"Obat terbaik untuk orang jatuh cinta adalah membiarkannya bahagia. Obat terbaik untuk orang patah hati adalah membuatnya kembali jatuh cinta."
~ Putri Shuiliu Meili
🔥💦🔥💦🔥💦Senja terhampar luas di tempat tinggi. Semburat awan putih memisahkan dirinya menjadi bagian-bagian tipis yang lebar. Sinar mentari yang berwarna oranye pekat terlihat dari balik awan putih.
Di bawah naungan langit senja, Putri Shuiliu dan Da Lia Yu tengah duduk santai. Menatap danau yang terbentang luas entah di mana ujungnya. Rerumputan hijau yang berada di tepi danau tampak bersinar saat cahaya mentari menimpanya. Cahaya oranye membuat air danau seolah bercahaya pelangi. Dipadukan dengan air danau yang tenang tanpa arus atau ombak membuatnya terlihat menenangkan.
Putri Shuiliu menyesap tehnya yang terasa hangat di tenggorokan. Menatap Da Lia Yu sebelum akhirnya kembali menatap danau yang terlihat menyatu dengan langit. Wajahnya yang putih dengan cahaya manis tersenyum kecil. Hanfu ungunya berkibar ditiup angin.
Di sampingnya, Da Lia Yu hanya menyaksikan matahari yang dalam proses tenggelam. Dia tersenyum lebar sambil sesekali menyesap tehnya. Mengingat peristiwa di Paviliun Salju membuat hatinya bahagia.
Nonanya yang sangat ia sayangi tidak lagi dihina dan diejek seperti dulu. Orang-orang kini menghormati nonanya seperti mereka menghormati Pangeran Liu Shen Ri. Bertahun-tahun dia melihat gadis itu dihina dan diejek dan hanya bisa menangis. Sekarang, meraka yang dulu menghinanya dan mengatakan sampai kepadanya akan menerima balasannya. Berharap waktu bisa diulang supaya mereka bisa memperbaiki kesalahannya yang telah menghina nonanya.
Apalagi yang berada di bawah genggamannya adalah Paviliun Salju. Yang mana tidak ada yang berani menyinggungnya. Salah satu paviliun obat yang paling terkenal di Daratan Xi. Bahkan, dokter terhebat sekali pun mengandalkan Paviliun Salju untuk obat-obatannya.
"Lia Yu, aku akan pergi ke kamar."
Da Lia Yu mengangguk setelah mendengar ucapan Putri Shuiliu. Dia memilih duduk menikmati cahaya senja yang hampir usai. Membiarkan pikirannya berkelana jauh entah ke mana. Menerbangkan harapan hingga membumbung tinggi.
Dia tidak takut jatuh. Kalau pun jatuh, bukankah dia memiliki kesempatan untuk bangkit? Setiap hari yang dilalui akan dia awali bersama harapan yang terus tumbuh. Membiarkan harapan itu peraihan tumbuh hingga akhirnya terbang tinggi.
Beberapa saat setelah kepergian Putri Shuiliu, Phoenix Ye Qi datang dengan secangkir teh di tangannya. Seperti biasa. Wajahnya datar tanpa ekspresi, tetapi itu berubah dalam sekejap. Tiba-tiba bibirnya tersenyum aneh.
"Pangeran Di Xia Shan adalah orang yang pantas untuk mendampingi Putri Shuiliu. Selain memiliki wajah yang tampan, dia juga memiliki sikap yang berkarakter luhur. Kesabaran yang dia punya sanggup mengalahkan musuh tanpa menyerangnya. Jika di depan orang lain selain Putri Shuiliu, suaranya berbeda. Ucapan yang diucapkan sangat berbeda.
Apalagi saat dia mengatakan 'aku merindukanmu' kepada Putri Shuiliu. Suaranya sangat lembut dan menenangkan. Ditambah pelukan yang dia berikan. Aku yakin Putri merasa senang. Kamu juga melihatnya 'kan, Lia Yu. Untunglah kamu datang, kalau tidak, aku takut Pangeran Di Xia Shan akan menerkam Putri Shuiliu. Hahahh!"
Da Lia Yu menahan tawanya meski suaranya masih bisa didengar. Mengingat malam itu membuatnya merasa malu sekaligus lucu. Dia malu karena mengganggu orang yang sedang dimabuk asmara. Namun, itu juga terasa lucu karena kegiatan Pangeran Di Xia Shan terhambat.
Phoenix Ye Qi membicarakan Pangeran Di Xia Shan dan Putri Shuiliu lagi, lagi, dan lagi. Di setiap akhir, dia selalu tertawa keras. Menertawakan kisah Pangeran Di Xia Shan dan Putri Shuiliu yang sedang dalam tahap malu-malu.
Waktu senja pun habis. Langit yang terbentang luas lengkap dengan semburat awan putih menghilang tak berbekas. Menyisakan bintang senja yang masih tinggal.
"Di mana Putri Shuiliu?"
Seketika kedua gadis itu kaget setelah mendengar suara seseorang. Mereka sedang asyik tertawa, tetapi seseorang bertanya tiba-tiba. Da Lia Yu hampir saja jatuh dari kursinya dan ditahan tangan Phoenix Ye Qi.
"Bukankah kamu adalah Dokter Illahi yang pernah menyembuhkan Saudara Keenam dan Ibu Selir Resmi Kekaisaran Chan Ming? Kenapa ada di sini?"
"Ya, aku baru selesai memeriksa Putri Shuiliu. Dia terluka setelah pergi siang tadi dan sekarang sedang beristirahat di kamar."
Seseorang itu yang tidak lain adalah Pangeran Di Xia Shan mengangguk paham. Zhong Shi memberitahunya bahwa dia melihat Putri Shuiliu dan Da Lia Yu di di jalan. Dia tidak menyangka kalau Dokter Illahi sangat dekat dengan Da Lia Yu hingga tertawa bersama. Mungkin Dokter Illahi adalah teman Putri Shuiliu dan secara tidak langsung juga akrab dengan Da Lia Yu.
Phoenix Ye Qi pergi setelah mengatakan dia akan memeriksa Putri Shuiliu. Bersamaan dengan itu, Da Lia Yu datang membawa nampan yang berisi secangkir teh untuk Pangeran Di Xia Shan.
"Apakah lukanya serius? Di bagian mana lukanya?"
"Iya, sangat serius. Itu termasuk luka dalam. Aku khawatir kepada, Nona."
Mendengar luka gadis itu sangat serius, Pangeran Di Xia Shan terkejut. Apalagi setelah melihat raut wajah Da Lia Yu yang benar-benar bersedih. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana sakit yang dirasakan gadis itu. Ini karena kesalahannya. Dia tidak menjaga gadis itu dengan baik. Dia tidak memberi pengawasan yang ketat terhadap gadis itu.
"Dokter Illahi mengatakan kepadaku bahwa lukanya akan membaik saat dia mendapat pelukan dari lelaki yang dicintai."
Pangeran Di Xia Shan menatap menyelidik ke arah Da Lia Yu. Bagaimana mungkin sebuah luka dapat membaik dengan pelukan?
"Dokter Illahi mengatakan saluran qi di tubuh Nona kering. Saat lelaki yang dicintainya memeluk Nona, secara tidak langsung qi spiritual akan menular ke tubuh Nona. Jika Nona bisa berkultivasi, luka itu akan sembuh seiring proses meditasinya. Namun, dia tidak bisa berkultivasi sejak kecil. Jadi, dengan pelukan lekaki yang dicintainyalah yang akan membuat lukanya membaik."
Penjelasan dari Da Lia Yu dapat diterima dan dimengerti Pangeran Di Xia Shan. Gadis itu memang tidak bisa berkultivasi sejak kecil, tetapi dia baru tahu kalau qi bisa menular dan mengalir hanya dengan pelukan. Karena itu adalah perkataan Dokter Illahi, dia percaya.
Da Lia Yu berusaha bersikap biasa saja meskipun di hatinya seperti medan perang yang sedang terjadi peperangan. Semua yang dikatakannya tadi hanyalah kebohongan yang dikarang Phoenix Ye Qi. Putri Shuiliu tadi duduk dengannya, bagaimana mungkin dia terluka serius. Kekuatannya sangat jelas berkembang pesat, bagaimana mungkin Lautan Energi Spiritualnya kering tanpa qi. Dia takut kalau nanti Putri Shuiliu akan memarahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress of the Great Kingdom of Magnolia
Fantasy{Murni Khayalan} Shuiliu Meili adalah pengusaha sukses yang mencintai tarian. Dikhianati sahabat tersayang dan kekasih tercinta membuatnya hancur sekeyika. Kebaikan selalu membuahkan kebaikan. Menolong gadis kecil memberinya kesempatan untuk kembali...