32. About Love and Loving {Tentang Cinta dan Mencintai}

4.6K 368 6
                                    

"Saat kau mulai mencintai, saat itulah kau akan belajar sabar dan ikhlas. Karena mencintai adalah senyum yang tersembunyi di dalam derita."
~ Putri Shuiliu Meili
🔥💦🔥💦🔥💦

Langit gelap masih terbentang luas. Bulan purnama masih bersinar dengan bantuan sinar matahari yang dipantulkan. Cahaya bintang yang terlihat kecil dan berjumlah ribuan, masih setia menemani langit malam.

Waktu menunjukan jam zheng yin (4-5). Semilir angin berembus. Meniup dedaunan dan bunga-bunga yang tengah mekar sempurna. Terlebih di Istana Magnolia. Istana yang dikenal dengan banyaknya pohon bunga magnolia yang ditanam. Rumput hijau di tanah seolah berubah menjadi karpet bunga karena banyaknya kelopak bunga magnolia yang berguguran.

Di bawah naungan langit gelap, seorang gadis dengan hanfu cerah berjalan sendiri. Tidak tahu apa yang membuatnya berjalan sendiri sebelum matahari muncul. Wajahnya yang cantik tersenyum lebar. Rambut hitamnya beterbangan tertiup angin.

Sesampainya di depan Paviliun Magnolia, dia melihat pelayan yang tidak lain adalah Da Lia Yu. Dia meminta Da Lia Yu memanggil Putri Shuiliu. Gadis itu duduk di teras seraya menyesap teh yang telah dibuat Da Lia Yu.

"Putri Shuiliu, maafkan aku karena membangunkanmu. Aku minta maaf. Aku sengaja datang ke sini untuk berbincang denganmu tentang---"

"Pangeran Di Xue Shan. Apa tebakanku benar?"

Gadis berhanfu ungu itu duduk di samping Rong Mi. Dia sudah bangun sebelum Rong Mi ke sini. Matanya memandang Rong Mi yang mengangguk malu-malu. Dia menghela napas pelan. Tidak menyangka ada seseorang yang datang pagi-pagi sekali hanya untuk menanyakan tentang orang yang disukai. Gadis di sampingnya tidak berbeda jauh dengan Pangeran Di Xue Shan. Sama-sama aneh!

"Putri Shuiliu, kamu sudah lama dekat dengan Pangeran Di Xue Shan. Kamu juga sering menghabiskan waktu bersamanya. Aku juga mendengar bahwa kedekatan kalian sangat dekat. Kau pasti tahu tentang Pangeran Di Xue Shan. Aku ingin tahu apakah ada seorang gadis di hatinya?"

Putru Shuiliu terdiam. Dia memikirkan beberapa hal. Memandang kelopak magnolia putih yang berguguran. Selanjutnya, dia mengalihkan pandangannya ke arah Rong Mi.

"Untuk apa kamu menanyakan itu, Rong Mi? Tak perlu menanyakan hal itu karena saat kamu mengetahui hanya akan menyisakan luka di hatimu. Tidak penting tentang siapa yang berada di hatinya, tetapi siapa yang paling dia jadikan yang utama.

Rong Mi, saat kamu bersama dengan dia, apa yang kamu pikirkan? Kamu pasti tidak bisa memikirkan apa pun selain dia. Jantungmu pasti berdetak kencang. Hatimu sangat bahagia hingga kamu tidak bisa berkata-kata. Tak perlu pedulikan apa atau siapa yang ada di hatinya. Kamu hanya perlu mencintai dan menjalani. Nanti, akan ada saatnya air untuk bermuara."

Meskipun dia sudah tinggal di zaman ini dalam waktu yang sama, dia tidak bisa melupakan keahliannya berkata tentang cinta. Selain itu, dia juga pernah berada di posisi Rong Mi. Bukankah pecinta pasti pernah mengalami hal itu?

"Aku tidak mengerti maksudmu, Putri Shuiliu. Aku hanya tahu kalau aku mencintainya!" Karena Putri Shuiliu tahu tentang hatinya, untuk apa dia menyembunyikan tentang dia yang mencintai Pangeran Di Xue Shan.

Putri Shuiliu menatap Rong Mi. Dia tahu. Sebenarnya Rong Mi bukan tidak tahu mengerti maksud ucapannya, tetapi dia tidak mau mengerti. Karena ini yang terjadi, sepertinya dia tahu tipe seperti apa putri Menteri Protokoler Rong ini.

"Aku percaya kamu akan mengerti. Sekarang, bukankah kamu ingin menghabiskan waktu dengan Pangeran Di Xue Shan? Kamu mengikuti Menteri Protokoler Rong supaya bisa bersama dia. Kamu mencintai dia lebih dari dua tahun dan hanya bertemu dia kurang dari satu bulan selama satu tahun. Bukankah kamu sangat merindukan dia? Bukankah kamu ingin berbincang dengannya? Bukankah kamu ingin melewati senja bersamanya? Bukankah ....  "

Putri Shuiliu terus-menerus mengucapkan kebenaran yang dia miliki. Detik demi detik berlalu. Setiap kata yang dia ucapkan seperti duri yang menusuk hatinya.

Apa yang dikatakan Putri Shuiliu memang benar. Dia telah mencintai selama lebih dari dua tahun dan hanya bertemu lelaki itu kurang dari satu bulan. Dia ke sini supaya bisa menghabiskan waktu dan melewati senja bersama lelaki berwajah imut itu. Tidak ada yang tahu kalau dia mencintai Pangeran Di Xue Shan selama ini. Dia memendam perasaan itu sendirian. Karena itulah, tidak heran kalau gadis itu meneteskan air mata.

Putri Shuiliu merangkul Rong Mi. Ada beberapa hal yang membuat manusia menangis. Ada beberapa faktor yang menjadi kelemahan manusia. Dia tidak menduga kalau perkataannya akan membuat Rong Mi menangis. Dia tidak berencana membuatnya menangis. Dia hanya ingin membuatnya sadar.

"Menangislah. Menangislah sampai kamu puas. Menangislah jika membuat hatimu tenang dan lega. Memendam perasaan sendiri memang tidak mudah."

Putri Shuiliu mengusap lembut kepala Rong Mi. Tidak tahu mengapa, tetapi dia ingin melakukannya. Jemarinya yang lembut senantiasa mengusap rambut gadis dalam rangkulannya.

Setengah shi chen pun berlalu. Akhir waktu zheng yin tiba. Putri Shuiliu menyesap teh panasnya seraya melirik Rong Mi yang wajahnya sedikit sembab. Ternyata gadis di sampingnya sebagian datang saat zheng yin agar Pangeran Di Xue Shan tidak tahu.

Gadis itu meminta Rong Mi untuk membasuh wajahnya agar tidak terlihat sembab. Dia masih duduk tenang memandang langit gelap yang mulai membiru. Sebentar lagi. Tak lama lagi. Bersamaan dengan munculnya matahari pagi. Lelaki berwajah imut itu akan datang dengan senyuman lebar.

"Putri Shuiliu, aku sudah selesai."

"Putri Shuiliu, aku datang."

Pangeran Di Xue Shan dan Rong Mi mengucapkannya berbarengan. Gadis itu memandang Pangeran Di Xue Shan sebelum akhirnya menunduk dan kembali duduk.

"Kamu di sini, Rong Mi. Sejak kapan?" tanya Pangeran Di Xue Shan.

Rong Mi tersenyum dan berkata, "Ya. Beberapa saat yang lalu sebelum kamu datang ke sini. Mari minum teh bersama. Bukankah kamu suka minum teh di pagi hari di sini?"

Putri Shuiliu menatap sekitar. Ini kesempatan! Dia berdiri dan memanggil Da Lia Yu. Seolah sudah mengerti, Da Lia Yu datang sambil membawa beberapa buku. Gadis berhanfu ungu itu menerima beberapa buku yang tak terlalu tebal atau tipis.

"Rong Mi, Pangeran Di Xue Shan. Aku ada keperluan. Maaf, kalian aku tinggal dulu. Kalian berbincang-bincang atau membaca beberapa buku ini. Pangeran Di Xue Shan, jaga Rong Mi."

Pangeran Di Xue Shan melangkah dan duduk di kursi cokelat. Duduk tenang dan biasa tanpa rasa gugup. Dia mengambil buku di atas meja dan membacanya. Tidak menyadari kalau sedari tadi gadis cantik itu tengah menatapnya.

"Kamu suka membaca buku, Pangeran Di Xue Shan?" tanya Rong Mi yang tatapannya tak pernah lepas dari Pangeran Di Xue Shan.

"Ya, membaca buku membuat pengetahuanku bertambah. Aku merasa bahagia saat membaca buku. Cobalah kamu baca beberapa buku. Aku sarankan, kamu mengingat seseorang yang kamu cintai ketika membaca. Karena dengan begitu, kamu akan senang membaca," balas Pangeran Di Xue Shan tanpa melirik.

"Karena saat kamu melakukan sesuatu yang kamu cintai atau berkaitan dengan cinta, semuanya terasa mudah," batin Rong Mi sambil memandang lelaki di sampingnya sebelum akhirnya dia tenggelam dalam membaca.

Empress of the Great Kingdom of MagnoliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang