26. About the Prince With Cute Face

5.5K 448 9
                                    

"Senyum dan tawa adalah hal yang pasti. Kau hanya perlu menarik bibirmu membentuk busur untuk bisa tersenyum. Begitu mudah, tpi mengapa kau memilih menunggu cintanya yang tidak bisa dipastikan akan mencintaimu?
~Putri Shuiliu Meili
🔥💦🔥💦🔥💦

Warna biru gelap telah menguasai sang langit. Ribuan bintang menyambutnya dengan cahaya putih terang. Sang bulan yang bulat sempurna menemani mereka dalam indahnya malam.

Putri Shuiliu memberikan botol porselen milik Pangeran Di Fei Feng Shan. Dia pamit pergi setelah menyerahkan beberapa pil kepada Pangeran Di Xue Shan.

Setelah kepergian Putri Shuiliu Meili, Pangeran Di Xue Shan duduk bersandar di ranjang. Dia senantiasa menatap pil yang diberikan di tangannya. Sesekali bibir pucatnya tersenyum manis. Membayangkan wajah gadis yang baru saja pergi.

"Saudara Keenam, mengaku kamu! Saat semua sibuk tertawa, kamu berusaha menggenggam tangan Putri Shuiliu, 'kan? Mengambil kesempatan dalam kesempitan! Bagaimana kalau ayahanda tahu? Aduh, kamu itu. Kalau mau bermesraan, jangan di suasana ramai," sindir Pangeran Di Fei Feng Shan.

"Saudara Keempat, ini sudah malam. Tidak baik untuk pria setampan kamu---meskipun masih di bawahku---pulang larut malam. Aku sudah sembuh. Jadi, saudara keempat silakan kembali ke Paviliun Awan Pedang."

Pangeran Di Fei Feng Shan menggerutu. Saudara keenamnya itu selalu saja begitu, tetapi dia senang karena adik kesayangannya telah sembuh.

Dan tentang adiknya yang berusaha mengambil keuntungan, dia melihatnya. Sebenarnya saat itu dia ingin tertawa. Karena adiknya hanya menggenggam beberapa saat sebelum akhirnya Putri Shuiliu menyadarinya.

Lelaki itu pergi meninggalkan adiknya yang tersenyum aneh. Menghela napas lega seraya tersenyum sekilas. Untuk kejadian hari ini, dia bersyukur. Untuk kesembuhan saudara keenam, dia bahagia.

Di tengah perjalanan, dia bertemu Putri Shuiliu dan gadis Tu Zi. Dia berhenti. Hanya menyapa Putri Shuiliu.

"Pangeran galak! Aku di sini. Mengapa hanya Putri Shuiliu yang disapa?! Oh, kamu memang pangeran galak yang penglihatannya mulai buram," hardik gadis Tu Zi.

Pangeran Di Fei Feng Shan mengutuk keberadaan gadis kecil itu. Lagi-lagi gadis itu ada di hadapannya. Gadis kecil yang mudah marah. Sangat berbanding terbalik dengan Putri Shuiliu.

Mulanya dia berpikir kalau gadis kecil Tu Zi adalah gadis kecil imut seperti wajahnya. Namun, seketika semua pendapatnya tentang gadis kecil itu menghilang. Saat menjaga Pangeran Di Xue Shan selama beberapa hari bersama dia. Sungguh! Dia merasa tersiksa harus menjaga adik kesayangannya dengan gadis kecil pemarah.

"Maafkan dia, Pangeran Di Fei Feng Shan. Dia memang seperti itu. Mudah marah, tetapi manis. Bukan begitu, Tu Zi?"

"Tentu, Putri Shuiliu. Aku memang manis, selain kepada pangeran galak! Dia benar-benar galak. Aku tidak mau berteman dengannya."

Lelaki itu berjongkok. Menggenggam tangan gadis Tu Zi. Dengan tatapan permintaan maaf dia menatap lekat-lekat gadis kecil itu.

"Baiklah, Tu Zi. Aku minta maaf karena pernah memarahimu. Aku berjanji asalkan kamu tidak membuatku marah, aku tidak akan memarahimu. Janji seorang Pangeran Di Fei Feng Shan."

Selanjutnya, lelaki itu menunjukkan jari kelingkingnya. Gadis kecil Tu Zi mendongak, melihat ke arah Putri Shuiliu yang mengangguk. Dia pun menautkan kelingkingnya yang kecil itu.

"Karena kita sudah berteman, jangan panggil aku pangeran galak. Kau harus memanggilku kakak Feng dan aku akan memanggilmu adik Tu Zi. Bagaimana? Apa adik Tu Zi setuju?"

Gadis kecil Tu Zi menganggukkan kepalanya tanda setuju. Dia kembali menggenggam tangan Putri Shuiliu Meili yang sempat terlepas.

"Baiklah, Kakak Feng. Ini sudah malam. Aku akan kembali ke Paviliun Magnolia. Selamat malam, Kakak Feng."

Gadis kecil Tu Zi melambaikan tangannya. Dia berjalan pergi setelah tersenyum lebar kepada Pangeran Di Fei Feng Shan. Dia memandang Putri Shuiliu yang sedari tadi terdiam. Tidak menunjukan ekspresi apa pun.

Di Paviliun Magnolia. Mereka berempat duduk melingkar di ruang makan. Putri Shuiliu Meili duduk di antara Phoenix Ye Qi dan gadis Tu Zi.

"Ning Wu sungguh keterlaluan! Dia tidak mau mengakui hal yang sudah dilakukannya. Membuat seseorang tercebur dalam jurang hitam. Dua orang menjadi korban untuk mencapai keinginannya. Putri, kita tidak bisa membiarkan hal seperti ini terjadi lagi. Terlebih kepada Pangeran Di Xue Shan. Lelaki polos itu sangat polos dan tidak mengerti banyak hal tentang masalah ini.

Kau sangat tahu Ye Qi bagaimana racun chaoyao menyerang penderitanya. Meskipun dia tidak menunjukan reaksi apa pun di wajahnya, aku tahu dia kesakitan. Aku tidak tahu bagaimana Ning Wu tega menyakiti orang selugu dia," geram gadis Tu Zi.

Dia menjaga Pangeran Di Xue Shan selama beberapa hari. Jadi, secara alami dia tahu apa yang terjadi kepadanya. Dia tahu perkembangan lelaki itu setiap jamnya. Dia juga tahu setiap rasa sakit yang dirasakan lelaki itu saat siang hari.

"Putri, dalam hal ini aku setuju dengan Tu Zi. Ning Wu memindahkan serangannya kepada Pangeran Di Xue Shan karena dia yang sering dekat denganmu. Dia berpikir dengan menyakiti Pangeran Di Xue Shan sama dengan menyakitimu. Putri, aku khawatir di masa depan bukan hanya Pangeran Di Xue Shan yang menjadi korbannya.

Selain itu, aku merasa iba kepada Pangeran Di Xue Shan. Hanya dialah pangeran yang ibundanya telah tiada. Di saat dia seperti ini, tidak ada kasih sayang dari seorang ibu. Untunglah ada Pangeran Di Fei Feng Shan yang senantiasa menjaga, merawat, dan menyayangi dia dengan sangat," tambah Phoenix Ye Qi.

Putri Shuiliu Meili terdiam. Dia tahu kenyataan ini. Dia tahu keadaan Pangeran Di Xue Shan. Sangat tahu.

Racun chaoyao. Ning Wu. Dia akan mengembalikan semuanya! Dia akan mengembalikannya berlipat-lipat! Gadis keji itu menyakiti Pangeran Di Xue Shan karena dia tidak mampu melawan dirinya.

Gadis berhanfu ungu itu termenung. Pangeran Di Xue Shan terluka karena dia. Andaikan dia tidak membiarkan lekaki itu terlalu dekat dengannya, mungkin racun chaoyao tidak akan hinggap di tubuhnya. Mungkin dia tidak akan merasa sakit yang amat sakit.

Tiba-tiba dia menatap Phoenix Ye Qi dan gadis Tu Zi dengan tatapan tajam. Kulit wajahnya yang putih nan lembut menjadi serius dan dingin.

"Ye Qi, Tu Zi, kita pergi ke Blood Vein Ring setelah ini. Kalian berdua harus melakukan apa yang aku ucapkan tanpa bertanya atau berkomentar. Da Lia Yu, jika ada yang mencariku, katakan kalau aku sedang tidak ingin diganggu, kecuali Pangeran Di Xue Shan. Jikalau dia mencariku, panggil namaku dengan keras ke arah kamar. Siapkan buku, makanan, dan secangkir teh khusus untuknya," perintah Putri Shuiliu.

Semua mengangguk mendengar instruksi dari Putri Shuiliu. Mereka tahu apa yang gadis itu lakukan pasti agar keadaan menjadi lebih baik.

Empress of the Great Kingdom of MagnoliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang