43. Cooperation Party {Pesta Kerja Sama}

3.4K 278 0
                                    

"Bisakah aku menjadi penghuni satu-satunya di hatimu? Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Mengarungi samudera kehidupan yang tidak pernah kehilangan ombak."
~ Putri Shuiliu Meili
🔥💦🔥💦🔥💦

Langit malam terbentang luas bersama para bintang. Sang bulan yang anggun seolah menjadi primadonanya. Seperti halnya Istana Kerajaan Shan yang begitu indah. Jika dilihat dari atas, itu seperti lilin yang tersusun membentuk tulisan 山 (Shān).

Lentera-lentera beraneka bentuk diletakkan di sudut-sudut tempat. Bahkan, di Paviliun Magnolia yang terpencil. Malam ini semua tempat di Kerajaan Shan bersinar layaknya bintang merah. Ribuan kelopak bunga disebar di atas tanah sebagai karpet. Alunan musik khas pesta terdengar jelas.

Di Paviliun Magnolia, seorang gadis tengah berdiri tegak. Menatap ribuan bintang yang bersinar dengan terangnya. Kedua tangannya ditaruh di belakang. Bibir strawberry matangnya membentuk busur panah. Sekilas, tetapi menarik.

Ini adalah pesta pertamanya di zaman tradisional. Dia masih ingat dengan jelas tentang kenangannya di kehidupan modern. Dia selalu pergi ke diskotik setiap akhir bulan bersama lelaki itu. Sekadar melepas lelah ataupun berpesta.

Dia tidak tahu apa yang sedang lelaki itu dan sahabatnya lakukan di kehiupan modern. Apakah mereka sedang bersenang-senang di luar atau menikmati malam di rumahnya yang besar. Semua hanya tinggal kenangan.

Sekarang dia memiliki orang-orang yang sangat menyayanginya. Dia memiliki Pangeran Di Xue Shan yang siap menghibur dirinya kapan saja. Dia memiliki Da Lia Yu sebagai tempat bersandar saat lelah. Dia memiliki Pangeran Di Xia Shan yang membuatnya kembali merasakan cinta. Dia memiliki Phoenix Ye Qi dan gadis Tu Zi yang membuatnya tangguh.

Ya! Dia harus melupakan kehidupan lamanya karena sekarang dia berada di zaman tradisional. Lebih fokus lagi pada hal-hal dan orang-orang yang menyayangi dirinya.

"Putri Shuiliu, pesta sudah dimulai. Mari, kita pergi ke sana," ajak Da Lia Yu sambil menggandeng gadis kecil Tu Zi.

Putri Shuiliu mengangguk. Dia berjalan beriringan dengan Da Lia Yu dan gadis Tu Zi. Pandangannya lurus ke depan. Menatap kerumunan gadis yang berkumpul. Sesekali dia melirik Da Lia Yu yang tersenyum lebar.

Main High Hall dikelilingi oleh sungai yang berjembatan. Saat malam, sungai itu terlihat gelap tanpa cahaya. Namun, kini berbeda. Teratai-teratai yang ditengahnya terdapat lilin sengaja ditaruh di sungai. Warna teratai yang pink dengan kombinasi putih membuatnya terlihat cantik. Sungai yang gelap menjadi lebih indah dan bercahaya.

Orang-orang menatap takjub pada dekorasi tempat yang artistik. Karena bukan hanya lilin yang disusun, tetapi juga lukisan karya pelukis Kerajaan Shan. Lukisannya dipajang di atas meja cokelat panjang dengan diberi lilin sebagai penerang.

"Da Lia Yu, pergilah. Kamu sudah lama tidak menghadiri pesta. Bermain-mainlah sepuasmu. Kalau ada yang menggertakmu, jangan ragu-ragu untuk memainkan keahlianmu. Kamu juga, Tu Zi. Pergilah! Pasti Pangeran Di Xue Shan sedang mencarimu."

Putri Shuiliu tersenyum menatap kebahagiaan yang terpancar di wajah Da Lia Yu. Pandangannya menatap kedua gadis itu yang berjalan menjauh. Sampai akhirnya mereka sudah tidak terlihat, dia kembali berjalan. Mencari tempat duduk yang sesuai.

Meja-meja cokelat panjang di susun berbaris kanan dan kiri. Menyisakan ruang tengah yang cukup lebar. Setiap meja terdapat setangkai bunga cerah yang ditaruh di atas vas kecil. Di ujung barisan meja, terdapat kursi megah seperti singgasana, tetapi lebih sederhana. Meja cokelat yang lebih panjang dengan dihiasi vas bunga dan beberapa makanan.

Kaisar Shan Fei, Permaisuri Fang Jia, Selir Resmi Kekaisaran Chan Ming, dan Selir Tinggi Kaisar Feng Ji menempati meja yang sedikit lebih panjang dari lainnya. Sedangkan para pangeran berkeliling sesuai keinginan masing-masing.

Putri Shuiliu menempati meja paling belakang. Sebuah pohon magnolia ungu tumbuh subur di belakangnya. Bunga-bunga magnolia ungu berguguran di sekitarnya, tetapi tidak mengenai tubuhnya.

Dia memandang sekelilingnya. Gadis-gadis muda berkerumun hingga tidak ada celah. Wajah mereka menampilkan kegembiraan. Sesekali suara tawa terdengar dari arah mereka. Putri Shuiliu menebak mereka sedang membicarakan pria tampan.

Dia mengalihkan pandangannya ke arah gadis-gadis lainnya yang berdiri berbaris. Mereka seolah menunggu kedatangan seseorang. Sebagian besar orang yang ada di sekitarnya adalah gadis-gadis yang cantik. Tidak heran memang, karena pangeran di Kerajaan Shan memiliki wajah yang rupawan dengan prestasi yang menjulang tinggi.

Dia memalingkan pandangannya dari mereka. Jemarinya menggenggam setangkai bunga yang ada di depannya. Memikirkan sesuatu yang membuat cahaya matanya bersinar serius.

"Kamu tahu gadis-gadis itu menunggu siapa? Mereka menunggu Pangeran Di Xia Shan dan gadis-gadis yang berkerumun itu sedang membicarakan Pangeran Di Xue Shan. Kedua pangeran itu selalu menjadi unggulan bagi mereka. Sedangkan, Pangeran Di Fei Feng Shan menjadi teladan bagi para pria."

Putri Shuiliu menatap Pangeran Han Ling Xiu yang baru datang, tetapi langsung bicara padahal tidak ditanya. Dia mengangguk paham. Pangeran imut itu ternyata memiliki penggemar. Apalagi penggemarnya tidak bisa dibilang sedikit.

Dia tidak terkejut mendapati Pangeran Di Xia Shan yang digandrungi gadis-gadis. Lelaki itu memiliki wajah yang sangat tampan ditambah sikapnya yang tenang.

"Sebelum kakakmu menjadi jenius terkenal, dia sepertimu. Polos, lugu, dan misterius. Yang aku kagumi dari dia adalah sifatnya yang berani dan bisa dipercaya. Saat menghadiri pesta seperti ini, dia duduk sendiri sepertimu. Memandang sekeliling dan terdiam. Lalu, aku mendekatinya ....  "

Putri Shuiliu memandang lelaki itu serius. Tidak ada cahaya kelembutan atau sorot kekaguman. Cerita tentang Pangeran Liu Shen Ri adalah petunjuknya untuk menemukan keberadaan kakaknya. Dia sudah mendapat potongan puzzle dan dia harus mendapat potongan yang lainnya.

Sementara gadis itu memandang Pangeran Han Ling Xiu. Terpisah beberapa jarak darinya, seorang pria berdiri tegak menatapnya. Hanfu biru dengan kombinasi putih yang dikenakannya berkibar ditiup angin. Membuatnya tampak menawan.

Matanya yang hitam cerah berkilat marah menyaksikan gadis itu memandang pria lain. Tangannya yang putih terkepal erat. Wajahnya yang tampan berusaha menahan api yang berkobar dalam hatinya.

Pria berhanfu biru tua yang berdiri di sampingnya, menatap ke arah yang sama. Seketika itu pula dia mengerti apa yang membuat lelaki itu mengepalkan tangannya.

"Pangeran Di Xia Shan, apakah kita akan ke meja yang ditempati Putri Shuiliu?" tanya lelaki berhanfu biru tua yang tidak lain adalah Zhong Shi.

"Tidak, tidak perlu."

Zhong Shi berjalan mengikuti Pangeran Di Xia Shan. Dia bingung dengan tuannya. Kalau memang cinta, dekati gadis itu. Jangan hanya memandangnya dari samping, apalagi dari jauh. Itu benar-benar melelahkan.

Empress of the Great Kingdom of MagnoliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang