Vote yaaa ga susah kok tinggal pencet beres.
Author's side
"Kai," panggil Kalistha disela keheningan yang terjadi. Sekarang, mereka berdua berada di dalam mobil menuju rumah sakit.
"Apa sayang?" Tanya Kai tanpa menoleh.
"Waktu-- ultah aku, yang kamu ajak aku terus ke apart terus ketemu cewek, itu siapa?" Ga tau aja Kalistha penasaran makanya ngungkit kejadian itu lagi.
Kai tertawa dan mengambil tangan Kalistha untuk digenggam.
"Sodara aku yang. Sengaja emang aku mau manas-manasin kamu, kan waktu itu kamu ultah."
"Ck! Kirain aku selingkuhan!" Kalistha mendelik. Jantungnya padahal sudah berdegup kencang sedaritadi. Takut Kai punya selingkuhan atau istri lain gitu kan.
Mendengar perkataan Kalistha barusan, cukup membuat Kai berpikir kembali saat kejadian ia membukakan pintu dan mendapati sosok yang tidak diduga-duga itu.
Jujur mulai dari situ, Kai jadi sering memikirkan bagaimana nasibnya nanti. Terlebih lagi, bagaimana jika hal yang tidak diinginkannya benar-benar terjadi? Sungguh rasa takut dan bersalah terus menyeruak dalam diri Kai. Lelaki itu sama sekali lupa caranya untuk jujur terhadap Kalistha.
"Nggak mungkinlah. Mana berani aku selingkuh?"
"Yaa-- siapa tau banyak yang lebih--"
Chuu!
Kai mencium bibir Kalistha sekilas.
"Ga ada Kal. Punya kamu aja udah lebih dari cukup."
Tentu saja pipi Kalistha bersemu dikala Kai berusaha meyakinkannya.
Mobil Kai pun berhenti tepat di tempat drop off rumah sakit tersebut dan Kalistha segera pamit pada suaminya itu.
"Aku kerja ya Kai, kamu hati-hati." Kata Kalistha sembari salim. Kai mengangguk dan mencium kening istrinya. "Semangat sayangg, nanti aku jemput. Kasih tau aja pulang jam berapa ya."
"Iyaa, dahhh!"
Kalistha turun dan menatapi mobil suaminya yang perlahan mulai menjauh.
Setelah itu, perempuan itu melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah sakit dan kembali menampakkan dirinya setelah sekian lama tidak menampakkan diri disana.
Banyak yang menyapanya dengan hangat dikala Kalistha kembali bekerja dan sungguh menjadi kehormatan pula baginya karna banyak yang senang ia bekerja kembali.
+×+×+×
Sepanjang meeting yang dilangsungkan bersama perusahaan lain, Kai terus melamun. Bahkan bisa dipastikan, lelaki berpakaian kemeja hitam itu sama sekali tidak tau apa yang sedang dibicarakan atau malah dilakukan saat ini.
Pikirannya terlalu kacau.
"Stt!" Seseorang yang diketahui bernama Jimin itu menyikut pelan lengan Kai sehingga Kai tersadar dari lamunannya. "Apa?" Kai bertanya tanpa suara.
"Ngelamun mulu goblok. Kesambet ntar ga jadi collab sama ni perusahaan." Tegur Jimin sambil bisik-bisik.
"Iye maap." Kata Kai kemudian fokusnya berusaha ia kembalikan dan memerhatikan orang yang sedang presentasi didepan.
Satu jam terlewati, akhirnya lelaki itu bisa bebas dari meeting yang sungguh membosankan. Bukan membosankan sebenarnya, namun karna pikiran Kai yang kemana-mana, jadi meeting kali ini terasa sangat bosan baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Differénce - Kim Jongin ✔
Fanfiction[Completed.] Perbedaan bukan perihal tak bisa bersatu, Tapi perihal seberapa besar keinginan mereka untuk bersatu.