tunggulah disini. Kau bisa berkenalan dengan Soojung eonni. Ngomong-ngomong, kalian seumuran. Hihi." Hana terkekeh kecil dan berlari menuju ke penjual es krim tersebut.
Kini tinggal Soojung dan Taehyung disana. Tidak ada yang membuka suara sama sekali. Keduanya terlihat sangat canggung. Sampai pada akhirnya, Soojung mulai membuka suara.
"Apakah kau masih mengingatku?" Taehyung tak menjawabnya. Ia sibuk memperhatikan gerak-gerik Hana yang sedang membeli es krim disana.
"Tatap aku! Dasar pria pengecut!" Mendengar itu, Taehyung langsung menatapnya dan mencoba menahan amarah yang ia ingin luapkan kepada wanita yang telah mengatai nya pengecut itu.
"Sebelum aku membahas ke intinya, apakah kau pernah merasa bersalah setelah menyetubuhi ku?" Tanya Soojung vulgar.
"Untuk apa kau menanyakan tentang hal itu? Tidak usah berbasa-basi. Langsung saja ke inti." Soojung pun menghembuskan nafasnya sebelum mengatakan hal itu pada Taehyung.
"Aku hamil."
"Aku sedang mengandung anak mu, Kim Taehyung." Ucap Soojung sambil menundukkan kepalanya. Lega rasanya ia telah menyampaikan hal ini pada calon ayah dari bayinya itu.
***
Voment = menghargai aku sebagai penulis di ff ini. Maaf gaje, karena emang akhir-akhir ini otakku susah banget buat mikir, heheh.