Eight.

3.1K 224 4
                                    

Vote sebelum baca.
Kalo udah selesai baca, baru di komen.

Happy reading :)

***

"Baiklah. Eomma akan memberikanmu waktu untuk berpikir. Eomma harap jawabanmu akan menyenangkan hati eomma. Jangan hanya memikirkan diri sendiri saja. Pikirkan juga eomma mu yang sudah tua ini." Ucap NaHee, lalu melangkahkan kakinya menuju keluar kamar Jungkook.

Mendengar hal itu, Jungkook hanya bisa menghela napas panjang. Ia tak tahu harus mempererat hubungan yang mana sekarang. Di satu sisi, ia ingin mempererat hubungannya dengan Hana. Namun, disisi lain, ia tak tega jika harus mengabaikan permintaan eomma nya.

Flashback on.

Sepulangnya Sia dengan ibunya, NaHee langsung menghampiri Jungkook ke kamar nya. NaHee tak henti-hentinya membujuk Jungkook untuk menerima perjodohan ini.

"Kookie-ya, Eomma menjodohkan mu dengan Sia demi kebaikan mu juga. Eomma sudah tua, eomma sudah semakin tak kuat untuk bekerja. Jadi, dalam waktu dekat ini, eomma akan pensiun." Ucap NaHee sambil memegang tangan anaknya.

"Lalu? Bagaimana dengan sekolah kita? Jika eomma pensiun, lalu siapa yang akan mengurus sekolah kita?" tanya Jungkook tanpa menatap lawan bicara.

"Keluarga Sia adalah pemilik perusahaan terbesar di Korea. Maka dari itu, eomma menjodohkan mu dengannya supaya kau akan menjadi CEO di perusahaan itu kelak."

"Tolong, jawablah pertanyaan ku dengan jawaban yang tepat."

NaHee pun menghembuskan nafasnya pelan, dan berkata, "rencana eomma dengan eomma nya Sia adalah, jika kau dengan Sia nanti sudah menikah, maka sekolah kita dan perusahaan mereka akan eomma satukan. Sehingga pihak dari keluarga mereka akan mengurus sekolah kita juga, dan keuntungannya juga akan dibagi rata. Dalam Satu bulan, keluarga mereka sudah mendapat uang miliaran juta dari hasil perusahaan yang mereka jalankan. Jadi bayangkan saja, jika semua uang itu dibagi rata pada keluarga kita nanti."

"Itu tidak ada bedanya dengan yang dinamakan kau telah menjual ku."

"Apakah kau sama sekali tak mengasihani eomma mu yang sudah tua ini?"

Jungkook membalikkan badannya dan menghembuskan nafasnya kasar. "Akan ku pikirkan lagi. Sekarang eomma keluarlah dari kamar ku." Ucap Jungkook yang terkesan bernada mengusir.

Flashback end.

***

Pelanggan tak ada henti-hentinya untuk berkunjung ke kedai coffee, tempat Hana bekerja. Hal Itu membuat Keringat terus mengucur deras di seluruh bagian tubuh Hana.

Di tengah - tengah kesibukannya, Ada satu hal yang membuat Hana khawatir. Sedari tadi, Soojung, atau temannya itu terus bolak balik menuju ke toilet untuk muntah. Namun anehnya, sesuatu yang ia muntahkan itu bukanlah sisa-sisa makanan. Tapi yang ia muntahkan adalah cairan bening seperti air. Padahal Hana tahu, bahwa soojung tak suka banyak - banyak meminum air mineral.

Hana POV

"Eonni, gwenchana?" Aku terus memijat tengkuk soojung eonni, dan tak lupa juga menopang tubuhnya agar tidak terhuyung-huyung. Soojung eonni hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Namun tak lama kemudian, ia kembali memuntahkan cairan bening itu. Hal itu tentu membuatku semakin khawatir.

"Eonni, sekarang kita ke rumah sakit saja, nee? Aku akan mengantarmu." Ucap ku sambil bergegas untuk mengantar Soojung eonni menuju ke rumah sakit. Namun tanganku langsung dicekal oleh Soojung eonni, dan aku pun menoleh.

My bad boy, JK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang