"Setiap keputusan dan tindakan menyimpan risikonya masing-masing. Dan aku siap menanggung risiko untuk mencintaimu."
~ Pangeran Di Xia Shan
🔥💦🔥💦🔥💦Kegelapan menyelimuti langit yang terbentang luas. Bintang gemintang bersinar terang seperti titik putih di atas background hitam. Semilir angin malam meniup kelopak bunga yang indah.
Putri Shuiliu memakai hanfu ungu dengan kombinasi putih tulang. Rambutnya yang hitam tergerai tertiup angin. Membuatnya terlihat cantik disinari cahaya bulan.
"Pegunungan Yi Lu berbeda dengan Pegunungan Ying Li. Jika Pegunungan Ying Li menyimpan harta Illahi dan Demonic Beast, Pegunungan Yi Lu menyimpan ketenangan tak terbatas. Bukan hanya itu. Jumlah energi spiritual di Pegunungan Yi Lu lebih tinggi daripada Lembah Kematian.
Tak heran banyak orang yang pergi ke Pegunungan Yi Lu untuk mendapat ketenangan. Sebagian dari mereka adalah orang yang hidupnya dipenuhi kegelisahan dan ketidaknyamanan yang berlebihan. Namun, tak jarang banyak orang yang menghilang setelah memasuki Pegunungan Yi Lu."
Putri Shuiliu mengangguk mendengarkan penjelasan Phoenix Ye Qi. Ternyata ada hal semacam itu di sini. Yang dia bingung adalah kenapa kakaknya pergi ke Pegunungan Yi Lu. Bukankah hidupnya sudah tenang tanpa kegelisahan atau ketidaknyamanan.
"Aku tidak tahu kenapa Pangeran Liu Shen Ri pergi ke Pegunungan Yi Lu, tetapi menurutku dia mencari ketenangan dalam hidupnya. Aku sarankan jika kamu ingin mencari ketenangan, tak perlu mencarinya di Pegunungan Yi Lu. Kamu hanya perlu memeluk Pangeran Di Xia Shan dan kamu akan mendapatkan ketenangan."
"Sejak kapan kamu menertawakanku menggunakan Pangeran Di Xia Shan?"
"Sejak aku melihat kalian berpelukan di malam hari. Hahahh!"
Gadis berhanfu ungu itu menutup telinganya. Hal itu sungguh memalukan. Tidak disangka ternyata Phoenix Ye Qi melihatnya. Namun, jujur saja dia menikmati pelukan itu. Seperti merasakan kenyamanan yang sudah lama hilang.
"Putri, kamu masih ingat bukan bagaimana Pangeran Di Xia Shan membuatmu menari di pesta kerja sama? Dia membuat Putri Han Xi Mei menghentikan tariannya. Meskipun gadis itu tidak menunjukan ekspresi marah atau kesal, jauh di dalam hati dia sangat marah.
Singkat cerita, dia mengatakan keluhannya kepada ayahnya. Kaisar Han Ji meneruskannya kepada Kaisar Shan Fei. Permaisuri Fang Jia Lei mendengar hal itu dan langsung marah. Setelah Kaisar Shan Fei memarahi Pangeran Di Xia Shan, Permaisuri Fang Jia Lei datang ke Paviliun Magnolia Ungu. Lelaki itu sangat menyayangi ibundanya, dia menyuruh pelayannya menyiapkan teh terbaik dan makanan terbaik meskipun dia tahu dia akan dimarahi lagi.
Hari itu, bukan hanya kemarahan yang didapat. Dia juga mendapat pukulan dari Permaisuri Di Xia Shan. Kata-kata yang tidak seharusnya dikatakan, Permaisuri Fang Jia Lei mengatakannya. Untunglah itu sembuh dalam beberapa hari."
Putri Shuiliu tercengang. Hanya untuk menari dengannya lelaki itu sampai mendapat pukulan dan amarah. Apalagi yang memukulnya adalah Permaisuri Fang Jia Lei. Wanita yang paling dia sayangi.
"Dia sebenarnya tahu akibat dari tindakannya, tetapi dia mengabaikan. Memilih tetap menari bersamamu di depan banyak orang."
Gadis itu menghela napas. Tidak menyangka orang yang menyayangi dirinya kembali datang. Mendadak bayangan Pangeran Di Xia Shan muncul di benaknya. Membuat bibirnya tersenyum tanpa sadar. Ah, seandainya waktu bisa diulang. Dia tidak akan menunjukan kemarahannya di pesta kerja sama. Dengan begitu, Pangeran Di Xia Shan tidak perlu mengajaknya menari dan dia tidak dimarahi.
Matanya yang hitam bersinar seperti malam menatap sekitar. Menyaksikan bunga-bunga magnolia yang berguguran. Angin berembus, meniup tumpukan bunga magnolia. Membuatnya melayang di udara dengan warnanya yang cerah.
Dia tenggelam dalam lamunannya. Memikirkan berbagai hal yang telah terjadi dan mungkin terjadi. Gadis itu tidak sadar bahwa Phoenix Ye Qi telah masuk ke Blood Vein Ring.
Seorang lelaki dengan raut wajah memesona melangkah kakinya di atas tumpukan bunga magnolia. Semilir angin yang menggugurkan bunganya seolah menyambut kedatangan lekaki itu. Rambut hitamnya yang panjang berkibar ikut ditiup angin. Ketampanannya semakin lengkap saat bibir cherry blossom mekarnya tersenyum lembut.
Setelah memamerkan pesonanya yang anggun lagi agung. Dia melompat terbang. Duduk di samping gadis yang masih melamun. Dia berbalik. Memandang gadis di sampingnya yang termenung.
Perlahan-lahan tangannya mengusap lembut rambut gadis itu. Tersenyum lembut seraya menatapnya dengan cahaya kasih sayang.
"Tak perlu mengkhawatirkanku. Aku baik-baik saja. Jangan salahkan dirimu sendiri atas tindakan yang aku lakukan. Seorang prajurit siap mati demi membela kerajaannya. Aku siap menanggung resiko untuk bisa---"
"Putri Shuiliu, Tu Zi mengatakan bahwa dia akan tinggal di---"
Da Lia Yu meminta maaf dan segera berbalik pergi. Ini sudah kedua kalinya dia menganggu kegiatan Pangeran Di Xia Shan dan Putri Shuiliu. Untunglah nonanya tidak pernah marah kepadanya.
Sementara itu, Pangeran Di Xia Shan menyayangkan kedatangan Da Lia Yu. Baru saja dia akan mengatakan isi hatinya, tetapi dicegah oleh kedatangan Da Lia Yu. Mungkin ini bukan saatnya dia mengungkapkan hatinya.
Lelaki itu memandang Putri Shuiliu sebelum akhirnya ikut menatap langit malam. Entah apa yang dipikirkannya. Yang pasti gadis itu akan selalu ada di hati dan pikirannya. Kalau pun suatu hari mereka ditakdirkan bertarung, dia akan melepas semua senjata yang dibawa. Dia akan menunduk pasrah dan tidak akan melawannya.
Seandainya ketenangan tidak lagi tinggal pada dirinya. Dia tidak akan pergi ke Pegunungan Yi Lu. Namun, dia akan datang dan memeluk gadis itu. Karena dengan memeluk gadis itu, ketenangan akan datang di hatinya.
Dia masih ingat bagaimana adiknya dan Pangeran Lu Shen Ri pergi ke Pegunungan Yi Lu. Mereka tidak pergi bersama. Adiknya pergi sehari setelah Pangeran Lu Shen Ri. Mereka sama-sama mencari ketenangan, tetapi tidak jua mendapatkan. Bahkan setelah berasa di puncak pegunungan, ketenangan tidak kunjung datang.
Setelah tinggal di sana selama beberapa hari, adiknya bertemu dengan Pangeran Lu Shen Ri. Mereka saling menatap sebelum akhirnya saling mendekat dan memeluk. Keduanya menyadari, bahwa ketenangan tidak perlu dicari. Mereka menyadari bahwa ketenangan ada saat kamu merasa nyaman. Dan Putri Di Shan Fei merasa nyaman dengan Pangeran Lu Shen Ri.
Putri Shuiliu tidak lagi menatap langit malam. Dia mengalihkan pandangannya pada lelaki di sampingnya. Dia tersenyum. Memikirkan tindakan lelaki itu yang selalu penuh kejutan dan membuatnya senang. Tiba-tiba lelaki itu juga berbalik menatapnya. Seketika itu rona merah muncul di pipinya. Membuatnya kembali menatap langit malam. Tiba-tiba tangannya digenggam oleh lelaki itu. Membuatnya merasakan rasa yang sangat nyaman.
Malam 😁 maaf baru bisa update satu chapter dulu 🙌 jangan bosen nunggu yhaa 😊💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress of the Great Kingdom of Magnolia
Fantasi{Murni Khayalan} Shuiliu Meili adalah pengusaha sukses yang mencintai tarian. Dikhianati sahabat tersayang dan kekasih tercinta membuatnya hancur sekeyika. Kebaikan selalu membuahkan kebaikan. Menolong gadis kecil memberinya kesempatan untuk kembali...