"Takdir mengharuskanku untuk berpisah denganmu, tetapi takdir tidak bisa mencegahku untuk mencintaimu."
~ Putri Shuiliu Meili
🔥💦🔥💦🔥💦Setelah pertarungan di Taman Xi Zhe, semua orang memiliki pandangannya masing-masing. Putri Yan Meili yang sebelumnya mendukung Ning Wu, kini berbalik melawannya, tetapi tidak berarti dia mendukung saudarinya. Dipermalukan di depan banyak orang membuatnya memakan amarahnya sendiri.
Dia kembali ke perguruannya untuk berlatih kultivasi. Sekaligus dia ingin mencari jawaban tentang Ning Wu yang tiba-tiba berubah. Dia menyimpan dendam terhadap Ning Wu. Kalau saja gadis itu tidak menyerangnya hingga terpental jauh, dia tidak akan kesakitan. Dia tidak akan dipermalukan!
Berbeda dengan Yi She. Gadis itu tersenyum puas setelah pesta minum teh selesai. Memandang Ning Wu dengan senyuman kemenangan di wajahnya. Hatinya tertawa keras. Inilah balasannya!
Kini, Ning Wu sedang berada di Paviliun Belati. Rambutnya yang biasanya tertata rapi, tampak berantakan. Wajahnya tampak buruk dengan ekspresi muramnya. Kekalahannya di pesta minum teh beberapa hari yang lalu masih tercetak jelas di benaknya. Bagaimana mungkin dia dikalahkan oleh Yi She.
Tulangnya yang terasa seperti patah sudah mendingan. Perdana Menteri Ning yang telah mencarikan obat untuknya hingga lebih baik dari sebelumnya. Mendengar putri kesayangannya terluka, dia tidak bisa hanya diam. Dia ke sana ke mari mencari dokter yang bisa mengobati putrinya.
Tulang dan anggota gerak Ning Wu tidak bisa seperti dulu. Dia tidak bisa mengunakan mereka sesukanya karena mereka telah terluka. Meskipun begitu, gadis itu tetap nekat menggunakan tangannya untuk memukul pepohonan di kediamannya.
Bugh! Bugh! Bugh!
Gadis itu meringis kesakitan. Dia berteriak sangat keras hingga pelayan di sekitar menutup telinga. Teriakan itu seperti mengandung kesedihan dan kemarahan yang bercampur menjadi satu. Butiran air mata keluar dari matanya yang hitam. Hatinya terus menerus menyangkal bahwa dia telah dikalahkan Yi She dan anggota geraknya berbeda dari sebelumnya.
Tiba-tiba dia merasakan sebuah tangan hangat memeluknya. Itu sebuah pelukan terhangat yang pernah dia terima. Dia menengok ke belakang. Melihat kekasihnya yang memeluknya erat.
"Katakan kepadaku apa yang kamu sembunyikan, Pangeran Mahkota Di Jia Shan." Suaranya berubah tegas. Dia tahu lelaki itu menyembunyikan sesuatu darinya.
Pangeran Mahkota Di Jia Shan tidak menghiraukan perkataan gadis itu. Dia masih saja memeluknya. Bukan tanpa alasan, dia hanya ingin menghindari gadis itu agar tidak terus menerus bertanya. Dia tidak ingin gadis itu bertambah sakit karena kebenaran yang disembunyikan.
"Pangeran Mahkota Di Jia Shan! Anda akan mengatakannya atau tidak. Jika tidak, silakan pergi dan tinggalkan saya sendiri. Jangan datang ke sini lagi!"
Pangeran Mahkota Di Jia Shan melepas pelukannya. Sekarang dia sangat ragu. Apakah dia harus mengatakannya atau mengatakan hal yang lain untuk mengalihkan perhatiannya. Memandang wajah gadisnya yang terlihat muram, dia menghela napas berat.
Tidak ada yang harus disembunyikan lagi. Dia harus mengatakannya hari ini. Jika kebenaran itu tertunda untuk dikatakan, pasti akan menimbulkan masalah lain. Lelaki itu menggenggam tangan gadis itu. Menatapnya lekat-lekat dan mencari ketenangan di matanya.
"Kamu tidak punya kekuatan lagi. Kultivasi yang telah kamu lakukan bertahun-tahun menghilang tak berbekas." Suaranya sangat pelan dan hati-hati, tetapi masih bisa didengar jelas oleh gadis itu.
Ning Wu membulatkan matanya terkejut. Kejutan apa lagi yang menimpanya. Lelaki itu mengatakan bahwa dia sudah tidak memiliki kekuatan lagi. Kultivasi yang telah dia lakukan selama bertahun-tahun menghilang tanpa bekas. Dia tertawa keras seolah menghina dirinya sendiri. Menertawakan takdir yang tidak berpihak kepadanya.
"Aku tidak berbohong, Wu'er. Laut Intimu sudah tidak ada. Basis kultivasimu sudah menghilang. Akar spiritual tidak ada lagi dalam dirimu."
"Maksudmu aku ini seperti sampah yang tidak bisa berkultivasi lagi? Tangan dan kakiku berbeda dari sebelumnya dan aku tidak bisa berkultivasi. Lantas, apa bedanya aku dengan sampah?!" Gadis berteriak keras memprotes kenyataan yang menimpanya.
"Tidak, kamu bukan sampah, Wu'er. Meskipun kamu tidak bisa berkultivasi dan tangan kakimu berbeda dari sebelumnya, kamu adalah kecantikan nomor satu. Gadis yang paling cantik di antara jutaan orang yang hidup di Kerajaan Shan.
Bukankah Putri Han Xi Mei juga tidak bisa berkultivasi? Dia menutupi kekurangannya dengan menonjolkan kemampuan yang dimiliki. Dia tidak menjadi kecantikan nomor satu, tidak bisa berkultivasi. Kamu bisa berlatih sastra seperti Putri Han Xi Mei. Kamu bisa belajar darinya. Kalau tidak, kamu bisa memanggil guru sastra yang paling terkenal dan hebat."
Perkataan itu terasa seperti angin segar yang menerpa kulitnya. Ning Wu terdiam menatap matahari yang bersinar semakin terang. Lelaki itu benar! Tanpa kultivasi pun dia masih menjadi kecantikan nomor satu di Kerajaan Shan. Dia hanya perlu mempelajari keahlian yang lain yang lebih dirinya mampu.
Dia segera memeluk kekasihnya. Lelaki itu selalu mampu menenangkan dirinya. Membuatnya kembali tenang dan bahagia seperti dulu. Beruntunglah dia memiliki lelaki yang sangat pengertian dan penyayang.
Beberapa saat setelah itu, Pangeran Mahkota Di Jia Shan pamit undur diri. Ning Wu tersenyum miring setelah melihat kekasihnya pergi. Dia tidak bisa berkultivasi dan itu karena Putri Shuiliu Meili! Anggota geraknya berbeda dari sebelumnya itu juga karena Putri Shuiliu Meili! Dia tidak akan melepaskan gadis itu. Meskipun basis kultivasinya menghilang, kekuatannya yang lain tidak menghilang. Dia harus menyusun rencana yang baru untuk membalas Putri Shuiliu Meili dan Yi She!
Setelah menenangkan gadis itu, Pangeran Mahkota Di Jia Shan pergi ke kediaman ibundanya. Saat di perjalanan, seorang pelayan memberitahukan bahwa Permaisuri Fang Jia Lei mencarinya. Wanita itu memiliki tiga anak, tetapi yang paling dia sayang adalah anak pertamanya, Pangeran Mahkota Di Jia Shan.
Pangeran Mahkota Di Jia Shan mendapati ibundanya sedang duduk meminum teh. Dari wajahnya dia sudah tahu kalau dia akan mendapat omelan dari ibundanya. Membungkuk hormat dan mengucapkan salam penghormatan.
"Kamu menemui gadis itu lagi! Bahkan, saat gadis itu sudah tidak bisa berkultivasi. Apakah kamu buta atau pura-pura tidak tahu?! Dia gadis kotor yang pikirannya telah dipenuhi balas dendam dan persaingan! Jika dia yang menjadi permaisurimu, kamu tidak akan bisa hidup tenang.
Jia'er, kamu adalah putra kebanggaanku. Bagaimana bisa kamu tega menghancurkan harapan ibumu ini dengan menikahi gadis itu? Carilah gadis lain yang lebih lembut dan murni. Ibu yakin dia bisa membantu kehidupanmu dan kedudukanmu. Banyak gadis bangsawan dari Kerajaan seberang yang lembut dan murni. Jauh lebih baik dari Ning Wu yang hanya seorang putri Perdana Menteri."
"Ibu, maafkan aku, tetapi Wu'er tidak seperti yang kamu katakan. Wu'er ku adalah gadis baik. Dia sangat penurut dan pandai, Ibu. Kamu hanya belum mengenalnya."
Orang yang mencintai seseorang seolah buta terhadap kenyataan. Dan hal itulah yang terjadi pada diri Pangeran Mahkota Di Jia Shan. Dia lupa bahwa Ning Wu pernah menyerang Putri Shuiliu Meili dan Pangeran Di Xue Shan. Barangkali dia tidak lupa, tetapi pura-pura tidak ingat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress of the Great Kingdom of Magnolia
Fantasia{Murni Khayalan} Shuiliu Meili adalah pengusaha sukses yang mencintai tarian. Dikhianati sahabat tersayang dan kekasih tercinta membuatnya hancur sekeyika. Kebaikan selalu membuahkan kebaikan. Menolong gadis kecil memberinya kesempatan untuk kembali...