35. You Only Look For Attention {Kamu Hanya Cari Perhatian}

4.1K 342 5
                                    

"Saat kau mencintai seseorang dan ada orang yang mengatakan sesuatu yang jelek tenteng orang yang kau cintai, jangan mudah percaya. Karena mungkin saja, orang itu iri kepadamu."
~ Pangeran Di Xia Shan
🔥💦🔥💦🔥💦

Bunga-bunga masih mekar di pepohonan. Beberapa dari mereka berguguran hingga menutup jalan. Membuat pemandangan menjadi lebih indah. Seperti hidup seseorang yang menjadi lebih indah saat satu orang datang menghiasi.

Pangeran Di Chan Ming Shan dan Putri Chen Guang Yi berada di Paviliun Batu Besar. Paviliun Batu Besar adalah kediaman yang tenang milik Selir Resmi Kekaisaran Chan Ming Shan.

Berbeda dengan Istana Magnolia penuh bunga yang membuatnya terlihat segar dan tenang. Paviliun Batu Besar lebih banyak ditanami pepohonan hijau dan tanaman kecil lainnya. Bunga cherry blossom adalah satu-satunya pohon bunga yang ada di sana. Pangeran Di Chan Ming Shan yang secara khusus menanam sendiri pohon cherry blossom untuk memperindah Paviliun Batu Besar.

"Ming'er, Yi'er, bagaimana persiapan pesta kerja sama hari ini? Apakah semuanya berjalan lancar? Kalau ada sesuatu yang menghambat, katakan saja pada ibu. Ibu akan mencarikan solusinya," ucap Selir Resmi Kekaisaran Chan Ming sambil terbatuk lemah.

Putri Chen Guang Yi mengusap lembut rambut Selir Resmi Kekaisaran Chan Ming. Pangeran Di Chan Ming Shan mengambil air putih dan meminumkannya kepada sang ibu.

"Ibu, jangan pikirkan pesta kerja sama. Pikirkan bagaimana kamu sembuh akan sembuh, Bu. Dokter Kekaisaran Chi tida berani menjamin kesembuhanmu. Mengapa kau repot-repot ikut menyiapkan pesta kerja sama, Bu? Kamu akhirnya sakit karena kelelahan. Aku sudah menyarankan kamu agar beristirahat saja, biar aku yang menyiapkan---"

"Ming'er, kamu masih belum mengerti atau pura-pura tidak mengerti. Kamu tahu bahwa ibumu adalah seorang kultivator. Ming'er, ibu tahu kamu mengerti."

Pangeran Di Chan Ming Shan menghela napas berat. Dia menengok. Melihat wajah istrinya yang tersenyum lembut. Beberapa saat setelahnya, dia menekan titik akupuntur wanita di sampingnya yang membuatnya pingsan. Lelaki itu membawa wanita yang dia sayangi ke atas ranjang dan mencium keningnya sebelum akhirnya dia kembali duduk.

Bukannya dia tidak mengerti masalah ini, tetapi dia tidak ingin ikut campur lagi masalah ini. Dia ingin terbebas. Keadaan yang membuatnya tertekan. Keadaan yang memaksanya menyembunyikan kemampuan yang dia punya. Keadaan yang memintanya menutupi kekuatannya saat bertarung dengan saudaranya dalam duel.

"Ibu, sebentar lagi Kaisar Shan Fei, Permaisuri Fang Ji, para selir, dan saudara-saudaraku akan ke sini untuk menjengukmu."

Pangeran Di Chan Ming Shan memandang ibunya yang menutup mata. Luka yang sang ibundanya pikul, dia tahu tidak mudah memikulnya. Dia juga tahu, tidak mudah merelakan ataupun melupakan. Saat orang yang dia cintai sepenuhnya, memilih pergi dengan yang lain. Padahal mereka pernah berjuang bersama.

Kenangan demi kenangan terus berputar di pikirannya. Semua ingatan tentang masa lalu masih jelas tercetak di benaknya. Meskipun dia terlihat tidak peduli tentang kerajaan, dia sangat peduli. Kejadian yang saudara-saudaranya tidak tahu, dia sangat tahu. Dia adalah pangeran tertua yang pernah menjadi pangeran mahkota.

"Di Ming, bagaimana keadaan ibumu? Apakah dia sudah lebih baik dari kemarin?" tanya Kaisar Shan Fei yang datang bersama lainnya.

Pangeran Di Chan Ming Shan membungkuk dan melakukan salam hormat. Menyuruh pelayan untuk membuatkan minuman dan makanan. Dia mempersilakan mereka semua duduk. Menunggu pelayan selesai membuatkan minuman dan makanan.

Selama orang-orang itu di sana, Pangeran Di Chan Ming Shan menatap wajah mereka satu per satu. Dia memberikan waktu lebih untuk menatap Kaisar Shan Fei secara diam-diam. Dia ingin melihat apakah masih ada rasa peduli atau sayang atau apa pun itu terhadap ibundanya. Dia berharap masih ada. Dia berharap ayahnya menatap wajah ibunya dengan lembut. Dia juga berharap ayahnya, mengusap rambut ibundanya dan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Sebagian besar harapan memang berlawanan dengan kenyataan. Harapan Pangeran Di Chan Ming Shan termasuk dalam sebagian besar itu. Pandangannya tidak melihat rasa peduli atau sayang dari sorot mata ayahnya. Dia tidak melihat apa pun kecuali rasa tidak peduli yang tertutupi.

"Yang Mulia Kaisar, bolehkah aku meminta Putri Shuiliu untuk menyembuhkan ibumu? Dia sudah menyembuhkan Saudara Keenam. Mungkin saja dia bisa menyembuhkan ibu."

Kaisar Shan Fei mengangguk. Memerintahkan penjaga untuk memanggil Putri Shuiliu. Dalam beberapa saat setelahnya, Putri Shuiliu berjalan tenang. Memasuki pintu yang besar dan tinggi itu.

Gadis itu memakai hanfu ungu dengan jepit rambut bunga putih di kepalanya. Dia memperhatikan mereka satu persatu tanpa diketahui. Terakhir, dia mengamati wajah Selir Resmi Kekaisaran Chan Ming yang perlahan membuka matanya.

Dia menunduk. Mendengarkan permintaan Pangeran Di Chan Ming Shan agar dia menyembuhkan Selir Resmi Kekaisaran Chan Ming. Lelaki itu tidak lepas dari pengamatannya. Pancaran kemarahan dan kekecewaan terlihat di matanya. Dia berpendapat bahwa Pangeran Di Chan Ming Shan pandai menyembunyikan sesuatu.

"Pangeran Di Chan Ming Shan, aku bukan dokter, sarjana, atau orang pintar. Aku tidak tahu tentang obat-obatan atau penyakit. Aku hanya gadis yang beruntung mendapat gelar putri."

"Jika begitu, kenapa kamu mampu menyembuhkan Di Xue? Dokter Kekaisaran Chi sendiri pernah mengatakan kalau dia baru tahu obat untuk racun chaoyao."

Putri Shuiliu berbalik menghadap Kaisar Shan Fei.

"Yang Mulia Kaisar, saat itu aku mengatakan bahwa aku mengetahui itu semua dari dokter yang aku temui. Termasuk pil hijau itu. Aku membeli darinya juga. Jika kalian tidak percaya, aku bisa membawa dokter itu ke sini."

Tiba-tiba Ning Wu datang dari luar dan langsung melakukan salam hormat. Dia memandang tajam ke arah Putri Shuiliu Meili.

"Putri Shuiliu Meili, sudah kuduga kamu tidak sepandai itu. Kamu hanyalah keledai yang bermimpi menjadi singa. Kamu meminta dokter memberikan pil hijau kepadamu sehingga kamu bisa mendapatkan perhatian semua orang. Kamu melakukan itu agar dipuji dan mencari muka. Kamu berharap, dengan menyembuhkan Pangeran Di Xue Shan, bisa membuat yang lain memperhatikanmu.

Karena pada akhirnya, kamu hanyalah ingin diperhatikan agar tidak dikucilkan lagi. Agar kamu tidak terus-menerus mengurung diri di kamar. Kamu menyembuhkan Pangeran Di Xue Shan sebagai alat untuk diperhatikan," tukas Ning Wu.

"Ayah, Ning Wu berbohong! Putri Shuiliu tidak seperti itu, Ayah. Dia memang sangat baik. Justru Ning Wu lah yang ingin mendapat perhatian dari semua orang! Bukan Putri Shuiliu Meili!" Seketika itu Pangeran Di Xue Shan langsung membalas perkataan Ning Wu.

"Pangeran Di Xue Shan, kamu jangan tertipu oleh penipu itu. Dia tidak seperti yang terlihat. Aku menyarankan kamu untuk menjauhi dia agar dia tidak bisa mewujudkan harapannya yang ingin diperhatikan semua orang.

Karena yang membuat Selir Resmi Kekaisaran Chan Ming adalah dia! Dia sengaja membuat Selir Resmi Kekaisaran Chan Ming sakit agar semua orang meminta bantuannya dan dia menjadi terkenal."

Pangeran Di Xia Shan mencerna perkataan Ning Wu. Dilihat dari kalimat yang diucapkan, ada yang membuatnya bingung. Bukan bingung secara harfiah, tetapi kalimat itu bermakna ganda.

Empress of the Great Kingdom of MagnoliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang