Enaknya ceritanya di end smpe chap brp ya gais?
"Sayang," panggil Kai pada Kalistha yang sedang memainkan ponselnya di kasur. Sekarang mereka berdua tengah rebahan di kasur, tapi dengan Kai yang posisinya melukin Kalistha dari samping.
"Apaa sayang?" Jawab Kalistha tapi masih fokus ke ponselnya.
"Aku bm es krim sumpah."
"Ya tinggal beli sayaaang."
"Yaudah temeninn," Kai ngerengek layaknya anak kecil yang pengen es krim.
Ngedenger Kai kayak gitu, Kalistha langsung naro ponselnya dan fokus sama suaminya yang entah kenapa tiba-tiba manja.
Kalistha senyum abis itu nangkup wajah Kai dengan kedua tangan mungilnya. "Gemes amat sihh, suami siapa sihh? Hmm?"
"Suami kamu." Jawab Kai.
Mendengarnya Kalistha tertawa geli lalu mencium hidung pesek Kai. "Yaudah ayo kalau mau beli."
"Ehh-- ntar dulu." Cegat Kai saat Kalistha mau bangkit dari kasur. "Sekarang jam berapa yang?"
"Jam--" Kalistha sempat bingung lalu ia ambil ponselnya untuk sekedar mengecek jam berapa sekarang. "Jam 1, kenapa?"
"Ihh kita sholat dzuhur dulu ah! Hampir aja kan aku lupa."
Kai langsung bangkit kemudian hendak menarik tangan Kalistha untuk mengajaknya wudhu kemudian sholat.
"Magerr, nanti aja ihh pulang beli--"
"Ga boleh sayang." Potong Kai. "Allah harus jadi prioritas. Ga ada alesan untuk lupa."
Rasanya, denger omongan Kai, Kalistha jadi malu. Secara ga langsung Kalistha tuh kayak di tampar sama Kai. Dia yang Islam dari lahir aja masih bisa-bisa nya nge ntarin buat ibadah ke Allah. Tapi Kai yang baru aja mualaf lebih inget sama Allah.
Kalistha pun langsung ngerasa tersentuh dan dia pun mutusin untuk ambil wudhu ke kamar mandi.
Selesai sholat dzuhur berjamaah, sekarang mereka lagi siap-siap mau pergi. Cuman, Kai jadi agak kesel gitu soalnya Kalistha dandannya lama banget. Padahal ga perlu dandan Kalistha udah cantik kok.
"Sayangg, ayo cepett," ajak Kai tapi Kalistha masih aja moles muka depan kaca. "Ya Allah sayangg, mau kemana sih dandan lama amat?"
"Bentar dong ah, ntar jadi ancur aku ga mau anter ya?" Ancam Kalistha yang lagi pakai lip matte sebagai sentuhan terakhirnya itu.
Terpaksa deh Kai diem. Akhirnya setelah nunggu selama sejam lebih, Kalistha pun beres. "Yu!"
Dalam hati Kai mengucap puji syukur lalu Kai langsung merangkul pinggang Kalistha. Takut di rebut cowok bule kan bahaya.
"Harusnya ga usah secantik ini, kalau di rebut gimana coba?" Ujar Kai lalu mencium pipi Kalistha.
"Ihh Kai ga boleh cium-cium ntar make up aku luntur!" Pekik Kalistha tidak mau hasil make up nya selama 1 jam tadi itu luntur.
"Iya maaf kanjeng."
+×+×+×
Sesampainya di kedai es krim tepatnya Gelato, karna memang khas nya dari Milan, Kai kalap memesan 2 scoop didalam satu cone.
"Yang," panggil Kai yang sedang asik menikmati gelato nya itu.
"Hmm?" Gumam Kalistha yang sedang mencari angle pas untuk dimasukkan snapgram. Biar terlihat aesthetic.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Differénce - Kim Jongin ✔
Fanfiction[Completed.] Perbedaan bukan perihal tak bisa bersatu, Tapi perihal seberapa besar keinginan mereka untuk bersatu.