f o u r

601 58 4
                                    

Setelah beberapa minggu kemudian, dimana sesi curhat Kai bersama Baekhyun di sebuah bar berlalu. Hari ini rencananya, seorang laki-laki yang berprofesi sebagai arsitek itu akan melakukan me time disebuah mall yang berada di Bandung seusai kerja.

Sebenarnya tujuan utamanya ke mall adalah untuk mengunjungi starbucks yang ada didalam mall tersebut. Sekalian ia mengerjakan project nya yang belum beres itu.

×+×+×+

"Bun kita jadi kan main?" Tanya seorang anak kecil yang sangat cantik itu persis seperti ibunya.

"Jadi dongg," jawab seorang perempuan yang tak lain tak bukan adalah ibunya. "Tapi bunda mandi terus ganti baju dulu ya sayang, kamu nonton dulu aja dikamar bunda."

"Okay bun!"

Dari ekspresinya anak kecil itu tampak bahagia dan melihat hal itu tentu sang ibu pun ikut bahagia melihatnya. Rasanya hatinya menghangat ketika bisa melihat putri satu-satunya itu tersenyum karnanya. Sebab sudah lama ia tak menyaksikan putrinya bisa sebahagia itu. Apa lagi jika itu semua terjadi karnanya.

+×+×+×

"Selamat sore, ada yang bisa dibantu?"

"Hmm, mau vanilla cream nya satu yang tall, sama chocolate chip cream nya satu yang grande."

"Ada tambahan lain kak?"

"Keyra mau apa lagi sayang? Mau cake ga?"

Keyra dengan cepat menggeleng. Pasalnya Keyra memang tidak manja, padahal Kalistha mendidik Keyra biasa-biasa aja. Mungkin memang sudah karunia yang diberikan Tuhan. Makanya Keyra bisa tidak semanja anak kecil pada umumnya.

"Itu aja mas,"

"Baik totalnya 96000 ribu kak."

"Bisa pake member card kan?"

"Bisa kak,"

Kalistha segera memberikan member cardnya kepada kasir starbucks tersebut.

"Ini ya kak, atas nama siapa kak?"

"Kalistha."

"Baik kak, atas nama Kalistha ditunggu sebalah sana ya kak. Terimakasih."

Kalistha mengangguk dan memberikan senyum ramahnya kemudian mencari tempat duduk yang kosong.

Tentunya didalam. Jika diluar terlalu banyak asap rokok yang tidak baik untuk dirinya dan yang terpenting untuk putri semata wayangnya itu.

"Dimana ya Key?" Tanya Kalistha pada Keyra sembari menggandeng anaknya.

"Disitu bun kosong!" Keyra menunjuk ke arah dekat jendela dan pas sekali untuk 2 orang.

"Ohiya, pinter Keyra, ayo kesitu."

Akhirnya mereka pun duduk sembari menunggu nama Kalistha dipanggil.

"Bundaa,"

Panggil Keyra sedikit manja seperti ingin meminta sesuatu.

La Differénce - Kim Jongin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang