21. Got a Sweet Smile of Love {Mendapat Senyuman Manis dari Cinta}

5.8K 500 1
                                    

"Kamu akan mengerti arti suatu kalimat setelah kamu sendiri mengalaminya. Karena air akan terasa berharga saat kamu dalam keadaan haus."
~ Pangeran Di Xue Shan
🔥💦🔥💦🔥💦

Mentari senja telah berada di ufuk barat. Sinarnya yang oranye pekat menyebar ke segala arah. Mengubah warna putih sang awan menjadi semi-oranye. Burung-burung terbang kembali ke arah barat. Seperti benda hitam yang bergerak di layar putih-oranye.

Phoenix Ye Qi hinggap di dahan pohon bunga magnolia. Menatap Putri Shuiliu Meili, gadis Tu Zi, dan Da Lia Yu di teras. Dia mendengarkan pembicaraan mereka dengan saksama.

"Lia Yu, Tu Zi, di mana Pangeran Di Xue Shan? Tidak biasanya dia tidak ke sini. Padahal hari ini adalah hari dia biasa menukar buku. Kalian tahu kenapa dia tidak datang ke sini?" Putri Shuiliu menatap Da Lia Yu dan gadis Tu Zi bergantian.

Bukan bermaksud merindukan lelaki itu, tetapi dia hanya merasa ganjil.

Da Lia Yu memandang gadis Tu Zi dan Phoenix Ye Qi. Ketiganya seolah menampilkan pertanyaan dari pancaran matanya.

"Putri, Pangeran Di Xue Shan---"

"Sakit!" ucap gadis Tu Zi memotong perkataan Da Lia Yu.

Phoenix Ye Qi mengubah dirinya menjadi manusia. Berjalan dingin ke arah Putri Shuiliu Meili. Inilah saat baginya bicara.

"Dia sakit sejak dua hari yang lalu. Kaisar Shan Fei, Permaisuri Fang Jia, Selir Resmi Kekaisaran Chan Ming, Selir Tinggi Kaisar Feng Ji, semua Pangeran kecuali Pangeran Di Xia Shan menjenguknya. Pangeran Di Xia Shan ditugaskan oleh kaisar di tempat jauh jadi, dia tidak bisa ke sini.

"Dokter Kekaisaran Chi sudah memeriksa keadaannya. Dia memberi obat terbaik yang dia miliki, tetapi itu tidak berdampak apa pun pada kesehatannya. Seperti menuangkan sesendok garam ke dalam air danau yang melimpah. Pangeran Di Fei Feng Shan pergi ke sana kemari mencari dokter yang jenius dan hebat, tetapi hasilnya kosong.

Dia frustasi. Adik kesayangannya terbaring tak berdaya di ranjang. Dia pernah mencoba ke Paviliun Magnolia, tetapi ada seseorang yang membuatnya terhenti," Phoenix Ye Qi mengatakan kebenarannya.

Dia tidak mengkhayal atau menambahkurangkan kenyataan. Itulah yang terjadi. Selama dua hari sebelumnya, tanpa diketahui gadis berhanfu ungu. Lelaki berwajah imut itu menutup matanya.

"Da Lia Yu, Ye Qi, kalian berdua tetap di sini! Jangan biarkan satu orang pun masuk ke sini! Tu Zi, ikut denganku!"

Phoenix Ye Qi, Da Lia Yu, dan gadis Tu Zi mengangguk patuh. Setidaknya ini lebih baik daripada dia mendengarnya dari orang lain.

Putri Shuiliu menggengam tangan gadis Tu Zi dan pergi dengan Qinggong-nya. Dia langsung bergegas masuk ke Paviliun Angin Timur setelah sampai. Tidak ada penjaga yang mencegahnya karena dia seorang putri dan orang terdekat Pangeran Di Xue Shan setelah Pangeran Di Fei Feng Shan.

Pintu dibuka lebar dan tertutup kembali. Sosok Pangeran Di Fei Feng Shan yang frustasi terlihat sejak dia membuka pintu. Kesedihan dan kehampaan terlihat jelas di matanya. Lingkaran yang mengelilingi matanya, membuktikan bahwa dia kurang tidur.

Spontan gadis berhanfu ungu itu duduk di samping lelaki berwajah imut.

"Kamu datang, Putri Shuiliu Meili. Keinginan saudara keenamku terwujud. Kamu tahu? Sejak dia sakit, setiap malam hanya namamu yang dia ucap. Hanya namamu yang dia katakan. Bahkan, aku, saudara yang paling dekat dengannya, tidak ia ucapkan. Putri Shuiliu, adikku, sangat merindukanmu. Meskipun dia tidak mengatakannya, aku tahu itu.

Saat dia mengucapkan namamu, dia tidak akan berhenti sebelum aku berkata 'Putri Shuiliu Meili akan datang menjengukmu' baru dia kembali tertidur. Aku tidak tahu dia sakit apa, tetapi Dokter Kekaisaran Chi bilang itu adalah penyakit langka. Dia sendiri tidak mengetahui penyakit itu lebih jauh. Aku---"

"Aku tahu Pangeran Di Fei Feng Shan sudah melakukan yang terbaik untuk Pangeran Di Xue Shan. Sekarang aku di sini. Dengan rasa hormat, aku meminta Pangeran Di Fei Feng Shan untuk keluar sebelum aku mengatakan kepadamu masuk. Akan aku coba yang terbaik untuk Pangeran Di Xue Shan. Jika Pangeran Di Fei Feng Shan percaya kepadaku, silakan kamu keluar."

Lelaki itu menatap Putri Shuiliu. Dia tidak terlalu mengenal gadis di depannya, tetapi adiknya percaya kepadanya. Karena itulah, dia berkata, "Baik. Tolong sembuhkan dia, Putri Shuiliu Meili."

Pintu pun tertutup rapat lagi. Gadis berhanfu itu segera melakukan diagnosis kepada lelaki di sampingnya.

Tanpa diduga, lelaki itu membuka matanya. Senyum lembut pun terbentuk di bibirnya yang pucat. Dia berusaha duduk dibantu Putri Shuiliu.

"Putri Shuiliu, kamu datang. Kamu sudah selesai dengan kegiatan---"

Sebuah jari telunjuk mendarat di bibirnya.

"Pangeran Di Xue Shan, kamu sudah terlalu banyak berbicara. Sekarang biarkan aku yang berbicara. Kamu hanya perlu mendengarkan dan menjawab pertanyaanku dengan jelas."

Pangeran Di Xue Shan mengangguk patuh sambil tersenyum lembut.

"Sebelum kamu sakit, apa yang kamu lakukan? Siapa saja orang-orang yang kamu temui? Kurang lebih sehari sebelum kamu sakit."

"Pagi hari, aku pergi ke kediamanmu untuk menukar buku dan ketika aku kembali aku bertemu Putri Ning Wu. Secara tidak sengaja pula dia menabrakku dan semua bukuku berjatuhan. Setelah itu, aku hanya bertemu Saudara Keempat dan penjaga, pelayan di kediamanku. Itu saja, Putri Shuiliu."

Putri Shuiliu Meili mengangguk paham. Ternyata seperti ini. Semuanya seolah sudah direncanakan dengan baik.

"Pangeran Di Fei Feng Shan, masuklah!"

Gadis itu memandang percaya kepada Pangeran Di Fei Feng Shan.

"Untuk beberapa hari ke depan, kamu jangan pergi ke mana-mana. Jaga Pangeran Di Xue Shan sampai aku kembali ke sini. Tu Zi, kau tinggallah di sini selama beberapa hari. Aku percaya kalian berdua bisa bekerja sama menjaga Pangeran Di Xue Shan.

" Pangeran Di Xue Shan, makanlah tepat waktu. Minumlah obat yang Tu Zi berikan. Walaupun obat itu sangat pahit, aku tahu kamu sanggup meminumnya. Tidak perlu memikirkanku, istirahatlah yang cukup. Aku pasti akan kembali dan menjengukmu."

Pangeran Di Fei Feng Shan mengangguk patuh. Hanya seorang gadis kecil yang polos. Apa susahnya. Sementara itu, Pangeran Di Xue Shan tersenyum lebar menatap gadis berhanfu ungu yang menampilkan busur manis kepadanya. Dia tidak tahu sakit apa yang menimpanya. Dia juga tidak tahu penyebab ia sakit. Yang dia tahu, gadis itu memberi perhatian lebih kepadanya. Dan jangan lupakan senyum manis yang gadis itu tampilkan kepadanya.

"Saudara Ketiga benar. Mencintai seseorang adalah kegiatan yang membahagiakan saat orang yang dicintai tersenyum kepada kita. Sekalipun kita tahu, senyum itu bukan disengaja untuk kita," ucap Pangeran Di Xue Shan dalam hati.

Empress of the Great Kingdom of MagnoliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang