57. The Most Valuable Gift from Honorable Master

2.2K 210 0
                                    

"Sebuah bintang tidak pernah menyerah berjuang untuk bulan meskipun dia tahu banyak bintang lain yang memiliki cahaya lebih terang."
~ Putri Shuiliu Meili
🔥💦🔥💦🔥💦

Mentari siang bersinar menerangi langit biru yang semakin terang. Cuacanya yang agak terik membuat orang mengeluh gerah. Sebagian orang memilih duduk di teras menikmati secangkir minuman. Memandangi bunga-bunga yang perlahan berguguran.

Teriknya hari tidak memengaruhi jumlah pembeli di Paviliun Salju. Justru sebaliknya. Orang berlomba-lomba datang secepat mungkin. Membeli banyak tanaman herbal dan obat lainnya. Akibatnya, barisan pembeli di halaman depan Paviliun Salju pun semakin banyak.

Bayangkan saja, hanya ada satu Paviliun Salju di satu kerajaan yang rakyatnya berjumlah jutaan. Meskipun banyak toko obat yang menjual obat-obatan, Paviliun Salju tetap yang terbaik. Kualitas tanaman herbal dan obat-obatannya menempati peringkat tertinggi dari semua toko obat. Tidak heran orang-orang rela datang pagi-pagi dan antre di depan toko.

Paviliun Salju sudah berganti pemilik, tetapi tidak ada orang luar yang menyadarinya. Semua karyawan menjaganya dengan rapat. Mereka senang karena dulu, mereka menjadi karyawan Tetua Yi yang merupakan Guru Utama dari Perguruan Gunung Salju. Tercetak rasa bangga di masing-masing hati.

Sekarang, Paviliun Salju adalah milik seorang putri dari Kerajaan Liu. Semua Paviliun Salju berada di dalam genggamannya, termasuk uang yang telah dihasilkan beberapa tahun terakhir. Pemilik sebelumnya menukar semua itu dengan sebuah Harta Illahi kelas menengah yang telah disempurnakan.

Tidak ada yang salah. Karena rencana awalnya adalah untuk mendapatkan Harta Illahi itu, sebuah Soul Spear yang bahkan jauh lebih baik dari Spear. Sebagian besar karyawannya adalah orang jalanan yang telah dia didik menjadi kultivator. Sementara yang lainnya adalah murid-murid perguruan lain yang tidak memiliki jaringan dengan orang lain.

Dari seorang Guru Utama Perguruan Gunung Salju menjadi seorang gadis kecil yang tidak dipedulikan di kerajaannya. Tetua Yi memang menyetujuinya, tetapi itu tidak membuat semua karyawannya setuju. Beberapa dari mereka mengangap remeh gadis itu. Menyimpulkan bahwa kekuatan gadis itu berada di bawah mereka.

Tidak ada yang tahu bahwa gadis itu adalah putri dari Kerajaan Liu. Kalaupun mereka tahu, itu hanya menambah alasan mereka untuk menghinanya. Karena ketidakmampuannya dalam berkultivasi sudah tersebar luas.

Hari ini, gadis itu tengah dalam perjalanan menuju Paviliun Salju di Kerajaan Shan. Semakin banyak orang yang membeli ramuan herbal, semakin tinggi pula resiko perkelahian terjadi. Meskipun mereka tidak berani menyinggung Paviliun Salju, tidak menutup kemungkinan terjadi perkelahian antar-pembeli.

Karyawan Paviliun Salju memang menjadi kultivator, tetapi kekuatan mereka kurang sempurna untuk menghentikan pembeli. Khususnya pembeli yang merupakan seorang kultuvator hebat atau murid dari perguruan.

Gadis pemilik Paviliun Salju langsung menuju ke Aula Utama. Duduk tenang sambil menunggu karyawan lainnya datang berkumpul. Beberapa orang terlihat masih berbaris di halaman depan. Padahal Paviliun Salju sudah menutup dirinya. Merekalah orang yang tidak ingin ketinggalan barisan.

Beberapa saat kemudian, semua karyawan Paviliun Salju Kerajaan Shan telah berkumpul. Mereka berbaris rapi menatap gadis berhanfu ungu. Keseriusan yang terlihat di wajah mereka membuat gadis itu mengangguk puas.

"Kalian telah bekerja keras untuk kemajuan Paviliun Salju. Hari ini aku berencana memberi sedikit hadiah untuk kalian. Jangan dilihat dari kecilnya hadiahku, tetapi lihat dari hasil kerja keras kalian selama ini."

Gadis berhanfu ungu itu adalah Putri Shuiliu. Dia mengeluarkan sebuah botol porselen hijau dan memberikannya kepada Da Lia Yu. Dia membuka botol porselen dan seketika itu aroma tanaman herbal tercium.

Itu adalah pil berwarna hijau. Putri Shuiliu menugaskan Da Lia Yu agar membagikan pil itu kepada semua karyawan. Setiap karyawan mendapat satu pil hijau.

Melihat benda bulat kecil berwarna hijau, mereka hanya bisa menghela napas. Bagaimana mungkin sebuah pil disebut sebagai hadiah kecil? Sementara harga pil sendiri mencapai beratus-ratus tael emas. Itu pun untuk sebuah pil biasa. Bagaimana dengan harga pil yang mereka pegang sekarang? Jika itu diuangkan, pastilah lebih dari seribu tael perak.

Kekaguman di hari mereka bertambah. Rasa hormat di hari mereka semakin naik. Bahkan, Tetua Yi pun tidak pernah membuat sebuah pil. Itu mereka ketahui dari Tetua Yi sendiri yang mengatakan. Sehebat apakah gadis itu hingga mampu membuat pil hijau yang sempurna. Mereka percaya bahwa gadis itu lebih hebat dari Tetua Yi. Mereka juga berpendapat bahwa orang-orang yang meremehkan gadis itu akan menyesal.

"Itu adalah Pil Terobosan. Saat ada pelelangan di Kota An, harga sebuah Pil Terobosan mencapai tiga ribu tael emas. Nona memberikan ini kepada kalian secara gratis. Dia hanya memerintahkan kalian agar tidak ada yang berkhianat dan percaya sepenuhnya kepadanya. Setelah ini, kalian boleh memakan Pil Terobosan. Makan untuk diri kalian sendiri, jangan jual kepada siapa pun!"

Seketika semua karyawan membungkuk dan bersujud. Mereka mengucapkan terima kasih berkali-kali kepada gadis berwajah manis itu. Tiga ribu tael perak adalah uang terbanyak yang tidak pernah mereka bayangkan. Gaji mereka sendiri tidak mencapai lima puluh perak. Mereka berpikir bahwa jika mereka dijual pun tidak mencapai dua ribu tael perak, karena mereka hanya orang jalanan yang tak berharga.

Namun, gadis itu memberikan Pil Terobosan yang memiliki harga selangit. Mereka percaya harga Pil Terobosan adalah tiga ribu tael perak. Pemilik sebelumnya yang mengatakannya setelah hari pelelangan.

Beberapa saat setelahnya, mereka diliputi kebahagiaan. Tingkat kultivasi mereka telah naik ke tahap berikutnya dengan cepat. Wajahnya menunjukan kegembiraan yang tak terkatakan.

Di antara mereka, seorang karyawan yang pernah mengantarkan Putri Shuiliu kepada Tetua Yi, mendekat ke gadis itu. Dia duduk dengan satu kaki ditekuk ke tanah sementara kaki lainnya membentuk sudut siku-siku. Itu persis seperti pemuda yang melamar gadis pujaannya.

"Tuan, aku mendengar bahwa di beberapa Paviliun Salju di kerajaan lain, memberontak. Beberapa karyawan tidak menerima jika harus bekerja untuk Tuan. Akibatnya, jumlah pembeli yang datang di sana berkurang hari demi hari. Apakah kita perlu memanggil mereka dan memberi hukuman?" ucap karyawan itu.

Setelah mendengar ucapan temannya, semua karyawan mendadak terdiam. Mereka juga tahu tentang itu. Salah satu dari karyawan Paviliun Salju di kerajaan lain yang mengirim surat memberi tahu mereka.

Putri Shuiliu terdiam. Dia pernah mengatakan bahwa siapa pun yang tidak melakukan tugasnya akan diberi hukuman dan siapa yang melakukan tugasnya akan dibalas kebaikan berkali-kali lipat.

"Aku yang akan menangani mereka. Kalian konsentrasi saja kepada tugas kalian di Paviliun Salju Kerajaan Shan. Aku akan memberi mereka hadiah yang pastinya tidak ingin kalian lihat."

Da Lia Yu bergidik ngeri. Dia tidak bisa membayangkan nasib karyawan yang membangkang itu. Hadiah yang tidak ingin mereka lihat adalah kalimat lain untuk kalimat hukuman yang memiliki jutaan rasa sakit.

Empress of the Great Kingdom of MagnoliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang