62. Complete Longing and Make Friend

2.5K 199 29
                                    

"Jika langit saja rela menghitamkan dirinya agar sang bulan terlihat, mengapa kamu tidak rela tersakiti padahal kamu sangat mencintai."
~ Putri Shuiliu Meili
🔥💦🔥💦🔥💦

Paviliun Angin Timur tertutup rapat. Itu sunyi sepi tanpa penjaga yang biasanya berbaris di depan. Hanya ada bunga-bunga yang berguguran dan menumpuk di jalanan. Keadaan itu sudah berlangsung berbulan-bulan lamanya. Entah apa yang terjadi dengan pemiliknya hingga kediaman itu sunyi.

Memasuki taman belakang Paviliun Angin Timur, akan nampak seorang lelaki tengah duduk minum air. Wajahnya berkeringat dengan pedang yang tergeletak di depannya. Dia tersenyum lebar saat bayangan seorang gadis melintas di benaknya.

"Kakak Xue, Putri Shuiliu ada di teras sendirian. Apakah kamu---"

"Aku akan pergi Adik Tu Zi. Kalau kamu ingin meninggalkan Paviliun Angin Timur, katakan dulu."

Gadis kecil Tu Zi menatap kesal pada Pangeran Di Xue Shan yang berlari pergi. Perkataannya belum selesai, tetapi langsung dipotong. Apalagi lelaki itu segera pergi tanpa mengucapkan terima kasih. Jika itu bukan Pangeran Di Xue Shan, sudah dia bunuh dari dulu.

Lelaki itu tengah berlari sambil tersenyum lebar. Larinya lebih cepat dari dia yang dulu. Keringat yang bercucuran di wajahnya tidak dihiraukan. Yang ada di pikirannya hanyalah segera berbincang dengan Putri Shuiliu.

Bunga-bunga yang menumpuk di jalanan mendadak beterbangan saat langkah kakinya yang cepat membubarkan mereka. Gerakannya yang cepat membuat rambutnya berkibar. Tak butuh waktu lama, dia sudah tiba di Paviliun Magnolia.

Berhenti sebentar di depan papan yang bertuliskan nama paviliun. Menghirup napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Merasakan keberadaan gadis yang selalu ada di pikirannya itu. Dia kembali berlari cepat.

Bunga-bunga berjatuhan seolah menyambut kehadirannya. Putri Shuiliu melirik. Melihat sosok Pangeran Di Xue Shan yang tersenyum lebar sambil berlari. Gadis itu menaruh bukunya dan menyuruh Da Lia Yu membuatkan teh.

Melihat wajah lelaki itu yang penuh keringat, gadis itu memberikan saputangan ungunya. Membiarkan lelaki itu mengelap keringatnya sendiri. Putri Shuiliu memperhatikan wajah Pangeran Di Xue Shan lebih intens.

Setelah butiran keringat itu menghilang, wajahnya kembali seperti semula. Tidak ada rasa lelah atau penat yang terlihat. Hanya ada senyuman lebar yang ditampilkan. Tidak ada yang menunjukan kalau dia baru selesai berlatih. Wajah lelaki itu benar-benar menipu.

"Putri Shuiliu, saat aku berlatih tadi, Tu Zi bilang penyeranganku tidak cukup baik. Bagaimana memperbaiki penyerangan?"

"Dengan memperbaiki pertahananmu, Pangeran. Kamu harus lebih waspada, menajamkan kepekaan, mata, dan telinga, bertindak spontan yang dapat dikuasai. Penyerangan terbaik adalah pertahanan terbaik. Karena itulah, kamu harus memperkuat pertahananmu dulu."

Lelaki itu kembali bertanya tentang bela diri. Sesuatu yang belum sepenuhnya ia kuasai dan pelajari. Masih banyak hal yang perlu dilatih lagi. Diperbaiki dan dipraktekkan kembali adalah cara untuk menguji kemampuan seseorang.

Mendengar banyaknya pertanyaan yang Pangeran Di Xue Shan sampaikan membuat gadis itu lega. Dia tahu keadaan di Kerajaan Shan lebih berbahaya daripada kerajaan lainnya. Jika Pangeran Di Xue Shan dibiarkan tidak bisa belajar bela diri, dia takut lelaki itu hanya akan menjadi pion bagi yang lain. Untuk melindungi dirinya saja dia tidak bisa, bagaimana dia akan memperpanjang hidupnya.

Apalagi Pangeran Di Xue Shan hanya seorang diri tanpa ibu. Meskipun ada Pangeran Di Fei Feng Shan, dia pasti akan menikah. Nantinya, Pangeran Di Xue Shan bukanlah prioritasnya lagi. Dan saat itulah dia benar-benar sendiri.

"Maukah kamu yang mengajariku berlatih, Putri Shuiliu? Aku ingin diajari langsung oleh kamu. Aku berjanji akan menuruti perkataanmu saat mengajarku."

Putri Shuiliu terdiam sejenak. Mengajari Pangeran Di Xue Shan, tidak buruk. Dengan melatihnya secara langsung, dia bisa tahu kemampuan lelaki itu. Memperbaiki apa yang rusak dan menambah apa yang kurang.

"Tentu. Aku akan memberitahumu ketika aku akan mengajarimu secara langsung. Sekarang, makanlah dulu. Bukankah kamu belum makan siang?"

Pangeran Di Xue Shan mengangguk. Mengambil piring yang berisikan makanan dan mulai memakannya. Makan bersama gadis itu menciptakan sensasi lain baginya. Seperti ada sesuatu yang ditambahkan. Membuatnya merasa lengkap sempurna.

Sementara mereka berdua sedang makan, lain halnya dengan lelaki yang tinggal di Paviliun Magnolia Putih. Jauh dari Paviliun Magnolia. Melewati beberapa danau dan melintasi berbagai kota.

Di Paviliun Magnolia Putih, seorang lelaki berhanfu abu-abu muda tengah duduk di kursinya. Tangannya memegang  lukisan yang menampilkan sosok Pangeran Liu Shen Ri yang sedang memegang pedang. Rambutnya yang diikat rapi sengaja dilukis seolah rambutnya ditiup angin. Jubah biru gelap menutupi sebagian tubuhnya yang perkasa. Wajahnya benar-benar mirip dengan Putri Shuiliu.

"Pangeran, makanlah. Kamu belum makan apa pun sejak pagi. Aku takut kamu jatuh sakit."

"Nanti, Fa Hua. Aku akan makan kalau aku lapar."

Pria yang bernama Fa Hua itu melangkah mendekat ke belakang Pangeran Han Ling Xiu. Melihat lukisan yang sama dengan lukisan yang dilihat lelaki itu. Hatinya tersenyum kecut. Kejadian itu sudah berlangsung sejak bertahun-tahun yang lalu, tetapi Pangeran Han Ling Xiu masih mengingatnya.

"Kamu merindukan Pangeran Liu Shen Ri? Kamu menginginkan dia kembali, bukan? Kamu ingin berlatih bersamanya lagi. Kamu ingin berkeliling tempat bersama Pangeran Liu Shen Ri. Kamu tidak bisa dan tidak akan pernah bisa melupakan lelaki itu yang telah mengubah hidupmu.

Pangeran, Pangeran Liu Shen Ri memang tidak bisa kembali. Dia tidak bisa menemanimu seperti dulu lagi. Akan tetapi, ada Putri Shuiliu. Wajahnya sangat mirip dengan Pangeran Liu Shen Ri. Kalau kamu rindu dengan Pangeran Liu Shen Ri, datanglah ke Kerajaan Shan. Temui Putri Shuiliu dan ceritakan tentang Pangeran Liu Shen Ri tanpa membuka segelnya. Dengan itu kamu bisa mengenang kembali Pangeran Liu Shen Ri."

Pangeran Han Ling Xiu mengangguk. Dia membawa lukisan itu dan terbang menuju Paviliun Magnolia. Melintasi berbagai kota dan melewati beberapa danau.

Sesampainya di Paviliun Magnolia, dia melihat Putri Shuiliu sedang makan buah bersama seorang pangeran. Mengetahui bahwa itu adalah Pangeran Di Xue Shan, lelaki itu bernapas lega. Untunglah itu hanya Pangeran Di Xue Shan, bukan Pangeran Di Xia Shan yang kejam.

Saat Pangeran Han Ling Xiu duduk, Pangeran Di Xue Shan menjadi lebih pendiam. Matanya melirik lelaki itu curiga. Barangkali lelaki itu adalah orang yang ingin menyakiti Putri Shuiliu. Karena dia tidak pernah melihat kehadiran lelaki itu di Paviliun Magnolia.

"Itu hanya Pangeran Han Ling Xiu, Pangeran. Kamu tidak perlu curiga kepadanya. Dia adalah sahabat kakakku dan aku juga percaya kepadanya. Jika kamu memiliki urusan di Kerajaan Han, katakanlah kepada Pangeran Han Ling Xiu. Dia akan membantumu sama seperti aku."

Tatapan curiga di matanya menghilang. Dia mengangguk paham sambil memandang Pangeran Han Ling Xiu dari atas hingga bawah. Tak lama setelah itu, tangannya terulur sebagai bentuk perkenalan.

"Aku Pangeran Di Xue Shan dari Kerajaan Shan. Karena kamu adalah orang yang dipercaya Putri Shuiliu, aku juga mempercayaimu."

Pangeran Han Ling Xiu menerima uluran tangan itu dan segera tersenyum. Hatinya mengatakan bahwa Pangeran Di Xue Shan lebih baik daripada Pangeran Di Xia Shan. Setidaknya Pangeran Di Xue Shan lebih asli dari Pangeran Di Xia Shan yang tertutup.

"Aku yakin kita bisa berteman baik. Aku Pangeran Han Ling Xiu dari Kerajaan Han. Karena Putri Shuiliu merekomendasikanku untuk menyelesaikan urusanmu di Kerajaan Han, aku akan membantumu. Tetaplah menjadi seperti ini, pangeran lugu yang menampilkan sifat alami."

Empress of the Great Kingdom of MagnoliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang